mungkin 8

144 6 5
                                    


Siang ini shailendra menemani sang Dady meeting dan sekaligus belajar agar shailendra bisa menjadi penerus perusahaan sang Dady

" Shalat dimesjid terdekat ya nak " ujar Buya mishba

" Iya dad bentar lagi mau azan " ujar Shailendra mencari mesjid


Buya mishba diminta untuk menjadi imam dan dengan senang hati menerima nya

" Dady pasti senang jika diminta jadi imam" ujar Shailendra

" Iya nak, kalau diminta Dady mau tapi kalau Dady yang mengajukan diri nggak mau" ujar Buya mishba seraya keluar

" Kenapa gitu dad " tanya shailendra

" Jika mereka masih ada yang mampu jadi imam jangan kita tunjuk diri kita, mungkin mereka mempunyai imam khusus dan meskipun kita anak pondok tapi jangan menyombongkan diri  " ujar Buya mishba

" Karna kita nggak tahu ilmu dan adab mereka mungkin lebih dari kita" ujar Shailendra

" Benar sekali " ujar Buya mishba

Saat asiknya berjalan di area mesjid tanpa sengaja shailendra dan Buya mishba bertemu dengan seorang wanita

" Maaf silahkan " ujar wanita yang menunduk itu

" Iya " ujar Shailendra membuat wanita itu mendongakkan wajahnya

" Kamu shailendra" ujar wanita itu seraya menutup matanya dan beristighfar dalam hati

" Ya Allah engkau pertemukan lagi aku dan Mardila dirumah mu " batin shailendra

" Siapa nak " tanya Buya mishba.

" Mardila dad, anaknya Buya abdi " ujar Shailendra

" Kamu kesini sendiri " tanya Buya mishba

" Sama umi Buya, tapi umi udah duluan " ujar Mardila

" Maaf, Mardila pergi dulu " ujar nya pergi dan mengucapkan salam

" Nak kamu lihat itu, sejauh mana kamu pergi jika takdir pasti bertemu" ujar Buya mishba setelah Mardila pergi

" Apakah orang yang mempunyai istri masih ada takdir ketemu tulang rusuk nya dad " tanya shailendra

" Hanya Allah yang tahu nak, kita hanya berusaha " ujar Buya mishba menepuk punggung sang putra

" Coba kamu shalat istikharah " ujar Buya mishba

" Sudah dad dan ini hasilnya " ujar Shailendra menatap manik mata Abuya

" Terima atau ikhlas kan " ujar Buya mishba pergi

" Satu hal yang Dady sampaikan dan harus kamu mengerti" ujar Buya mishba

" Tidak usah memperMASALAHkan yang tidak MASALAH, karna kita sudah terlalu banyak MASALAH, maka perbuatan memperMASALAHkan yang tidak MASALAH, sehingga menjadi MASALAH, disitulah LETAK MASALAH nya " tekan Buya mishba disetiap kata masalah dan membuat shailendra berpikir

" Dirumah pikirkan sekarang kita pulang, Dady lapar " ujar Buya mishba menarik sang anak yang hanya diam









***********













Semenjak kejadian bertemu dimesjid dengan sang Dady yang menjadi saksi, kini shailendra menjenguk gurunya dirumah sakit

" Assalamualaikum Abuya " ujar Shailendra mencium tangan sang guru

" Waalaikum salam nak" balas Abuya abdi

" Bagaimana keadaan Abuya" ujar Shailendra

" Alhamdulillah baik" ujar Abuya tersenyum

Kekuatan Cinta....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang