AF-DUA PULUH EMPAT

5.1K 490 155
                                    

Hai-haii..
Ketemu lagi dengan aku Lyya 🦋

Sebelum baca votenya hehe jangan lupa komennya jugaa❤️💐

HAPPY READING ❤️

Felix mengisap puntung rokok yang terselip dijari nya. Walaupun Aira sudah melarang nya, tetapi laki-laki itu tetap saja tidak mendengarkan. Hanya merokok lah satu-satunya saat ini yang membuatnya sedikit menghilangkan beban pikirannya.

Setetes demi tetes cairan bening jatuh membasahi ponsel milik Felix. Laki-laki itu sedang memandangi foto-foto dirinya dan Aira. Foto pertama, saat dia dan Aira sedang memakai masker wajah dihari Minggu malam.

Dan, foto kedua ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dan, foto kedua ini. Entah bagaimana bisa ada diponselnya, dia tidak mengingat siapa yang mengambil foto ini. Didalam foto itu, Felix sedang mencium kening Aira yang tertidur pulas di atas kasur Rumah Sakit.

"Maaf, Na

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf, Na. Aku gagal jadi suami yang baik buat kamu, dan gagal juga menjadi calon ayah buat anak kita." Sesal Felix. Jika waktu bisa diputar kembali, dia berjanji tidak akan menyakiti atau kasar pada Aira dan akan memperbaiki semuanya. Tetapi sayangnya waktu tidak bisa diputar, saat ini Felix akan berusaha memperbaiki semuanya. Walaupun kata maaf pun, tidak cukup.

"Aku takut Na. Takut, nanti kedepannya kita enggak bisa sama-sama lagi. Aku juga enggak tau, kenapa aku mikirnya gitu. Tapi, kita enggak kan tau kedepannya gimana."

"Kamu itu cinta pertama aku, karena kamu.. aku tau gimana rasa nya itu cinta. Bahagia, sedih, canda tawa ku. Semuanya ada dikamu, termasuk hati ku."

"Aku sayang kamu. Selalu."

Felix mematikan ponselnya dan menaruhnya diatas meja. Setelah dia rasa rokoknya sudah habis, Felix melempar bungkus rokok yang kosong itu kelantai. Seorang laki-laki yang memakai Sweter hitam dan celana training, mendekati Felix yang sedang batuk.

Uhuk
Uhuk
Uhuk

Laki-laki itu mempercepat langkahnya menghampiri Felix. "Lo enggak papa. Lix?" Tanya laki-laki itu sebelum melihat telapak tangan Felix yang sudah dipenuhi oleh darah.

Aira Dan FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang