L i m a
'Hubungan Yang Rumit: Tidak Bicara Tapi Saling Peduli'
🌺🌺🌺
Cloudy sedang bersiap-siap pagi itu saat melihat ada yang salah pada Sheza setelah gadis itu keluar dari kamar mandi. Sheza mencengkeram perutnya, wajahnya berkerut penuh kesakitan dan pucat."Sheza, ada apa?" tanyanya khawatir.
Sheza menggelengkan kepalanya perlahan saat dia duduk di pinggir tempat tidur. "Nggak apa-apa, cuma sakit perut biasa,"
Mata Cloudy menatap perut Sheza selama dua detik sebelum akhirnya dia paham. Lalu dia mengambilkan segelas air hangat dari dispenser untuk diberikan kepada Sheza.
"Minumlah, jangan terlalu memaksakan diri. Lebih baik kamu istirahat aja di kamar, nanti biar aku yang minta izin kamu nggak masuk."
Setelah meneguk dua kali, Sheza meletakkan gelasnya, dia menggelengkan kepala, tak setuju.
"Aku masih bisa ke kelas."
"Hahh, ya sudah kalau begitu. Tapi kalau kamu nggak tahan, kamu bisa kasih tahu aku biar ku antar balik ke asrama."
Sheza mengangguk.
"Aku udah beliin sarapan, ayo makan dulu, biar ku antar ke kelas."
"Terimakasih, Clou."
"Sama-sama."
S
esampainya di kelas, mereka berpisah di depan pintu. Meski Cloudy tampak khawatir melepaskan Sheza seorang diri, Cloudy di yakinkan oleh Sheza bahwa dia akan baik-baik saja.
Begitu memasuki kelas, kedatangan Sheza langsung menjadi pusat perhatian beberapa gadis yang duduk berkelompok di tengah ruangan.
"Pagi Sheza, kamu kenapa, kok wajahmu pucat begitu?"
"Kamu sakit?"
Sheza tersenyum tipis, "Aku nggak apa-apa. Mungkin karena aku nggak pake riasan, jadi wajahku keliatan lebih pucat,"
Alih-alih curiga, mereka malah bergumam takjub. "Woaah? Ini kulit aslimu?"
"Kulitmu sehat, aku jadi iri deh,"
Sheza tersenyum tipis tanpa menanggapi. Rasa nyeri yang di alami olehnya membuat ia terjaga lebih awal hari ini. Karena tidak bisa tidur nyenyak, dia langsung merasakan kantuk setelah merebahkan kepalanya di atas meja. Masih ada waktu sekitar sepuluh menit lagi sebelum jam masuk tiba, jika dia tidur sebentar, tidak masalah, kan?
Kelopak mata yang terasa berat perlahan menutup. Suara-suara dari teman-teman sekelasnya perlahan terdengar samar sebelum akhirnya benar-benar hening.
Entah berapa lama Sheza tertidur, kala itu Sheza merasa cahaya matahari dari jendela yang terbuka di tutupi oleh sesuatu. Wajahnya tak lagi sepanas sebelumnya, merasa dia sudah cukup tidur dia memaksakan diri untuk bangun.
Saat Sheza mengangkat kepala ke atas sambil mengucek-ngucek matanya, dia mendengar seseorang sedang menjelaskan materi di depan kelas. Seketika seluruh tubuh Sheza membeku di tempat, perlahan menurunkan tangan dari wajahnya dan melihat seorang guru sedang berdiri di depan. Mata Sheza mengerjab beberapa kali sebelum akhirnya menyadari situasi dan merasa malu karena tertidur hampir satu jam lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED DESTINY [Revisi]
RomanceSheza merasakan beban rasa bersalah atas kehidupannya terhadap Mahveen. Ketika diberikan kesempatan untuk kembali ke masa lalu, rencananya untuk membuat Mahveen membencinya berubah menjadi kejutan besar saat Mahveen justru semakin jatuh cinta pada S...