꒰06꒱ :: Rasa senang juga sedih.

505 104 29
                                    

[Name] menahan napas dengan tangan terkepal. Menatap tak percaya pada pria yang berdiri tak jauh darinya.

“Kenapa kau menatapku kayak begitu, huh?”

Dia adalah Gojo Satoru. Pria surai putih yang dicari oleh [Name].

“Aku nggak menyangka bisa menemuimu secepat ini ...,” gumam sang gadis secara spontan.

“Ha?” Gojo mengangkat satu alis.

[Name] bungkam. Pendengaran menangkap suara jantung yang berdetak kencang layaknya bunyi gendang kala dimainkan. Ia menghela napas untuk menetralkan diri. Kemudian menyungging senyuman kecil.

“Tidak ada. Aku hanya kaget,” katanya.

“Kau ... orang yang dikatakan Yuta, ya?” Gojo mengapit dagu. “Namamu?”

“Kouno [Name].” Gadis itu menatap hal lain. “Aku merasa nggak seterkenal itu sampai Yuta perlu membicarakan diriku ke siapa pun ....”

“Dia bilang kau kuat.” Gojo menyungging seringai. “Aku lihat itu. Auramu ... memang beda.”

[Name] menarik napas. Dalam sekejap senyuman indah miliknya hilang tanpa bekas.

Aku memang pernah dengar ini dari Yuta. Kalau Gojo tertarik pada orang-orang kuat. Kebanyakan dari mereka merasa terkejut juga senang saat pria ini melayangkan pujian, tapi ... kenapa ini agak membuatku sedih, ya? batin [Name].

“Kudengar kau juga sempat menjaga dan melatih Yuta saat Miguel mengurus hal lain.”

[Name] mengangguk. “Hanya sebentar saja. Aku cuma memberikan beberapa saran untuk bertahan.”

Dari pada itu ... apa dia tak mengingatku? [Name] menelan ludah. Rasa kecewa datang menghinggapi dada.

“Hee.” Seringai Gojo makin lebar. “Selamat datang di sekolah ini. Mohon kerja samanya, ya.” Ia berbalik. Lantas melangkah duluan.

“Eh? Hei!” [Name] menyusul, berusaha menyamai langkah Gojo.

Pria itu menoleh. Menatap [Name] yang kini berdiri di sebelah. “Kau kenapa?”

“... Nggak ada!” [Name] spontan menggeleng.

Ini membuatnya gugup.

“Ha?” Gojo mengangkat satu alis. “Kau punya masalah denganku?”

“Aku datang baik-baik, lho? Dari pada itu ... kenapa semua orang menganggap aku punya dendam padamu?” Dia mengernyit.

“Aku nggak tau, sih, tapi ....” Gojo cemberut. “Semua orang emosi kalau di sampingku.”

[Name] spontan melempar tatapan aneh. Kemudian memutar ingatan masa lalu. Di mana pria ini tak punya teman sama sekali.

“Jadi kau sendiri karena itu?” tanya [Name] impulsif.

Gojo berhenti. Selama beberapa saat bungkam hingga keheningan menghampiri. Mengisi suasana itu dengan aura dingin yang terpancar kuat dari dalam diri.

“Kau tahu sesuatu tentangku, huh?” tanyanya dengan nada datar sambil menatap sang gadis.

[Name] tertegun. Spontan kedua tangan terkepal di sisi tubuh. Jantung pun berdetak kencang layaknya suara pacuan kuda. Perasaan sedih dan senang jadi campur aduk.

Sedih sebab ia membuat Gojo emosi dengan perkataan spontan miliknya. Senang karena akhirnya ia bisa bercakap-cakap lagi dengan pria itu setelah sekian lama.

“Aku adalah gadis dari masa lalu Gojo.” [Name] menunjuk dirinya sendiri.

“Ha?”

[Name] menyungging senyum. Menangkap raut tak mengerti dari Gojo ... membuat ia berpikir jika pria ini telah lupa.

Make Him Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang