Di Senja Itu || Awal

85 11 0
                                    

Sore itu, Naren kembali menjadi murid terakhir yang masih berada di lingkungan sekolah. Menoleh pada jam dinding di ruang kelasnya, Naren mendapati fakta bahwa petang telah tiba, dan ia harus bergegas pulang sebelum satpam mengunci gerbang sekolah. Maka dengan tergesa, Naren pun membereskan buku berisi kumpulan soal - soal kimia miliknya dan tak lupa memasukkan alat tulisnya ke dalam tas, sebelum berlenggang pergi meninggalkan ruang kelas tersebut.

Matahari perlahan mulai kembali ke peraduannya, menampakkan rona senja yang begitu indah, sebelum ia benar - benar menghilang di ufuk barat. Namun rupanya, keindahan yang ditawarkan sang langit tak dapat menggoyahkan hati Naren untuk menghentikan langkahnya yang tergesa demi menikmati rona jingga di atas sana walau hanya sesaat.

Remaja bertubuh jangkung itu lebih memilih untuk berlari ke arah parkiran dan menaiki motor miliknya, lalu mengendarainya hingga ke depan gerbang sekolah. Di sana, ia berhenti sebentar untuk memastikan sesuatu sebelum ia benar - benar meninggalkan lingkungan sekolahnya itu.

Menoleh ke sisi kanan, didapatinya sosok yang sama yang selalu ia jumpai beberapa hari terakhir setiap pulang sekolah. Sosok gadis berambut hitam sepunggung dengan gaun biru muda semata kaki yang tengah berdiri sembari menatap langit sore dengan raut datar.

Entah apa yang membuat gadis itu betah berlama - lama berdiri di sana, memandang langit sore yang sebentar lagi kehilangan bias jingganya seiring tenggelamnya matahari di sisi barat. Tak tahu pula mengapa gadis itu selalu ada di sana setiap Naren pulang di penghujung hari kala ia lupa waktu akibat terlalu larut dengan buku soalnya. Namun satu hal yang Naren tahu. Ia ... menyukai gadis misterius penikmat senja itu.

Kembali pada kesadarannya, Naren memilih untuk berhenti menatapi gadis bergaun biru itu, lalu melajukan motor matic miliknya dengan senyum tipis yang terukir manis tanpa ia pinta. Sembari mengendarai motornya menuju rumah, Naren membatin penuh tekad bahwa ia akan mengajak gadis penyuka senja itu berkenalan. Walau tak tahu pasti kapan rencana itu akan terwujud.











































Next

You + Me = Undefined-able Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang