Vegas menatap dalam orang yang tidur disampingnya itu, menantikan bangunnya si pangeran tidur
Porsche menggeliat kecil dalam tidurnya seakan ia tahu sedang ditatap
" Hei akhirnya kau bangun tukang tidur" kata Vegas bahagia ketika Porsche mulai membuka matanya
Porsche segera menyadari bahwa ia berada di kamar Vegas. Ia beringsut bangun dan menyadari bahwa lengannya tertusuk sebuah infus.
Porsche merasakan ketidaknyamanan dalam hatinya yang kemudian berubah menjadi amarah. Dengan segera ia melepas paksa infus itu dan segera berdiri dengan terhuyung-huyung.
" Porsche berhentilah keras kepala dan tetaplah disini" Vegas menggeram frustasi
" KAU YANG HARUSNYA BERHENTI BERPURA-PURA PEDULI PADAKU!!!" Teriak Porsche kasar
" BERHENTI KASIHAN PADAKU!!" Teriaknya lagi seakan belum puasVegas berjalan mendekati Porsche dengan wajahnya yang keras
" Kasihan??!" Vegas mengulangi ucapan Porsche tidak terima
Vegas dengan cepat memojokkan Porsche meniadakan jarak diantara mereka. Vegas dengan paksa meraih wajah Porsche dan menciumnya
" Aku selalu ingin mencium mu, apakah itu bentuk kasihan?" Tanya vegas pada Porsche
Vegas mendekatkan wajah mereka dan menciumi wajah Porsche
" Dan sekarang aku bahkan ingin meniduri mu dengan keras, apakah ini juga bisa dikategorikan kasihan Porsche??!" Tanya Vegas dalam sebuah bentakan frustasiTapi Porsche menulikan telinganya juga hatinya
" Lepaskan aku brengsek!" Kata Porsche keras" BERHENTI BERPURA-PURA BAHWA KAU TIDAK TAU KALAU AKU MENCINTAI MU!!!" Teriak Vegas akhirnya
" PEMBOHONG!!!!" Porsche balas berteriak marah dan mendorong Vegas sekuat tenaga
Vegas terdorong mundur, ia mengamati wajah merah Porsche yang diliputi amarah dengan tatapan sama frustasinya
" Kau setiap malam membawa Tawan ke kamar mu dan dalam sekejap menjadikan ku sampah di rumah ini! Kau pikir kenapa aku dipukuli oleh pengawal sialan mu itu hah??!! Karena mereka tau aku sudah dibuang oleh mu sialan!!!!" Porsche mengeluarkan semua beban dihatinya tanpa sadar
" Aku tidak menyangkal bahwa aku memang membawa Tawan kemari tapi itu tidak seperti yang kau bayangkan Porsche" vegas memohon kepada Porsche sebuah pengertian
" Tidak seperti yang ku bayangkan??! Lalu apa brengsek?! Kau membawanya ke kamar mu untuk itu bukan" Porsche tidak peduli dengan wajah memelas Vegas. Porsche akan menghakimi Vegas atas luka dihatinya bagaimana pun juga
Vegas berjalan ke arah lemari buku yang ada dikamarnya lalu Porsche melihat ia menyentuh sebuah buku disana dan tiba-tiba lemari buku itu berganti menjadi sebuah pintu yang menghubungkan ke sebuah ruangan lain disana
" Ini adalah ruang kerja rahasia ku, aku ingin semua dokumen penting ku aman berada di dekat ku jadi aku merancangnya terhubung dengan kamar ku seperti ini. Aku membawa Tawan ke ruang kerja ku bukan tempat tidur ku" Vegas akhirnya menjelaskan semua kebenarannya termasuk ruang kerja rahasianya yang hanya diketahui oleh sedikit orang hanya agar Porsche berhenti marah padanya
Porsche diam-diam merasakan kemarahan dalam dirinya mulai mereda setelah mendengar semua penjelasan Vegas. Seketika tubuh Porsche merosot ke lantai semua kekuatannya tadi hilang bersama amarahnya dan menyisakan dirinya dalam keadaan lemah
Vegas yang melihat itu segera menyeberangi ruangan itu untuk menangkap tubuh Porsche dalam dekapannya
Vegas tidak mempedulikan darah dari bekas tusukan infus Porsche mengotori kemeja putihnya dan tetap memeluk tubuh didepannya erat
" Apakah kita sudah baik?" Tanya Vegas lembut
Vegas tidak mendapatkan jawaban apapun dari Porsche
" Berhentilah marah padaku. Aku akan melakukan apapun untuk mu asal kau berada disamping ku Porsche"
" Aku menyerah Porsche. Aku menyerah....." Bisik vegas dengan suara yang kecil
Vegas terkejut ketika tangan lembut itu mulai membalas pelukannya.
Bahkan Vegas juga merasakan bahwa Porsche menyenderkan kepalanya di lekukan leher Vegas nyaman" Aku juga menyerah vegas" suara Porsche pecah seperti orang yang akan menangis
" Pada akhirnya aku juga jatuh cinta kepada mu"
Vegas melepaskan pelukan itu dan menatap wajah Porsche terkejut. Vegas merasa seperti mimpi. Hari dimana Porsche mengatakan bahwa ia juga mencintai Vegas akhirnya tiba.
Vegas terdiam setelah pengakuan itu tapi Porsche dapat melihat pancaran kebahagiaan yang tidak dapat disembunyikan dari wajah dingin itu
Vegas memeluk Porsche sekali lagi
" Terimakasih. Terimakasih banyak Porsche" ucap Vegas tulus
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Bastard || Vegas X Porsche
AcakVegas dan kegilaannya mengejar Porsche untuk menjadi miliknya