End 🍁

1.7K 101 2
                                    

: Happy Reading :

Maaf sebelumnya jika nanti endingnya gak sesuai sama ekspetasi kalian tapi author sudah memberikan yang terbaik....

:::

Aula istana nampak sangat ramai berkumpul para pelayan dan prajurit bahkan para bangsawan yang sengaja datang ke istana. Arrelie datang menggendong Adires dan Adrian digendongan Aretta. Saat kedatangan Arrelie yang duduk di kursi yang sama dengan Raja mereka semua orang berdiri dan memberi salam padanya.

"Salam kepada yang mulia Ratu semoga dewa selalu memberkati anda." Seru semua orang yang hadir di halaman istana.

"Bawa mereka kesini." Suara tegas Calvin langsung dituruti oleh beberapa ksatria yang menyeret dua orang berbeda gender ke tengah halaman untuk menghadap sang Raja dan Ratu.

Semua orang yang hadir terkejut saat menyadari salah satu orang kepercayaan Raja mereka ada disana dengan kondisi tangan diikat dan beberapa luka di tubuhnya. Arrelie menatap heran kearah Calvin yang hanya diam dengan tatapan tajam menahan amarah saat melihat wajah bawahannya disana tanpa rasa bersalah.

"Hari ini putra dari Marquess Alexander  yang merupakan adik dari Ratu Arrelie baru saja selamat dari racun mematikan." Ujar Calvin dengan nada tegas dan berwibawa, para bangsawan yang mendengar itu sangat terkejut dua orang yang dilindungi Raja dan Ratu baru saja dicelakai oleh orang.

"Pelakunya ada didepan mata kalian dan seorang pengkhianat yang membantu tikus masuk ke istana." Kata Raja Calvin berikutnya menambah keterkejutan orang-orang.

"Pengawal lepas kalung yang ada di leher perempuan itu." Pengawal yang berada di sebelahnya menuruti perintah sang Raja dan melepas kalung itu dengan paksa.

Semua orang terkejut saat wujud si perempuan berubah menjadi gadis cantik putih bersih jauh dari kata kumuh saat memakai baju pelayan tadi.

"Saya disini juga kedatangan tamu, selamat datang Raja dan Ratu kerajaan Xevonce." Kalimat itu membuat semua orang semakin terkejut saat kedatangan dua orang dari belakang sambil tersenyum ramah kearah Arrelie dan Calvin.

"Saya serahkan tahanan yang satu itu kepada kalian karena bagaimana pun dia masih menjadi warga anda." Ujar Calvin menatap Raja Steven yang duduk manis di kursi yang disediakan sebelumnya.

"Sepertinya saya tidak punya hak untuk menghukum satu sampah yang membuat kerugian bagi anda, andalah yang pantas untuk menghukum sampah itu saya mengizinkannya Raja Calvin." Ujar Raja Steven santai sambil tersenyum santai menatap kearah depan.

Arrelie dan Aretta masih bingung dengan  keadaan yang mereka hadapi saat ini, mengapa didepan sana ada Jasmine dan Johan sebagai tahanan. Lalu kedatangan Raja dan Ratu kerajaan Xevonce menambah mereka semakin bingung dibuatnya.

"Sepertinya Ratu ku sedang kebingungan dengan dua sampah itu." Ujar Calvin sengaja di jeda untuk melihat reaksi Arrelie.

"Johan yang membantu Jasmine masuk ke istana dengan kalung merubah wujud namun si pelayan tak tahu diri itu yang mencelakai adik mu." Setelah mendengar ucapan itu Arrelie cukup marah dan melayangkan satu tembakan tepat di lengan keduanya.

Arrelie sengaja untuk tidak menepati sasaran tujuannya untuk memberi rasa sakit bagi mereka. Peluru itu juga tidak akan membunuh mereka hanya memberi rasa sakit saja. Sebelum kejadian tembakan itu Adires dan Adrian sudah dipindahkan kedalam karena tahu adegan selanjutnya akan sangat mengerikan.

Villain's Princess - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang