Lanjut sama cerita yang kemarin
.
.
.
."Iitai koto wa nan desuka
Tsutaetai koto mo nai no deshita
Hanbun suketeiru boku wa yuurei
Kitto hitoshirezu kasunde shimau yo
Anata ga nigasanai you ni
Mitsumete kudasai"Seperti yang kalian lihat. Aku sedang mengelap meja yang kosong sambil bernyanyi lagu kesukaan ku.
"Hei Hali. Apakah kafe ini selalu sepi seperti ini?" Tanya fang yang sedang duduk di meja yang sedang ku lap.
"Tidak. Beberapa menit kemudian maka kafe ini akan seperti pasar." Balas ku tanpa menghentikan kegiatanku.
"Benarkah?"
"Lihat saja nanti."
"Hali!! Antarkan pesanan nya!!" Teriak kak Yaya yang memintaku untuk mengantarkan pesanan pelanggan yang tadi.
"Baiklah." Aku menghentikan kegiatan ku dan meletakkan lap nya di saku ku lalu menghampiri Kak Yaya untuk mengantarakan pesanan sang pelanggan.
"Bawa nya sedikit sedikit dulu. Nanti jatuh dipotong lagi gaji mu nanti." Nasehat kak Yaya.
"Baiklah." Aku mengambil nampan yang berisi dua kopi dan dua spageti pedas lalu mengantarkannya ke pelanggan yang tadi memesannya.
"Ini pesanan nya." Ucap ku sambil meletakkan dua kopi dan dua spagethi itu di atas meja pelanggan.
"Untuk dua disert rasa coklat nya mohon untuk ditunggu. Akan saya ambilkan." Lalu aku pun mengambil dua disert coklat dari kasir dan kuletakkan di nampan yang sedang ku pegang lalu kuantar lagi kepada pelanggan tadi.
"Ini untuk dua disert coklat yang kalian pesan." Ucap ku sambil meletakkan dua buah disert coklat diatas meja.
"Wow... Sepertinya enak. Terima kasih ya?" Ucap pelanggan yang memesan tadi. Dan aku menjawabnya dengan senyuman khas ku.
Mungkin kalian melihat ku sebagai gadis yang tidak pernah senyum. Tapi, saat aku bekerja. Aku tersenyum agar sang pelanggan nyaman.
"Jika ada kritikan atau hal lainnya silahkan panggil aku." Ucap ku yang lalu berlalu dari mejaku.
"E... Tunggu sebentar."
Sekilas aku pun memutar badan ku menghadap ke belakang dan menatap pelanggan tadi yang memanggilku.
"Ya? Ada apa?" Tanya ku yang lalu menghampiri kembali meja kedua pelanggan itu.
"Kalau aku boleh tanya. Apa kau mewarnai rambutmu? Warnanya sangat cantik." Ujar pelanggan yang satunya yang sedari tadi hanya diam tak berkutik.
"Tidak. Warna rambutku sudah seperti ini sejak aku lahir." Jawabku sambil tersenyum.
"Ibumu ngidam apa sampai sampai dia melahirkanmu dengan warna rambut yang sangat cantik." Ujar temannya yang tadi memesan makanan atau minuman.
Ketika ia mengatakan 'ibu', aku jadi teringat semua perlakuan ibuku selama ini seperti seorang penjahat.
"Hei. Kau baik baik saja?" Tanya pelanggan b (lebih baik begitu saja daripada bingung) yang berhasil menyadarkan ku dari lamunan.
"Eh iya. Aku baik baik saja." Jawab ku yang terkekeh pelan sambil menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal.
"Apa aku bisa berfoto denganmu? Sangat jarang aku melihat irang dengan warna rambut yang sangat berbeda dengan orang lainnya." Ujar pelanggan a yang mengeluarkan handphone nya dari saku pakaiannya.
"Em.. Baiklah." Jawabku seadanya karna aku tidak tahu jawaban apa yang harus ku lontarkan.
Cekrek
"Terima kasih ya?" Ucap pelanggan a.
Aku hanya membalas dengan senyuman lalu berlalu dari meja pelanggan tadi.
"Hei Hali. Mana? Kau bilang beberapa menit lagi kafe ini akan seperti pasar." Protes Fang dengan nada kesal.
"Lihat sendiri didepan." Balas ku sambil menunjuk ke arah luar di mana sudah banyak orang.
Fang yang melihat itu pun bersweatdrop.
"K-kau bercanda?! Sebanyak itu?!" Kaget Fang.
Dan aku hanya mengangguk saja sebagai jawaban.
"Woy Hali! Kau siap untuk bertempur melawan keramaian pelanggan?" Ucap seorang perempuan yang seusia dengan kak Yaya bernama Kak Ying. Dia keturunan China.
"Baiklah! Karna hari ini hari menerima gaji, mari kita tuntaskan mereka!!" Ujar ku dengan semangat yang sudah membara sambil mengangkat tangan kanan ku keatas.
Aku,Kak Ying,Kak Yaya,dan yang lainnya mulai bertempur melawan keramaian pelanggan sementara Fang masih bingung atau loading.
#Bersambung#
Note:Jujur saja. Aku dapat ide ini dari salah satu lirik dari lagu 'Yuurei'. lagunya ada di atas☝
Jangan lupa komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Seperti Hantu Yang Tak Terlihat
AléatoireCerita ini mengisahkan tentang hidup seorang gadis yang bernama Halilintar. Ia seperti hantu yang tak terlihat di kehidupan keluarganya. Apakah Halilintar akan menghilang tanpa diketahui oleh keluarganya? Apakah Halilintar akan mendapatkan kasih sa...