*Chapter 17*

2.5K 198 6
                                    

Laut serta deburan ombak dan langit cerah yang menampakkan warna biru, menjadi pemandangan yang paling Gara suka. Pemuda manis itu sesekali merentangkan kedua tangan seraya memejamkan mata menikmati hembusan angin yang menerpa tubuh nya.

Gara sekarang sedang berada di tepi pantai bersama Shino yang sejak tadi berlari kesana kemari sambil berteriak, sudah macam orang kesurupan saja. Abangnya itu sudah melepas baju kemeja dan juga celana panjang yang tadi dipakai untuk sholat jumat, menyisakan kaos lengan panjang berwarna biru serta celana boxer.

Adryan dan Thaka duduk di gazebo yang berjarak sekitar 10 meter dari posisi Gara dan Shino. Sedangkan para bodyguard berjaga tidak jauh dari mereka. Jerry tidak ikut, katanya sedang tidak enak badan.

Tak lama kemudian Thaka beranjak sambil membawa kamera digital, berjalan ke tepi pantai menghampiri dua saudaranya itu.

Ketika sudah berada disana thaka lantas memotret banyak hal seperti laut, langit, ombak, bahkan pasir putih yang menjadi pijakannya. Apapun yang menurutnya indah akan Thaka foto. Ia juga memotret Gara yang sedang asik memandang laut biru itu dari belakang. Setelahnya Thaka beralih pada sang kembaran.

Cekrek..

Thaka memotret Shino yang tengah berteriak.

"Shin, liat sini!" Katanya sembari masih mengarahkan kamera ke arah Shino.

Shino lantas menoleh sembari tersenyum ke arah kamera.

Cekrek..

"Bagus gak, Tha?" Shino berjalan mendekat, menghampiri Thaka.

"Bagus." Balas Thaka sembari memperlihatkan hasil jepretannya pada Shino.

Shino tersenyum lalu mengacungkan jempol setelah melihat fotonya yang tentu saja terlihat tampan. Kemudian ia berlari ke arah ombak yang datang.

"Nyebur sono sekalian!" Ujar Thaka sedikit berteriak.

Shino nyengir sembari menggeleng. Kembali melangkah menghampiri nya.

"Udah yok balik, capek gue!" ajaknya pada Thaka dan Gara.

"Gimana gak capek dari tadi lo lari-lari sambil teriak kek monyet baru lepas dari kandang!" sahut Gara agak ketus.

"Itu cara gue melepas stres!" balas Shino.
"AAAA, WOOO!" Kemudian ia berteriak lagi sembari berlari menuju gazebo.

"Kayaknya kembaran abang kesurupan tuh.. hiii." Gara membuat ekspresi bergidik, sedangkan Thaka hanya bisa terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah kembarannya itu. kemudian mereka berdua menyusul Shino, berjalan beriringan menuju gazebo.

🍽🍖🍹

Mereka berada di pantai hanya selama 1 jam. Setelah dari sana mereka mampir ke sebuah restaurant yang lokasinya tidak jauh dari pantai. Kali ini suasana restorannya sangat nyaman, Gara suka. Mereka memilih meja semi outdoor yang terletak di bagian belakang restaurant dan dari tempat itu masih bisa terlihat laut beberapa meter disana.

Gara dan Shino sudah berganti pakaian karena tadi berkeringat. Sekarang Gara hanya mengenakan baju kaos putih di balut hoodie abu-abu serta celana panjang hitam, sedangkan Shino mengenakan baju kaos hitam dengan celana jean hitam saja. Thaka dan Adryan masih tetap memakai pakaian yang dikenakan saat sholat jumat tadi.

"Gar, berdiri disitu..abang foto!" Titah Thaka sambil menunjuk tempat yang di maksud yaitu dekat pagar, lalu mengeluarkan kamera dari dalam tasnya dan beranjak dari kursi.

Thaka memang hobi fotografi. Setiap melihat objek yang indah pasti hasrat ingin memotretnya itu akan muncul. Tapi ia tidak suka memotret dirinya sendiri. Jadi Gara atau Shino saja yang sering ia jadikan sebagai model.

About GaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang