GWS: Kobo Kanaeru - Sunshine in The Rain (End)

289 27 7
                                    

"Kobo," panggil lo seraya menatap Kobo yang tengah sibuk melahap bakso terakhirnya.

Memasang wajah nggak peduli, Kobo angkat bahu. Mangkok bakso digesernya dan piring berisi nasi padang didekatkannya ke hadapan.

"Sisain buat gue," sambung lo.

"Iye, iye, lagian lo tau, kan, gue makannya nggak banyak," balas Kobo, lalu menyendokkan nasi ke mulutnya.

Mendengar kata-kata Kobo, sedikit bikin hati lo sedih. Hanya ada dalam dua situasi Kobo make "Gue-Elo" pas ngomong sama orang lain. Pertama, pas dia nggak akrab banget sama orang itu. Kedua, pas dia akrab banget sekaligus kesal sama orang itu. Dan sekarang, lo tahu betul di situasi mana lo berada, tapi tidak dengan penyebabnya.

Sejak lo mengajak Kobo naik pelaminan buat salaman sama ke dua mempelai, Kobo emang udah ngeluarin gejala bocil kematian. Rusuh dan nggak bisa diatur. Puncaknya, Kobo meledak dan mulai ngamuk-ngamuk nggak keruan sambil ngata-ngatain mantan lo. Kata-katanya kasar banget. Sampai lo berharap bisa ngelupain hal itu dibenaklo. Kalo lo nggak kenal Kobo yang emang sering ngomong tanpa filter, pasti bakalan kaget; Kok bisa-bisanya cewek seimut Kobo ngomong gitu?

Untungnya lo kenal Kobo, jadi buat lo masih bisa toleran dan memaklumi kata-katanya. Kek Just Kobo being Kobo. Di lain kesempatan dia bisa lebih kasar. Lebih dark. Tapi entah kenapa, nggak akan pernah bikin Kobo terlihat buruk di pandangan fans-nya, dan tentunya lo sendiri.

Namun, bagaimana dengan orang yang nggak kenal Kobo? Sebut saja mantan lo dan suaminya, serta para tamu undangan, para staff, band, dan bodyguard ngondek di sana itu? Nggak bisa. Lo ngerasa harus bertindak untuk melindungi Kobo. Harus. Maka, pada saat semua orang terkesima dengan aksi Kobo di atas pelaminan, lo pun mengambil mic dari tangan MC terus bilang, "Dan itulah tadi sepenggal script terbaru sinetron azab yang akan tayang minggu depan. Judulnya, 'Azab Ngajakin Pacar Ke Kondangan Mantan; Pelaminan Roboh Kena Angin Puting Beliung.'" Dan berhasil. Para tamu tertawa. Sebagian bertepuk tangan. Diantara hiruk pikuk itu, segera lo bawa Kobo turun dari pelaminan.

"Sinetron azab, huh?" cebik Kobo.

"Ya maap," ucaplo. "Gue nggak ada ide lain."

Kobo mendengus. Lanjut menyantap nasi padangnya. Beberapa saat kemudian terdengar suara MC memberitahukan bagi siapa pun yang mau ngucapin selamat atau nyumbang lagu untuk kedua mempelai, dipersilakan naik ke panggung.

"Tuh, panggilan kerja." Kobo menyeka mulutnya dengan tisu lalu beranjak menuju panggung.

Lo pun segera menahan tangannya, memohon. "Kobo, lo nggak apa-apa? Lo marah sama gue? Kalo lo ngambek dan nggak mau nyanyi, ok. Nggak masalah. Tapi kasih tahu gue, gue salah apaan?"

Kobo menarik tangannya lepas dari pegangan lo. "Apaan, sih?! Tadi lo maksa-maksa gue nyanyi, sekarang lo ngelarang gue nyanyi. Mau lo apaan?! Yang konsisten, dong, jadi cowok! Dan, ya! Lo salah. Makanya pikirin sendiri kesalahan lo!" Kobo melengos meninggalkan lo yang masih terpaku menatap kepergiannya dengan harap-harap cemas.

Lo nggak habis pikir. Apa kesalahan lo sebenarnya? Lo cuma ngajak Kobo ke kondangan mantan. Apa salahnya?

Dari tempat lo duduk lo ngeliat Kobo naik ke atas panggung. Tersenyum seraya melambaikan tangan ke arah para tamu yang menyorakinya. Imut banget. Tapi, saat dia melihat lo, wajahnya langsung cemberut. Tetap imut. Tapi nyebelin.

Terlihat panitia menyerahkan mic ke Kobo. Kobo nampak bersemangat, lalu menyalakannya dengan biadap. Desingan yang memekakkan menyeruak, membuat sebagian tamu menutup telinga. Kobo menyengir. Saatnya pertunjukan.

"Selamat pagi menjelang siang, penonton," sapa Kobo. Para tamu pun membalas sapaannya. "Ehe," tambah Kobo saat suara penonton mereda, berganti dengan suara tawa yang pelan dan ragu-ragu. "Di sini gue bakalan nyanyi. Tapi sebelum itu, gue mau lampiasin unek-unek dulu, sekaligus tes materi. Jadi kenalin, nama gue Kobo Kanaeru. Ingat, ya. Kobo ... Kanaeru. Dipisah. Jangan disambung. Kalo disambung, entar jadi Kobokan Aer."

HALU - hololive fanfictions [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang