3 - Yellow

518 62 5
                                    

Happy Reading 💛

Malam itu, Seungmin ragu untuk datang ke cafe yang dimaksud oleh Jeongin karena ia tak tahu apakah pemuda itu benar benar akan ada disana.

Pikiran Pria 27 tahun itu mengatakan jika ia harus tetap menjadi pribadi penyendiri, dan tetap harus menjaga jarak dengan orang asing, terutama orang asing yang hanya ditemuainya dii pingggir jalan, dan secara sengaja tiba tiba datang ke kehidupanya.

Tetapi perasaannya mengatakan hal lain, orang asing ini lah yang bisa membuat Kim Seungmin menorehkan senyum tipis nan tulus yang bahkan bisa ditunjukkan ke orang lain. Orang asing ini bahkan terasa lebih hangat ketimbang orang-orang yang dikenalinya sebagai keluarga atau teman.

Maka, disinilah ia, Kim Seungmin, disebuah cafe dipinggir kota seoul, dekat dengan kampus negeri bergengsi.

Ia masih menggunakan setelan kemeja kantor karena ia belum sempat pulang ke flatnya, mengejar waktu yang dijanjikan oleh Yang Jeongin. Setelah suara bell pintu terdengar ketika Seungmin memutar kenop ia bisa menghirup aroma kayu manis serta aroma mentega khas harum khas dari cafe itu.

Mata cokelat lebarnya meneliti setiap penjuru cafe untuk menemukan si pemuda bermata rubah yang menjadi alasannya ke cafe ini.

belum datang sepertinya

Bergegas saja Seungmin mengambil kursi kosong satu-satunya disana. Benar kata yang Jeongin, cafe ini ternyata cukup ramai sampai sampai semua kursi dipenuhi oleh para pengunjung.

Ketika ia hendak mengetikkan pesan untuk menanyai posisi Yang Jeongin. Ketikan jemari di handphonenya terhenti saat dia mendengar alunan piano dari live music yang memang disediakan di cafe itu.

"hey, lihat itu Jeongin akan tampil" bisik seorang gadis belia yang duduk di kursi samping dekat Seungmin duduk kepada teman-temannya yang kemudian dibalas teman-temannya dengan bisikan heboh.

Kim Seungmin segara melihat pemuda yang duduk dengan tenang ditengah panggung live music.

Benar itu Yang Jeongin, si pemuda asing yang khas dengan senyum indahnya yang bak mentari. Tapi kini Seungmin tertegun, wajah itu masih sama, hanya senyum tergantikan oleh raut tenang nan tajam yang terlihat begitu indah nan anggun, terlihat seperti mawar berduri yang sulit untuk dijangkau. Berbeda dengan sisi cerah yang dikenal Seungmin.

Seungmin juga hanya bisa terpana ketika alunan melodi lembut menggema di seluruh penjuru cafe itu berasal dari jemari ramping yang telah menyelamatkannya dulu.

Suara jernih nan cerah yang tak terasa asing ditelinga Seungmin mulai menemani iringan piano itu. Kali ini Seungmin benar benar dibuat tak berkutik.

Orang asing ini aneh

Baru sebulan semenjak Seungmin bertemu dengan orang asing bernama yang Jeongin ini, tetapi kini dadanya merasakan getaran aneh yang tak bisa ia dekripsikan dengan kata-kata ketika ia melihat wajah pemuda itu.

Ia bisa merasakan samar warna kuning serta oranye yang ia lihat tiap kali Jeongin membuka mulutnya dan bernyanyi dengan suara lembutnya.

ia bisa melihatnya. Ia bisa melihat warna itu.

Warna kekuningan lembut, seperti pemuda itu.

+ + +

Jeongin membuka matanya ketika 3 lagu penuh berhasil ia nyanyikan tanpa ada kesalahan. Ia patut berbangga karena ia termasuk anak baru yang masih belum terlalu percaya diri untuk berdiri dipanggung. Sembari tersenyum dan mengucapkan kata terima kasih, sekelebat ia bisa melihat sosok pria yang ia cari.

"Terima kasih sudah datang"

Jeongin mengucapkan terima kasih dengan lantang dengan mic sehingga semua pengunjung bisa mendengar, tetapi matanya hanya terpaku pada sosok pria tinggi berkacamata yang duduk didekat jendela sebelah timur.

"Sekali lagi, terima kasih sudah datang-"

Kak Seungmin

Jeongin mengatakan di dalam hatinya yang berbunga.

.

.

.

tbc
.
.
.
.
.
.

Note: sepertinya bakal flop, tapi tenang aja, tetep bakal kupublish sampe selesai kok 👍🤣, soalnya somehow aku kaya relate bgt ama karakter seungmin.

Ceritanya curhatanku tersalurkan oleh karakter seungmin disini pokoknya. Happy reading all 🌸

Sequence | Seungin/Jeongmin (Seungmin x Jeongin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang