"Ayolah kak, biarkan aku mengantarmu pulang," pinta Kai sedikit memaksa. Pasalnya hari sudah cukup gelap dan Beomgyu ingin pulang menaiki bis. Bagaimana bisa Kai tenang membiarkan kakak manisnya ini pulang sendirian. Bukankah sangat berbahaya?
"Yak, aku bukan anak kecil! Lagipula aku sudah biasa pulang sendiri Kai, kau pulanglah."
"Tidak! Aku tetap akan bertanggung jawab. Kumohon sekali ini saja. Aku benar tak bisa pulang sebelum memastikan kakak selamat sampai rumah."
Beomgyu mendengus kesal, bernego dengan Kai lumayan sulit. Berpikir sejenak, alasan apalagi yang bisa mengurungkan keinginan teman barunya ini untuk mengantarkan dirinya ke rumah.
"Tapi Kai, Daddy aku galak banget. Kalau dia lihat kamu bawa aku pulang, kamu bisa disembelih." Beomgyu menunjukkan wajah sendunya.
"Gak masalah, yang penting kak gyu selamat sampai rumah," jawab Kai santai, bahkan ia langsung mengancingkan penaut helm di kepala Beomgyu. "Ayo cepat naik!"
Beomgyu pasrah dan membiarkan Kai mengantarnya pulang. Semoga tidak ada hal buruk yang terjadi. Terutama keluarganya tak ada yang melihatnya pulang bersama seseorang.
"BELOK! WOY BELOK!"
"APA? BEGOK?"
"BELOK KAI! AKU BILANG BELOK ASTAGA!" Beomgyu yang jengah langsung memukul pundak Kai dengan brutal. Empunya melotot kaget.
"KAK GYU JANGAN ANEH-ANEH, NANTI KITA JATUH!"
Memilih menepi. Kai yang masih cinta nyawa menghentikan motornya dan menoleh ke belakang. Netranya tepat menatap tajam kearah wajah Beomgyu.
"YAK BUDEG! KAN UDAH AKU BILANG BELOK. SEKARANG KITA HARUS PUTER BALIK JADINYA KAN?" kesal Beomgyu. Dirinya bersedekap dada sembari membuang muka ke arah lain. Kai yang niatnya mau marah jadi urung, ternyata memang kesalahannya. Eh tapi tak seutuhnya ia yang salah, sebab anginnya memang ribut saat dibawa berkendara jadinya ia tak mendengar arahan Beomgyu dengan baik.
"Maaf kak, ayo kita puter balik ya. Jangan marah." Kan kai jadi takut.
"Ish kau ini kenapa sih tak bisa fokus. Bagaimana kalau punya pacar? Pasti tak mau kalau pulangnya dianterin kamu."
Lah pembahasannya jadi kesana.
"Iya kak, aku yang salah."
Tak ingin mengambil pusing, Kai kembali melajukan motornya. Tapi saat ini dengan kecepatan dibawah rata-rata, setidaknya agar telinganya tidak budeg lagi saat Beomgyu memberikan arahan.
Keduanya sampai dengan selamat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Beomgyu turun dari motor, melepaskan helm dan menyerahkannya kepada sang empu. "Balik gih!"
"Jadi ini rumah kak gyu? Besar ya." Kai mengagumi rumah Beomgyu dari balik gerbang putih tulang. Sesekali menengok ke setiap penjuru.
"Heh jelalatan ya punya mata! Buru balik keburu daddy aku lihat!" Dengan tidak sabarannya Beomgyu mendorong-dorong punggung Kai supaya anak itu mempercepat kegiatannya untuk pulang.
"Ya kalau lihat tinggal salaman."
"Gak gitu Kai! Ih buruan sana pergi!"
Jengkel.
Beomgyu dibuat ketar-ketir karena pria diatas motor itu tak segera melajukan motornya.
Dosa apakah Beomgyu selama ini bisa bertemu dengan makhluk bebal kaya Kai?
"Cepet pulang apa aku kempesin ini ban motor?" ancam Beomgyu dengan wajah yang dibuat mengintimidasi layaknya seorang psyco.
Kai terkekeh, mengacak surai hitam pemuda yang lebih tua darinya. Memberikan senyuman termanis yang ia miliki.
"Aku pulang ya........ cantik."
Setelahnya Kai langsung melesat pergi bak tertiup angin. Sangat cepat.
"Sialan, apa-apaan sih?"
Beomgyu memegang pipinya yang terasa panas. Gak mungkin dia baper kan? Ya enggak lah, ga boleh.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Beomgyu memasuki rumah dengan mengendap-endap. Dirasa aman karena kondisi rumah yang sudah gelap, sepertinya seluruh penghuni rumah telah terlelap di kamar masing-masing.
Memegang gagang pintu kamar, satu langkah lagi menuju tempat yang aman. Namun semuanya urung usai sebuah suara menghentikan aksinya.
"Sekarang jam berapa?"
Dag Dig Dug Derrrr.
Rasanya jantung berasa lompat ke parit. Benar-benar mengejutkan. Terlebih karena sosok yang bertanya mengarahkan senter ponsel ke arah wajahnya sendiri. Siapa yang tak terkejut dengan penampakan seperti itu di malam hari?
"Bubu! Astaga bamie hampir kena serangan jantung."
Si manis mengelus dada sembari mengatur nafasnya yang terasa berat. Ingin menabok orang didepannya tapi ingat itu bubunya sendiri, jadi rencana dibatalkan. Demi keamanan bersama.
"Kenapa baru pulang? Ngapain aja sampai jam segini? Main sama siapa? Apa bamie udah punya pacar? Kenapa gak ada izin apa-apa ke bubu?" tanya taeyong beruntun.
Beomgyu hanya cengo, bubunya kalau kepo gak tanggung-tanggung memang.
"Bubu, kepo sama urusan orang itu dosa loh, bisa masuk neraka. Karena bamie sayang bubu, makanya bamie gak jawab aja ya. Dadah bubu, met bobo met mimpiin bamie."
Setelahnya Beomgyu langsung masuk kamar dan menguncinya tanpa mengindahkan pekikan kesal sang bubu.
"Anak kurang asem!"
Meskipun digedor tak membuahkan hasil, akhirnya taeyong mengalah dan melepaskan sang anak untuk istirahat di malam hari ini. Mungkin hukuman akan ia terapkan besok pagi. Anak manisnya semakin besar semakin meresahkan. Namanya juga lagi masa puber ehehe. Eh masa puber bukannya udah lewat? Bodo amatlah pokoknya begitu.
_________________
TBC
_________________
Series : KaiGyuChapter Code : O
Hueningkai X Beomgyu
__________________Salam kecup cinta manjah
Bie
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E Series ☑️
RomanceCuma kisah cintanya Beomgyu yang penuh variasi. TXT BL STORY L=YeonGyu O=KaiGyu V=TaeGyu E=SooGyu Ini lapaknya BL guys, yg ga suka menyingkir ae. Jangan salah alamat yaw. Jangan lupa vote dan commentnya untuk mengetahui kapal siapa yang paling dici...