65

130 5 5
                                    

Sekarang sudah pukul 7 malam dan beberapa menit lagi Aurora akan bernyanyi. Fakhri dan Lion sudah berada di atas panggung, menggantikan dirinya menjadi pembawa acara.

Ya, tadinya hanya Aurora yang akan menjadi pembawa acara jika semua berjalan sesuai dengan yang osis rencakan. Namun sayangnya ada beberapa hal yang tidak sesuai.

Fakhri yang hanya bicara sesuai dengan susunan acara dan Lion yang cerewet serta pecicilan membuat para penonton tertawa melihatnya.

Acara pertama yaitu pembukaan, doa, sambutan kepala sekolah, dancer dari eskul dance, game random yang para penonton ikut serta di dalamnya, tebak-tebakkan yang berhadiah rahasia, lalu terakhir penampilan dari Aurora.

Semua berjalan dengan lancar sampai akhirnya nama Aurora akan dipanggil. Tapi sebelum nama Aurora dipanggil, Fakhri dan Lion menunduk.

"Kami benar-benar minta maaf karena penyanyi yang seharusnya perform malam ini tidak bisa hadir karena suatu alasan, ini terjadi sangat mendadak sehingga kami pun cukup bingung harus berbuat apa. Ini bukan kesalahan sekolah kami namun juga bukan kesalahan sang penyanyi. Jadi kami sebagai perwakilan dari osis mohon untuk tidak mencemarmakan nama baik kedua pihak." Ucap Fakhri dengan serius.

Mereka berdua kembali berdiri tegak. Lion tersenyum ceria. "Tapi jangan khawatir gais! Kita punya penggantinya yang gak kalah cetar, cantik, dan asik!" Kata Lion semangat.

"Dia juga ketua kelas dan ketua osis yang katanya bakal mimpin dua periode lho kayak pak 'noh apa noh'," Bisik Lion dengan mikrofonnya lalu menunjuk membuat para penonton menoleh ke tempat yang Lion tunjuk.

Aurora membulatkan matanya. Info macam apa itu. Dua periode? Jangan harap!

Lion tertawa, penonton kembali menatapnya. "Maksud saya kayak bapak Presiden yang tehormat, mohon maaf." Ucapnnya lagi sambil tertawa renyah. Para penonton yang tertipu pun ikut tertawa.

"Oh iya, dia juga galak lho gaissssss! Kalian cuman boleh manggil dia 'Ara' kalo kalian manggil dia dengan selain panggila 'Ara' atau nama lengkapnya... bah kalian harus bayar uang kas 10 kali lipat!" Lanjut Lion semangat membuka aib sang ketua kelas, membuat para penonton terkekeh geli mendengar keantusiasan sang pembawa acara.

Mumpung ia tidak akan dihajar jika berada di atas panggung. Jadi Lion akan dengan tenang membuka aib Aurora.

Fakhri menatap Lion. Lion yang menyadari itu pun mengangguk. "Kita sambuttttt.. INI DIA! PENAMPILAN DARI... AURORA REESE!!!"

Lion dan Fakhri langsung minggir ke samping panggung.

"Semangat Ara, gua tau lu pasti bisa."

"Semangat ayangnyaa akuuu!" Ini tentu saja kata Klaris.

"Semangat Ara."

"Reese pasti bisa, semangat."

Para temannya pun memberi semangat sebelum Aurora naik ke atas panggung dan dengan anggun menaiki beberapa tangga. Sudah ada mikrofon yang berdiri tegak dengan penyangganya di tengah panggung.

"Hi, gue Ara. Pengganti si penyanyi yang katanya gak bisa hadir. Gue ketua osis tapi gak bakal dua periode." Kenalnya sambil berdiri di belakang mikrofon.

"Bohong gais, Ara kalo tau bakal ditraktir selama setahun buat jadi ketua osis dua periode dia pasti mau," bisik Lion di depan mic. Aurora hanya menatapnya tajam.

𝐎𝐥𝐝𝐞𝐫 𝐌𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang