17. ─> ASYA

328 44 1
                                    

Asya berdiri di tengah hamparan padang pasir yang sangat luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asya berdiri di tengah hamparan padang pasir yang sangat luas. Dirinya memakai dress putih selutut, dan menggenggam jam pasir yang berhenti.

"Ini jamnya ada kesalahan teknis apa gimana?" Bingungnya.

Asya mengetuk dua kali sandglass besar itu.

Krak!

Kacanya pecah. Pasir putih di dalamnya berdesakan keluar. Asya panik, namun dirinya juga terkejut setelah melihat keadaan sekitar.

Asya berpindah tempat lagi. Kali ini di semua pandangannya hanya terlihat air. Dia berdiri di tengah tengah lautan.

Asya berjongkok dan menyentuh air laut itu. Airnya sangat dingin. Membuat seluruh tangan Asya hampir membeku.

Jari-jarinya sudah terlapisi es yang dinginnya mengalahkan es kutub.

"Aduh," rintih Asya.

Perlahan es yang membungkus jari-jarinya meleleh. Dia berpindah tempat lagi. Hamparan padang rumput dan bunga menyapu indera penglihatannya.

Angin kencang meniup rambut Asya. Dia suka tempat ini.

Asya berlarian mengejar kupu-kupu. Menghirup aroma sedap bunga, berebutan dengan lebah.

Deg!

Jantungnya sakit. Asya terjatuh ditengah padang hijau yang indah.

"Argg... Uh!" Asya meringkuk, merasakan sakit hebat yang menusuk tubuhnya.

Pandangan mata Asya perlahan kabur. Asya jatuh tidak sadarkan diri ditengah para bunga yang mulai layu. Seperti menyambut kedatangan yang takdir kurang baik.

☄️

"...sya"

"....pindah ke Singapura."

"...tuk menjalani pengobatan yang lebih berdampak bagi kesehatannya."

Sayup sayup Asya mendengar pembicaraan seorang dokter dengan wanita paruh baya yang dirangkul suaminya.

"A-asya?"

Asya melirik ke kanan. Terlihat Aya dengan mata sangat sembab. Asya melemparkan senyum tipis kepada sahabatnya itu.

"Dok! Asya sudah siuman!" Teriak Aya.

"Asya!" Mama Asya langsung memeluk putri semata wayangnya.

Tangis haru meliputi ruangan yang ditempati Asya. Bahkan Hita dengan teman-temannya ikut merasakan sedih.

Disini ada Hersa juga. Entah kenapa cowok itu kok bisa ada disini, yang jelas kenapa suasananya seperti pemakaman?!

FRIENDZONE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang