[EXTRA] C.3 - Kabur

2K 301 22
                                    


Note:

a. Semua Extra Chapter punya timeline masing-masing. Bisa jadi dalam rentang Prologue-Epilogue, atau sesudah Epilogue.

b. Tiap angka di depan huruf C mengindikasikan keluarga yang menjadi fokus extra chapter. C.1--Arsuho Chandrajaya; C.2--Archeno Chandrajaya; dan C.3--Arkai Chandrajaya.

________


Demi ketampanan Zayn Malik yang gak pernah pudar walaupun udah jadi baby daddy, aku gak pernah imagine kalau ternyata aku di-prank selama delapan belas tahun! Eighteen fooking years and aku tau nothing about that! At all!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Demi ketampanan Zayn Malik yang gak pernah pudar walaupun udah jadi baby daddy, aku gak pernah imagine kalau ternyata aku di-prank selama delapan belas tahun! Eighteen fooking years and aku tau nothing about that! At all!

Aku merasa hidupku ini kidding banget gitu lho. Kayak, apa ya, gitu deh. Bercandanya hidupku udah over sampai aku berjam-jam nangis dibuatnya because apa yang aku percaya seumur hidup ternyata a whole lie. Rasa-rasanya tuh, sedihku jauh lebih deep dibanding waktu aku tau dari youtube kalau mandi itu ternyata gak harus pakai shower karena ada benda yang namanya centong (?) dan enggak dibolehin beli centong (?) bentuk hati sama Ayah.  Padahal kan, aku juga pengen mandi kayak orang di youtube  yang airnya ditampung dulu sebelum mandi. Even tho di bathroom rumah aku gak ada tempat besar buat nampung air, aku kan bisa pakai bathtub, tapi Ayah gak bolehin, makanya aku sedih.

Tapi kali ini, guys, aku tuh ... sad banget. Pokoknya sad:( Sad-nya tuh sampai bikin aku, Azalea Nindy Chandrajaya, mau nangis tersedu-sedu, ngadu di pelukan Harry Styles. 

But, kayaknya aku gak pantes lagi deh to use the name Chandrajaya. Aku, kan, bukan bagian dari keluarga itu sekarang.

Iya, guys, ternyata aku ini cuma anak pungut Ayah-Bunda, dan aku baru tau tadi pagi secara gak sengaja. HUHUUU. Tuh kan, jadi inget lagi akunya. Aku rasanya mau nangis, tapi malu karena sekarang lagi bandara! Kalau nangis nanti makeup aku luntur because sekarang aku only wearing cheap products seharga 500 ribuan yang dibeli di drugstore pinggir jalan. Udah lah suddenly yatim piatu, miskin, aku gak mau end- up looking ugly for the world to see, makanya aku gak boleh nangis! Aku harus keliatan strong, makanya kalian harus kuatin aku! Jangan ikut nangis! 

Ish, aku bilangin jangan ikut nangis, kok pada ngeyel?!

HUHUUU .... You all harus tanggung jawab  karena udah bikin air terjun ngalir lagi di mata aku. 

 "Tuh kan, jadi jelek akunya huwaaaa."

"Nona, ini tissue-nya."

Sambil sesenggukan, aku menerima tissue yang dikasih sama Mr. Kendra, PA-ku yang bakal ikut nemenin aku ke Prancis buat kabur. "Mr. Ken jangan ketawa!" aku sebel karena Mr. Kendra jelas banget lagi nahan ketawanya pas dia put a mirror in front of my face buat aku touch up makeup abis crying. Emangnya ada yang lucu, ya? "Gara-gara Mr. Ken yang beliin makeup murah ini makanya mascara aku luntur!"

"Iya, maaf Nona, tadi soalnya saya buru-buru karena khawatir Nona terlalu lama menunggu."

"Akunya lagi sedih ini , jadi jangan diketawain lagi, ya?" 

"Baik, Nona, saya minta maaf."

"Promise?" cicitku kecil seraya menyodorkan jari kelingking ke arahnya. 

"Promise." Mr. Kendra tersenyum kecil sampai lesung pipinya keliatan. Ganteng, sih, tapi masih gantengan Aji pacarku. "Oh iya, Nona Nindy," tambah Mr. Kendra, "alamat Nona Muda Karina sudah saya dapatkan dari Miss Joy. Nanti setibanya di Paris, kita akan langsung terbang ke Lille, kota tempat Nona Muda Karina belajar."

"Mr. Ken udah make sure kan kalau gak ada yang tau soal ini selain Miss Joy? Not even Kak Yeri?" aku mendelik, lalu mencebik melihat Mr. Kendra yang membuat gerakan mengunci di depan bibirnya sebelum throwing away kunci artifisial ke udara. Huhuuu aku beneran kabur ke tempat Kak Karina, ternyata.

Sebenernya aku gak siap karena ini pertama kali aku travelling alone without Ayah, Bunda, atau Kak Gigi, tapi mau gimana lagi.

Karena if I stay di Jakarta, aku gak ready denger kenyataan kalau misalnya aku anak yang dipungut Ayah dan Bunda di panti asuhan. Or worse, aku ternyata anak penjual jamu di depan kompleks yang diadopsi because Ayah dan Bunda kasihan liat baby Nindy yang kekurangan gizi.

Sad:(

I think habis ini aku harus belajar hidup susah, deh. Aku harus mulai jualin tas dan baju yang ada sekarang, abis itu beli yang lebih murah, sisanya buat makan.

Eh, tapi ada gak ya, harga tas di bawah lima juta kalau semua tasku udah dijual? Kalau gak ada, how? Apa aku harus berakhir makan ayam terus tiap hari?

Sedih:(

🍒

__to be continued__

(Nindy dan kopernya otw kabur ke Prancis)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Nindy dan kopernya otw kabur ke Prancis)


(Potret Mr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Potret Mr. Kendra, sang Private Assistant (PA) anak bontotnya keluarga Chandrajaya)


__________________________

nabung-nabung aja ya, extra chapter-nya.

hope you have a good day, everybody!

[✔] JuicyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang