💜 Duri dalam Hati~ Capt One🥀

116 13 0
                                    

Jari-jari lentik gadis berambut pirang, mengayun menaburkan berbagai macam bunga diatas gundukan tanah merah. Nisan gelap diatasnya bertuliskan nama seseorang, cinta pertamanya. Chicko Sheanno.

" Pah? Mawar kembali lagi! Gimana disana? Pasti Papah baik-baik ajah kan." Suara lembut Mawar mengalun merdu didengar. Seakan sang Papah benar-benar ada dihadapannya saat ini.

Mawar selalu berkunjung ke makam sang Papah diakhir pekan, sesibuk apapun dirinya,Dia tetap meluangkan waktu untuk datang.

" Doa'in Mawar terus-ya." Permintaannya yang tidak akan sang Papah jawab sampai kapanpun itu.

"Biar Mawar selalu kuat disini."  Senyum secerah matahari Mawar berikan. 

"Dan, biar Mawar gak berpikir buat nyusul Papah kesana." Mawar terkekeh sendiri dengan ucapannya.

Beralih, mengusap Ukiran nama sang Papah dengan penuh kerinduan. Tatapan sendu mulai terlihat diwajah cantiknya.

Ketika mengingat kembali tragedi sepuluh tahun lalu. Kejadian itu yang mampu mengubah keadaan hidupnya menjadi lebih buruk. Dan sampai saat ini pun, tidak ada tanda-tanda akan usai. Ditambah sumber kekuatan satu-satunya, Telah lebih dulu pergi.





~COMLICATED LOVE♡
TEKAN BINTANG KIRI BAWAH🔥


"Baiklah, dalam sepuluh menit kedepan. Saya pastikan akan segera sampai disana."

Chandra, baru saja akan berkunjung ke salah satu Restorannya. Namun,Wenaya  sekertarisnya. Sudah lebih dulu menghubungi. kolega bisnisnya baru saja sampai dari Jepang, dan sekarang sudah berada dikantornya. Beliau ingin segera bertemu dengan dirinya langsung. Mau tidak mau Chandra harus menemuinya sesegera mungkin. Chandra tidak setega itu untuk membuat oranglain menunggu. Ini menyangkut masa depannya juga.

Ketika ingin memasuki siblack mobil kesayangannya, Chandra mendengar suara kucing yang mengaong lirih. Sepertinya hewan menggemaskan itu sedang dalam keaadaan tidak baik-baik saja.

Penglihatan Chandra tidak mungkin salah. Kucing itu sedang terdampar ditengah jalan sebelah kiri dari arah tempat ia berdiri saat ini. Berbahaya apabila terlalu lama dibiarkan, bisa mati. tertindas.

Kembali menutup pintu mobil, Chandra melangkahkan kedua kakinya lebar-lebar agar segera sampai dan segera mungkin membawa kucing malang itu kerumah sakit khusus hewan.

Tapi sebelum itu...







Tinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn........










Seakan blank dengan keadaan, Chandra malah berdiri terpaku. Mungkin dia syok. Yang lebih parahnya lagi, Chandra malah menutup kedua matanya lekat.

"Aku ikhlas ya Tuhan." Bathin direktur tampan itu pasrah.




Clekkkk- Brukkkkkkkk


Suara pintu mobil tertutup, dengan tidak santainya. Mawar terlihat sangat kesal. Setelah me-rem mobil pinknya secara mendadak.
Untung saja dirinya tidak sampai menabrak pria berstelan jaz hitam rapih itu. Tapi, asal kalian tau. Kejadian barusan membuat jantungnya hampir berpindah tempat.

" Kalo mau caper, jangan bunuh diri didepan mobil Gue donk Om. Bisa liatkan jalanan ini gak pantes buat dijadiin hal murahan kayak gitu. "


Chandra tersentak kaget sampai kedua matanya terbuka sempurna. Dia mendengus sebal, bukan karena suara nyaring dan ucapan pedasnya gadis berambut pirang dihadapannya ini. Tapi, apa tadi OM, heiii.  Ayolah umur Chandra tidak setua itu, wajahnya saja masih tampan begini.


" Apa? Om.  Jangan ngada-ngada kamu, Saya masih muda ya."  Sanggah Chandra, sungguh Dirinya tidak terima dikatai seperti itu. Apa jangan-jangan gadis yang sedang menyilangkan tangannya dengan menatap Dirinya angkuh ini tidak tau lagi siapa Chandra sebenernya.


Mawar mendengus, "Peduli apa gue." karena tidak mau memperpanjang masalah dan tidak mau berlama-lama dengan Om tengil itu, Mawar kembali memutar tubuhnya dan masuk kedalam mobilnya. Cewek pirang itu tidak mau membuat seseorang disana menunggu lebih lama lagi.

Sementara Chandra mengedipkan mata tidak percaya " Heii!!! Ishh. Bukannya minta maaf, malah pergi. Cewek memang sulit dimengerti. "



Setelah mengambil kucing tidak berdaya tadi, Chandra segera membawanya kerumah sakit penanganan hewan terdekat.

Sepertinya Chandra melupakan sesuatu????




~COMPLICATED LOVE♡
TEKAN BINTANG KIRI BAWAH💜




Cuaca siang ini tidak terlalu baik, beberapa gumpalan hitam sudah mengisi sebagian langit biru diatas sana. Melati berdiri didekat jendela kamarnya, memandang halaman rumah yang masih sama seperti dua bulan lalu.

" Mel, Aku simpen disini ya kopernya. " Nathan menyimpan pakaian Melati disamping ranjang tempat tidurnya.

" Nat, Mawar kemana?. "  Melati berjalan perlahan kearah tempat tidur, dan duduk disisi ranjang.  " Kenapa Dia gak ikut jemput Aku hari ini?, Bunda bilang selama Aku dirawat. Dia belum pernah datang menjenguk. "

Nathan termangu, Dia terlalu sibuk dirumah sakit membantu menjaga Melati. Cowo itu tidak sempat bertukar kabar dengan kekasihnya. Karena, terlalu semangat mengurusi surat-surat kepulangan Melati kemarin. Banyak hal yang dia lewatkan selama diRumah sakit, termasuk sengaja menonaktifkan handponnya.

"Aku gak tau Mel. Satu minggu kemarin Aku belum ketemu sama Dia. Tapi, kamu tenang ajah aku akan hubungin Dia setelah ini selesai ". Nathan mencoba menenangkan Melati, tidak hanya gadis yang tertunduk dalam itu saja yang khawatir pada Mawar, Dirinya juga sama khawatirnya dengan gadis berambut pirang itu.
Nathan buru-buru melipat pakaian Melati dan memindahkannya ke lemari.

"Ngapain sih, kalian mikirin anak gak tau diri itu."  Tiffany, tiba-tiba saja datang membawa makan siang beserta obat-obatan milik Melati.

" Bunda. " Suara Melati mengecil, Nathan terdiam. Cowo itu selalu bertanya pada Mawar sebenernya apa yang tengah terjadi pada Gadis itu dan juga Tiffany.
Namun, gadis berambut pirang itu selalu menghindar mengalihkan pembicaraan.

" Bunda gak mau ya, sampai kamu Ngedrop lagi cuma gara-gara mikirin anak sial..

" Tante, Nathan mau pulang dulu."  Cowo itu sengaja memotong omongan Tiffany, terlalu sakit mendengar sang kekasih dimaki oleh Bundanya sendiri. Kesampingkan dulu soal kesopanan untuk saat ini.

Tiffany tersenyum manis, " Makasih banyak ya Nathan,  kamu udah bantu tante selama dirumah sakit kemarin. Kamu memang anak baik. "

Nathan hanya membalasnya dengan senyum canggung. Setelah menyalami Tiffany dan pamit kepada Melati, Nathan memutuskan kembali kerumahnya dahulu, untuk membersihkan diri. Selepas itu dia akan segera mencari Mawar. Namun sebelum kakinya melangkah kearah bawah tangga, suara Bi Norma menghentikan pergerakannya.


" Udah dari tiga hari yang lalu Nyonya, Non Mawar pergi dari rumah. Pak Marko bilang Non Mawar pergi sambil bawa koper. "













●SeeYou Next Part🤗
TEKAN BINTANG KIRI BAWAH💕




#FllowAkunWtpd_Park Nchiie27💖
#FllowIG_Reall Nchiie🍬




COMPLICATED LOVE {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang