Dosen Pembimbing (KN)

5.2K 13 0
                                    

Menjadi mahasiswa akhir merupakan hal yang melelahkan bagi Renata. Pasalnya, ia akan menghabiskan waktu untuk bimbingan tugas akhir untuk syarat kelulusan kampusnya. Dan hal yang ia benci ketika mendapatkan dosen pembimbing yang responsnya selalu singkat. Setiap kali, Renata mengirimkan hasil pekerjaannya melalui email dosen pembimbingnya tersebut.

Renata

Selamat Pagi pak.

Mohon maaf sebelumnya, berhubung saya ingin menjakukan sidang karena bab 5 saya telah selesai, apakah saya bisa bertemu dengan bapak untuk meminta tanda tangan proses pembimbing?

Pak Delta (Dospem Satu)

Ya, boleh.

Saya di rumah pada pukul 19.00.

Renata

Baik pak, setelah saya selesai bekerja, saya akan menuju kediaman bapak.

Terima kasih pak sebelumnya 🙏🏻

Renata saat ini tengah bekerja di salah satu perusahaan besar yang ada di Jakarta. Ia mendapatkan pekerjaan itu, karena sebelumnya, Renata telah magang di perusahaan tersebut selama enam bulan. Dan karena kinerja yang diberikan oleh Renata bagus untuk perusahaan, Manager tempat Renata bekerja pun menawarkan Renata untuk menjadi pegawai kontrak selama satu tahun.

Tentu saja Renata mempertimbangkan penawaran bagus itu untuk ia menambahkan pengalaman kerjanya saat ini. Ia juga menerima tawaran tersebut karena memang ia tengah membutuhkan uang untuk dirinya sehari-hari.

Apakah orang tuanya tak memberikan? Tentu saja memberikan. Tapi Renata terlalu malu untuk meminta kepada orang tuanya, meskipun ia sendiri memang membutuhkan uang untuk biaya hidupnya sehari-hari.

"Ren, hari ini bisa lembur?" tanya Chandra yang merupakan seorang rekan kerjanya.

"Hari ini ya, Chan? Kayaknya enggak bisa deh. Soalnya gue mau ke rumah dospem gue, minta tanda tangan berkas untuk ngajuin sidang." jawab Renata. Mata perempuan itu pun nampak bingung, ia sendiri tak menyangka ada kejadian seperti ini.

"Oh, yaudah gapapa kalau memang enggak bisa."

"Sorry banget ya, Chan. Gue juga udah bilang ke bos si sebelumnya."

"Gapapa kok. Good luck, ya!" kata Chandra sambil menepuk bahu kiri Renata. Setelahnya, lelaki itu berlalu untuk menuju meja kerjanya.

Kini Renata telah keluar dari gedung perkantorannya, ia bersiap untuk pulang ke rumahnya terlebih dahulu, sebelum menuju rumah dosen pembimbingnya yang berada di Andara.

Apakah dosennya seorang lelaki kaya raya karena tinggal di Andara? Jawabannya tidak. Karena yang kaya raya nan bergelimang harta disana hanyalah Raffi Ahmad saja.

Delta sendiri merasa dirinya orang yang biasa saja karena ia selalu merasa cukup dengan apa yang ia miliki saat ini. Orang seperti inilah yang membuat dirinya begitu banyak disukai orang lain karena kerendahan hatinya yang begitu dalam.

Begitu sampai di rumahnya, Renata segera membersihkan dirinya dengan cepat dan berganti pakaian sebelum ia menuju rumah dosennya.

"Ta, mau kemana?" tanya ibunya. Wanita itu heran begitu melihat anak perempuannya yang baru saja masuk ke rumah, tapi sudah mau keluar lagi.

"Mau bimbingan sekalian nginep di rumah Mega, mi. Besok aku libur kok kerjanya." balas Renata. Ia mencium kedua pipi ibunya sebelum bergegas menuju garasi rumahnya.

"Ya sudah, hati-hati."

Setelah itu, Renata pun segera menuju rumah Delta dengan membawa kendaraan pribadinya saat ini. Kendaraan pribadi yang merupakan pemberian ayahnya begitu ia masuk perguruan tinggi, sebagai rasa syukur bahwa anaknya mampu untuk melajutkan studinya.



ONESHOOT 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang