Di Singapura waktu menunjukkan pukul 10.00 pagi. Di sebuah perusahaan ber-logo pena dan buku dengan nama Luxury media tengah terjadi rapat menegangkan yang di hadiri oleh semua staf dan karyawan perusahaan tersebut yang berasal dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia dan juga keturunan Tionghoa yang berasal dari Singapura nya sendiri. Perusahaan yang terletak di Singapura itu bergerak di bidang media masa, perusahaan ini telah menyediakan jaringan toko buku.
Semua orang disana tengah menatap sebuah layar besar di depannya menyaksikan rating dan grafik dukungan cerita novel tahun ini yang per bulannya naik dan turun setiap tanggal 15. Turnamen ini diikuti oleh seluruh penulis handal dari Indonesia, singapura dan juga malaysia. Salah satu peserta yang di ikut sertakan di perusahan Luxury media adalah Rebecca. Gadis 22 tahun dari Indonesia yang bergabung di Luxury sejak 3 tahun lalu.
Hadiah yang akan di terima itu sangat tidak tanggung. Yaitu 30% Saham dari perusahaan yang mengadakan Turnamen itu akan menjadi hadiah utama. Perusahaan yang mengadakan turnamen itu terletak di China dengan lable Moon-Yu. Hadiah lain yang di dapat dari event Moon-Yu adalah kerjasama antar perusahaan Novel dengan perusahaan entertainmen yang bergerak di bidang Film, series dan drama.
Wajah-wajah beberapa orang di ruangan itu terlihat panik melihat grafik yang naik turun. "Jangan sampe turun ke zona merah plisss" kata salah satu orang di sana seraya berdoa.
Rebecca berdiri di posisi paling depan, ia menggigit jari-jari nya pertanda ia sangat panik.
Bulan lalu ia menduduki peringkat 5, ia sangat tidak percaya diri untuk mendapatkan peringkat pertama. Terlebih lagi karya dari beberapa saingannya tidak kalah bagus dari milik Rebecca.
"Aku rasa ngga mungkin deh Kak" kata Rebecca dengan pasrah kepada atasannya.
"Rebecca, ini belom apa-apa!" Kata seorang perempuan berkepala tiga namanya adalah Gina, dia adalah atasan Rebeca di Luxury Media, dia berasal dari Indonesia juga.
"Grafiknya semakin menurun" kata salah satu orang disana.
"Aku mau ke toilet dulu ya" pamit Rebecca beralasan ia tak mau frustasi melihat hasil persaingannya yang semakin mendekati titik merah, dan naik turun tak tentu.
"Woahhhh!!!!" Kaget beberapa orang secara serentak saat melihat layar itu.
"Rebecca!" Panggil Gina mencegah Rebecca pergi, dan meminta Rebecca untuk melihat kedepan.
Rebecca mengerutkan keningnya melihat peringkatnya naik.
"Leon King peringkat 4 lagi"
"Ohhh,,, goshhh, i have never thought" kata salah satu rekan kerjanya yang merupakan orang keturunan China.
"Santay aja. Udah pasti peringkat 1 kok"
"Ihhh, tak sabar la macam ni" suara itu adalah staf dari malaysia yang bergabung di Luxury sejak 2 bulan lalu.
"Ratingnya 8,9 cuyyy"
"Masih naik itu ratingnya!"
Rebecca membelalakkan matanya kaget dan terharu saat melihat foto sampul novelnya mulai terlihat di layar paling atas yang artinya karyanya sudah masuk ke 3 Besar.
"Wahhh Busett peringkat 3"
"Peringkat 2"
Semua orang disana mulai bertepuk tangan kegirangan. Melihat grafiknya yang semakin meningkat.
"Shtttttt!!! Jangan brisik dulu" kata Gina menenangkan suasana.
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1"HOREEEEEEEE!!!!!!"
"Yeayyyyyy!!!!!"
"Holly shit!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Leon King (18+)
Jugendliteratur⚠️1821+ ⚠️ Mengandung unsur dewasa dan bahasa kasar About what? About Bianca, Leon and King... Bocil Minggir! Ini cerita ngabrutt orang dewasa