Chapter 7; Udang

7 1 0
                                    

.
.

Siang itu, Maura sedang menyantap makanannya bersama teman-temannya.

"Eh lo tau ga sih, masa si Udin IPS 3 kemarin ketauan Facebook lamanya kalo dia itu ternyata mantan jamet kuproy" Ujar seorang teman Maura yang ada di sebelahnya.

"DEMI APA??!?!? " Tanya temannya yang lain yang tak kalah heboh.

"IYA SUMPAH, LO LIAT DEH NANTI AKUN NYA"

Tiba-tiba...

Ting!

"Apasih " Ucap Maura kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apasih " Ucap Maura kesal.

"Kenapa Mau? "

"Gatau, ini ada WA iseng"

Namun, seketika ruang kantin menjadi heboh.

"E-EH KENAPA??" Tanya Maura kepada salah satu anak laki-laki yang tengah berlari menyusul temannya yang lebih dulu menuju ke arah lorong kelas.

"BHIVAN, KATANYA ALERGI UDANGNYA KUMAT"

"HAH"

Maura pun segera berlari menghampiri Bhivan sembari menghubungi pihak rumah sakit.
.
.
.

"Saya berani sumpah Bu, saya tau Bhivan ada alergi udang dan bekal yang tadi saya bawain itu bukan udang" Jelas Nalula kepada guru BK SMA Bina Nusantara.

"Tapi ini jelas-jelas tempat bekal kamu, dan isinya udang yang udah diolah"

"Atau maksud kamu, ada yang nukar kotak bekal kamu dengan yang lain tetapi bentuknya serupa? "

"Iya Bu, saya juga mikir seperti itu"

"Baiklah, Nalula untuk sekarang kamu bisa kembali ke kelas ya"

Nalula pun segera melangkahkan kaki keluar kelasnya. Tatapannya kini mulai kosong menatap arah lantai.

"Gue percaya bukan lo yang kasih udang ke Kak Bhivan kak" Ucap Arisha yang tiba-tiba berada di sebelah Nalula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue percaya bukan lo yang kasih udang ke Kak Bhivan kak" Ucap Arisha yang tiba-tiba berada di sebelah Nalula.

"Gue engga pernah ngasih Bhivan udang sha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue engga pernah ngasih Bhivan udang sha. Dan gue gatau itu ulah siapa"

"Ada yang mau fitnah lo kak"

"Gatau sha, gue pusing banget sekarang"

"Ayo sini Arisha peluk dulu kak"

Arisha pun memeluk Nalula di depan ruang BK.

"Siapapun lo, gue gaakan biarin lo ngerusak hubungan Kak Bhivan dan Kak Lula" Batin Arisha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapapun lo, gue gaakan biarin lo ngerusak hubungan Kak Bhivan dan Kak Lula" Batin Arisha

(Disaat yang sama)

"Bhivan, lo gapapa? " Tanya Maura ketika melihat Bhivan membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bhivan, lo gapapa? " Tanya Maura ketika melihat Bhivan membuka matanya.

"Lula mana? "

"Dipanggil BK" Jawab Maura singkat.

"Lo ngapain disini? "

"Justru gue yang manggilin ambulans buat lo"

"Oh, makasih ya"

"Kok bisa Lula ngasih lo udang sih? " Ucap Maura dengan nada yang seolah menuduh.

"Ga mungkin. Lula paling tau kalau gue alergi udang, dan dia gapernah sekalipun ngasih gue oalahan dari udang" Jelas Bhivan.

"Terus buktinya apa sekarang? " Maura pun membantah penjelasan dari Bhivan.

"Gue yakin ada yang mau jebak Lula"

"Dan gue harap, lo gausah ikut campur antara hubungan gue dan Nalula ya Mau"

" Telat van. Gue bakalan bikin lo dan Lula menjauh, supaya mata lo terbuka dan ngeliat kalau gue lebih baik dibandingkan Nalula" Batin Maura.

______________________________________

Diary Bhivan

Dear Nalula & Arisha.

Andai kala itu, gue bisa mempertahankan prinsip dan kepercayaan gue terhadap kalian berdua.

Mungkin kalian sekarang masih ada disini. Kita bertiga masih main bareng, bercanda bareng atau mungkin menikmati pemandangan matahari terbenam seperti yang kita pernah lakuin dulu waktu kecil.

Sayang, penyesalan selalu datang terlambat.


Jakarta, 30 Juni 2026

Abhivandya Baskara

Arisha Dan JanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang