Siang ini shailendra menemani sang Dady meeting dan sekaligus belajar agar shailendra bisa menjadi penerus perusahaan sang Dady" Shalat dimesjid terdekat ya nak " ujar Buya mishba
" Iya dad bentar lagi mau azan " ujar Shailendra mencari mesjid
Buya mishba diminta untuk menjadi imam dan dengan senang hati menerima nya
" Dady pasti senang jika diminta jadi imam" ujar Shailendra
" Iya nak, kalau diminta Dady mau tapi kalau Dady yang mengajukan diri nggak mau" ujar Buya mishba seraya keluar
" Kenapa gitu dad " tanya shailendra
" Jika mereka masih ada yang mampu jadi imam jangan kita tunjuk diri kita, mungkin mereka mempunyai imam khusus dan meskipun kita anak pondok tapi jangan menyombongkan diri " ujar Buya mishba
" Karna kita nggak tahu ilmu dan adab mereka mungkin lebih dari kita" ujar Shailendra
" Benar sekali " ujar Buya mishba
Saat asiknya berjalan di area mesjid tanpa sengaja shailendra dan Buya mishba bertemu dengan seorang wanita
" Maaf silahkan " ujar wanita yang menunduk itu
" Iya " ujar Shailendra membuat wanita itu mendongakkan wajahnya
" Kamu shailendra" ujar wanita itu seraya menutup matanya dan beristighfar dalam hati
" Ya Allah engkau pertemukan lagi aku dan Mardila dirumah mu " batin shailendra
" Siapa nak " tanya Buya mishba.
" Mardila dad, anaknya Buya abdi " ujar Shailendra
" Kamu kesini sendiri " tanya Buya mishba
" Sama umi Buya, tapi umi udah duluan " ujar Mardila
" Maaf, Mardila pergi dulu " ujar nya pergi dan mengucapkan salam
" Nak kamu lihat itu, sejauh mana kamu pergi jika takdir pasti bertemu" ujar Buya mishba setelah Mardila pergi
" Apakah orang yang mempunyai istri masih ada takdir ketemu tulang rusuk nya dad " tanya shailendra
" Hanya Allah yang tahu nak, kita hanya berusaha " ujar Buya mishba menepuk punggung sang putra
" Coba kamu shalat istikharah " ujar Buya mishba
" Sudah dad dan ini hasilnya " ujar Shailendra menatap manik mata Abuya
" Terima atau ikhlas kan " ujar Buya mishba pergi
" Satu hal yang Dady sampaikan dan harus kamu mengerti" ujar Buya mishba
" Tidak usah memperMASALAHkan yang tidak MASALAH, karna kita sudah terlalu banyak MASALAH, maka perbuatan memperMASALAHkan yang tidak MASALAH, sehingga menjadi MASALAH, disitulah LETAK MASALAH nya " tekan Buya mishba disetiap kata masalah dan membuat shailendra berpikir
" Dirumah pikirkan sekarang kita pulang, Dady lapar " ujar Buya mishba menarik sang anak yang hanya diam
***********
Semenjak kejadian bertemu dimesjid dengan sang Dady yang menjadi saksi, kini shailendra menjenguk gurunya dirumah sakit
" Assalamualaikum Abuya " ujar Shailendra mencium tangan sang guru
" Waalaikum salam nak" balas Abuya abdi
" Bagaimana keadaan Abuya" ujar Shailendra
" Alhamdulillah baik" ujar Abuya tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekuatan Cinta....
Teen Fictionkehaluan yang menjadi kenyataan menikahi seorang anak Gus yang datar dingin, dan hidup seperti orang yang tak memiliki jodoh hanya diam seperti air tapi sangat mengejutkan diakhir mungkinkah semua ini pertanda dari buah kesabaran dalam keluarga mu...