Hii guys!!!
Cek cek!
Ada extra part nihh!!
Hipi riding
***
Dua bulan kemudian....
"Eungh." Andin mengeliat pelan saat samar-samar telinganya mendengar bunyi alarm yang semakin lama suaranya terdengar semakin keras dan menganggu.
Matanya mengerjap, tangannya berusaha menggapai ponsel yang ia letakan diatas meja kemudian memencet tombol "mati".
Setelah meletakan kembali benda pipih itu, ia bergerak pelan, mengubah posisinya menghadap sang suami yang kini tengah memeluknya begitu erat.
Andin tersenyum tipis. Sejak dua bulan yang lalu disetiap pagi, disaat ia membuka mata, pemandangan pertama yang selalu ia lihat adalah wajah tampan nan damai milik sang suami.
Enggh ganteng banget sih...
Perlahan, jarinya kini mulai bergerak menyusuri setiap sisi wajah tampan milik pria yang sudah berhasil meluluhkan hatinya itu.
Decakan kecil keluar dari mulutnya. Dengan gaya tidur apapun suaminya ini tidak pernah terlihat jelek. Walau mangap sekalipun tetap saja terlihat tampan. Heran.
Ia menghentikan pergerakannya saat jarinya menyetuh tepat pada bibir tipis yang terlihat begitu menggoda dan sayang untuk tidak dicium itu.
Pen ciuum...
"Eh!" matanya membulat kaget saat tiba-tiba suaminya itu menangkap tangannya dengan gerakan cepat. Dan...
Cup!
Cup!
Cup!
Cup!
Cup!
Cup!
Tidak hanya sekali, pria dengan muka bantal itu mencium wajahnya berulang kali. Mulai dari kening, mata, hidung, pipi dan yang terakhir adalah bibirnya.
Cup!
Tampak suaminya itu tersenyum sangat lebar, "Morning kiss, hon."
Ini masih pagi buta dan pria disampingnya ini sudah berhasil membuat pipinya bersemu merah.
***
Al berdiri menatap istrinya dengan tatapan menilai. Tangannya bersedekap didepan dada persis seperti guru ketertiban yang tengah mengintrogasi muridnya.
"Ganti!" ucap Al beberapa detik kemudian.
"No! Ini udah bagus mas, pas."
"Ganti Andin!" perintah Al sekali lagi dengan suara merendah.
Terlihat bibir istrinya itu mengerucut tanda tak suka, "Gak mauu!"
"Itu susu kamu keliatan!" ucap Al begitu frontal.
Andin mendelik kemudian menatap kebawah tepat pada bagian yang dimaksud suaminya.
Tentu saja respon Andin yang seperti itu membuat Al hampir saja tertawa melihatnya.
"Apaan sih mas, gak ya!" tak bisa dipungkiri pipi Andin memanas karena ucapan suaminya itu.
"Gak liat itu kaos kamu ketat banget?"
"Ganti atau gak jadi joging?" ucap Al saat mengetahui istrinya itu hendak memprotes.
"Ishh, ngancem ya?" dengan sedikit kesal Andin beranjak dari tempatnya menuju almari. Ia mengambil kaos oversize miliknya. Sengaja ia memilih warna biru tua agar senada dengan warna kaos yang dipakai suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSWEET LECTURER [END]
KurzgeschichtenHasil dari kegabutan yang haqiqi:) "Okey Andin, langsung to the point saja, ini hukuman buat kamu," ucap Al sambil menyodorkan beberapa lembar soal. GILA NIH DOSEN!! "Hah Bapak serius?" Andin membulatkan matanya terkejut. "Kamu pikir saya bercanda?"...