38. Roti sandwich

25 9 2
                                    

Tidak ada kata terlambat, selagi terus berjuang untuk mencapai kebahagiaan.
____________

Malam yang begitu menyeramkan telah sirna, tergantikan matahari yang memasuki celah tirai gorden dikamar anggelina.

Anggelina terbangun dengan spontan, saat merasakan dirinya sudah basah akibat keringat dari sekujur badannya sendiri.
Anggelina menutup muka dengan kedua telapak tangan lembut miliknya.

Anggelina masih mengaturkan deru nafas nya, menghembuskan nafas dari rongga hidung nya dengan tenang.
Setelah membaik, anggelina kembali ingin mengingat apa yang dimimpikannya tadi malam, sampai-sampai sekujur badannya dipenuhi oleh keringat dingin yang menjalar dibadannya.

Hufftt Hufftt Hufftt

Anggelina menghela nafas seraya mengingat kembali mimpinya tadi malam, namun nihil dia tidak mengingat sepeserpun bagian dari mimpinya.

Anggelina segara beranjak dari ranjang nya, menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya dan menggosok giginya.

Seusai mencuci muka, ia segera menghidupkan ac kamarnya, dan membuka tirai gorden. Menampilkan suasana pagi yang cuaca nya sangat harum untuk dihirup oleh anggelina.

" Selamat pagi dunia, cepatlah senja karena aku sangat menantikannya " ujarnya dengan senyuman tipis.

Setelah menikmati keindahan pagi, ia kembali berbalik dan berjalan. Duduk dikursi meja riasnya, ia bercermin dan menatap lekat kearah cermin yang menampilkan sebuah kalung liontin melekat dileher jenjang nya.

Anggelina mengusap-usapnya dengan lembut batu melingkar dikalung tersebut, barulah ia mengingat kembali mimpinya tadi malam tentang caci makian yang ibunya berikan serta pembully'an yang diterimanya dari bella.

" seharusnya aku mengingat momen kebahagian saat kita sedang bersama ibu, tapi mengapa hanya momen yang buruk lah yang terlintas di pikiranku ? " Tanya anggelina dengan dirinya sendiri didepan cermin.

" Sudah 18 tahun ibu, dan ibu masih saja tidak ada kabarnya. Bahkan sekedar bertemu dengan ku saja, kau ga mau ibu "
Lanjutnya sembari mengusap kalung liontin.

" Apa setelah aku pergi, baru ibu akan mencariku?, ah sayangnya mustahil " lanjutnya lagi.

" Aku selalu berharap kemaha yang diatas ibu, harapanku tidaklah besar seperti dulu.
Cukup pertemukan kita satu kali, namun aku bisa mendengar ibu mengatakan sayang kepadaku. " lanjutnya.

" Sepertinya tuhan masih setia mempermainkan takdir kita ibu, aku harap dibalik keterpurukan aku ini. Aku bisa merasakan kata kebahagian setelahnya " lanjutnya lagi yang kini meninggalkan meja riasnya.

" Benar perkataan kakak, jangan selalu berharap berlebihan kalau tidak mau merasakan kesakitan nya sendiri " gumam anggelina seraya keluar dari kamar nya.

Disisi lain...

Aurel sedang sibuk menyiram taman bunga anggrek nya dihalaman belakang, dan ia dikejutkan dengan anggelina yang memeluknya dari belakang.

" Astaga sayang, kamu membuat mama terkejut setengah mati " ujar mama terhenti menyiram bunganya.

" Maaf ma, bolehkan kalo anggelina peluk mama ? " Ujarnya menundukan kepalanya dipundak aurel.

" Tentu boleh sayang " ujarnya berbalik badan memeluk putri tiri yang sedang memeluk dirinya.

" Makasih mah " ujar anggelina menghirup dalam aroma parfum mamanya, yang berwangi vanila soft.

" Sayang, boleh mama bertanya sesuatu sama kamu ? " Tanya mama sembari mengelus punggung anggelina yang lebih tinggi darinya.

" Apa mah ? " Bingung anggelina.

GADIS SERIBU MIMPI DAN SEJUTA LUKA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang