Pertemuan Pertama

70 3 0
                                    

Bayu permana, ia adalah seorang lelaki yang bekerja sebagai sekretaris Alaska. Dulunya ia adalah pekerja kantoran biasa yang bekerja di disana. Hingga suatu hari, ia diangkat sebagai sekretaris Alaska berkat kejujurannya dan ketelatenannya dalam bekerja.

Namun karena hal itu juga, ia kehilangan seseorang yang sangat dicintainya. Dia adalah Aelisa putri fadillah. Seorang wanita yang saat ini telah menjadi kekasih atasannya ‐ Alaska.

Ia teringat akan perkenalannya dengan Aelisa yang terbilang unik, beberapa tahun yang lalu. Bayu saat itu tengah pergi ke sebuah cafe untuk dirinya bersantai. Namun, saat dirinya hendak masuk kedalam cafe yang bernama D'cafe cof, ia tak sengaja bertabrakan dengan seorang wanita yang saat itu juga hendak keluar.

Tumpahan coffee yang dipegang wanita itu pun tumpah mengenai baju mereka berdua. Wanita yang tidak Lain adalah Aelisa, tentu saja marah. Mulut Aelisa kini berbentuk O karena terkejut.

"Aduh, kamu apa-apaan sih! Kok jalan ngga lihat-lihat!" ucapnya tak terima.

"Maaf, saya lagi buru-buru tadi. Kalau mau nanti aku ganti coffee mu yang tumpah itu," ujar Bayu.

"Enak saja, bajuku kamu ngga mau menggantinya juga, heh?" sewot Aelisa tidak terima.

"Bajumu juga akan aku ganti, ok!" ujar Bayu menenangkan.

"Huh, tidak usah. Urus saja dirimu sendiri. Minggir! Aku mau pergi," ujar Aelisa saat melihat baju lelaki yang bertabrakan dengannya, kotor juga karena tumpahan coffe nya.

"Coffe dan bajumu," teriak Bayu saat Aelisa sudah mulai menjauh.

"Kapan-kapan kalau kita bertemu lagi, aku akan menagihnya!" balas Aelisa.

Bayu tersenyum, ia mengira Aelisa sudah melupakan tabrakan yang tadi. Ternyata dugaannya salah, biarlah dengan begitu, ia harap bisa bertemu dengan Aelisa lagi untuk waktu yang dekat.

Keesokan harinya, mereka kembali bertemu ditempat yang sama. Namun, kali ini berbeda. Mereka sudah tidak ada insiden seperti kemarin. Malahan mereka saat ini tengah duduk berhadapan didalam cafe.

"Ini adalah tagihan laundry baju aku yang kemarin ketumpahan coffe karena mu," ujar Aelisa sambil memberikan nota laundry nya pada Bagi.

Bayu pun mengambilnya, ia terkejut saat melihat angka yang tertulis didalam nota tersebut.

"Hah, satu baju saja harga laundry nya segini?" ujar Bayu tidak menyangka. Pasalnya harga yang tertulis di nota tersebut bukalah harga yang wajar.

"Heh, kamu tau ya, bajuku itu buatan desainer terkenal jadi ngga sembarang aku masukin ke tempat laundry. Kalau ngga mau ganti bilang saja ngga mau, gitu aja repot!" ujar Aelisa kesal.

"Tidak bukan begitu, aku akan tetap menggantinya. Sini berikan nomor rekening mu, nanti aku transfer saja," ujar Bayu seraya membuka apliksi mobile banking di ponselnya.

Aelisa pun menyebutkan nomor rekeningnya pada Bayu. Tidak lama kemudian, ponsel Aelisa berbunyi menandakan ada sebuah notifikasi yang masuk kedalam ponselnya.

Ia lantas melihatnya dan benar saja, biaya cuci bajunya itu telah masuk kedalam rekeningnya. Namun ia heran, uang yang masuk kedalam rekeningnya malah dua kali lipat dari biaya cuci bajunya itu.

"Loh, loh. Ini kelebihan, kamu jangan meremehkan aku ya dengan mengirim uang yang ngga sesuai biaya cuci baju aku!" sewot Aelisa.

Bayu memijit keningnya pusing karena tingkah Aelisa lagi, "Bukannya aku sudah transfer, terus masalahnya apalagi? Kalau masalahnya uang yang ku transfer kelewatan, aku tidak mempermasalahkannya," ujar Bayu.

"Kamu tidak tapi aku mempermasalahkannya!" gerutu Aelisa.

"Baiklah, kalau begitu kirim kembali saja uangnya," ujar Bayu memberikan solusi.

My Poor ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang