Chap 20 🔞

6.8K 285 49
                                    

Jisung menghirup dalam aroma Jaemin yang terasa memabukkan di jarak sedekat ini. Dirinya sepenuhnya berada di bawah kendali Jaemin. Sentuhan lembut Jaemin yang mengusap bibirnya membuat mata Jisung betah untuk terpejam.

"Buka matamu" Jaemin berucap rendah di telinga Jisung.

Jisung membuka mata dan dirinya langsung bersitatap dengan netra kelam milik Jaemin. Keduanya bersitatap cukup lama sampai akhirnya Jaemin mendekatkan wajahnya dan menyatukan bilah bibirnya dengan bibir Jisung. Mata keduanya perlahan terpejam saat Jaemin mulai melumat lembut bibir atas dan bawah milik Jisung. Kedua tangan Jisung menahan dada Jaemin sedang kedua tangan Jaemin melingkar sempurna di pinggang Jisung.

Rambut panjang Jisung yang awalnya diikat kini terurai sempurna saat Jaemin menarik ikat rambut itu dan membuangnya ke lantai. Kecipak basah mulai terdengar memenuhi ruang kamar asrama milik Jaemin saat Jisung turut dalam membalas ciuman Jaemin. Keduanya saling melumat dan berperang lidah membuat ciuman itu semakin panas dan dalam.

Jaemin menuntun Jisung untuk tiduran di ranjangnya tanpa melepaskan tautan bibir mereka. Cukup lama mereka berciuman sampai akhirnya tepukan pelan Jisung di dada Jaemin membuat Jaemin dengan tidak rela melepaskan tautan bibir mereka. Benang saliva panjang hasil ciuman panas mereka jatuh ke dagu Jisung dan langsung dijilat oleh Jaemin.

Jisung membuka kelopak matanya pelan sembari mengatur napasnya yang sesak akibat ciuman panas mereka barusan ditambah lagi feromon Jaemin yang bercampur dengan feromon miliknya membuat Jisung merasa udara disekitar mereka terasa panas dan berat.

"Nghhh.." desah Jisung pelan saat Jaemin menggesek bagian bawah mereka dengan sengaja. Jisung itu sensitif dan berhadapan dengan Jaemin yang merupakan alpha terkuat membuat omega yang ada didalam diri Jisung meronta-ronta minta diperkosa.

"Kau cantik" puji Jaemin tulus yang sontak membuat pipi mochi itu memerah malu.

Jisung mengalihkan pandangnya ke arah lain untuk menghindari tatapan nakal Jaemin. Namun sayangnya tindakannya itu malah membuat Jaemin lebih mudah untuk menjamah lehernya.

"Mmhhh.. ahhhh.... kak Jaemin janganhhh..." desah Jisung memohon sebelum kemudian menutup mulutnya sendiri saat Jaemin menghisap kulit lehernya dan memberikan gigitan kecil lalu membubuhkan kecupan lembut di bekas hisapan itu.

Jaemin berusaha menahan dirinya agar tidak menandai Jisung sekarang, karena bagaimanapun ia masih bertanggungjawab untuk membantu Jisung kembali ke dirinya yang semula yaitu menjadi lelaki manis yang membuat Jaemin terpesona untuk pertama kalinya. Bagi Jaemin, Jisung dalam tubuh laki-laki ataupun perempuan tetap sama cantik dan menariknya di mata Jaemin.

Tujuan Jaemin sekarang hanya untuk menandai Jisung sebagai partner nya untuk lomba besok bukan sebagai mate. Jaemin masih tahu batasan untuk bersikap professional dan tidak ingin mengambil kesempatan jika bukan Jisung sendiri yang meminta atas dasar cinta. Walaupun Jaemin ingin melakukan lebih karena Jisung adalah sosok yang memenuhi tipe idealnya tetapi ia sadar bukan waktu nya untuk melakukan nya sekarang.

Puas memberikan tanda di area leher yang menjadi bagian sensitif Jisung, Jaemin kembali menyatukan bibir nya dengan bibir Jisung dan melumat nya lembut dan hati-hati seolah-olah Jisung adalah barang yang rapuh dan mudah pecah.

Jaemin menjauhkan wajahnya setelah dirasa cukup untuk menandai Jisung. Ia beranjak dari atas tubuh Jisung dan merapikan jubah Gryffindornya yang sedikit kusut karena kegiatannya barusan.

"Sudah selesai, kau boleh kembali ke asrama mu" Jaemin berucap datar, mati-matian mengontrol suaranya agar Jisung tidak curiga.

"Apa yang tadi?" Jisung bertanya. Jujur saja ia merasa kecewa Jaemin tidak melanjutkannya ke intinya padahal omeganya sudah meraung-raung minta ditandai.

Historia De Amor 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang