8 | Stalker

2K 332 135
                                    

Selamat membaca🧸!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca🧸!

--0o0--

08. Stalker

Malam ini, Alana terlihat berguling-guling di atas kasurnya. Gadis itu tengah menghalu bagaimana jika suatu saat nanti ia menikah dengan pria yang di idam-idamkannya. Seperti, Zayn contohnya.

"Mommy sama Daddy aja nikah muda. Masa gue gak bisa," celetuknya lirih.

Otaknya kini tengah berfikir bagaimana supaya ia bisa dekat dengan Zayn. Karena sepertinya cowok itu berbeda dari cowok-cowok lain. Susah untuk di dekati.

Setelah mendapat ide, Alana meraih ponselnya dan membuka aplikasi Instagram. Cewek itu mengetik nama Zayn di search bar. Namun ia tidak menemukan akun atau informasi tentang Zayn di sana.

Alana berdecak. "Masa iya dia gak punya Instagram sih," gumamnya heran.

"Ah, Instagram kelas."

Alana kembali mencari akun kelasnya, siapa tahu ia bisa menemukan sedikit informasi tentang Zayn di sana.

Tapi bukannya foto Zayn yang ia dapat, matanya malah tak sengaja melihat foto Regan di sana.

Tanpa sadar, Alana meng'klik akun Regan yang tertera di sana. 10 post, 27k followers dan 20 following. Jari lentik Alana terus men-scroll satu persatu postingan Regan tanpa sadar.

Di antara sepuluh foto, Alana terlihat tertarik pada salah satunya. Foto Regan yang tengah memegang kuda putih. Untuk sesaat Alana terpesona dengan tampilan cowok itu.

Apalagi dulu saat SMP Alana sempat ingin mengikuti kursus menunggang kuda, namun sang kakek melarangnya karena takut ia terjatuh dan berakhir cedera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apalagi dulu saat SMP Alana sempat ingin mengikuti kursus menunggang kuda, namun sang kakek melarangnya karena takut ia terjatuh dan berakhir cedera.

Sudut bibir Alana melengkung tipis. Namun sedetik kemudian ia tersadar dan melempar ponselnya ke bawah. Untung lantai kamarnya di lapisi karpet berbulu.

Alana menutup wajahnya dengan bantal. "Alana dodol. Kok bisa-bisanya lo terpesona sama si jenglot itu," rutuknya pada diri sendiri.

Entah sudah berapa kali Alana mengganti nama Regan dengan seenak jidat. Yang pasti Alana sangat tidak menyukai Regan yang selalu mencari masalah dengannya. Apalagi ia masih kesal dengan kejadian di bandara itu.

REGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang