44. Resiko

41 14 0
                                    

Sebuah perjalanan tampa rasa salkit tidak akan ada artinya, karena manusia tidak bisa mendapatkan apapun tampa mengorbankan sesuatu.
________


" Lo dari mana aja, rel ? " Tanya bastian dan yang lainya.

" Ehh, gue dari toilet " ujar varel mengusap lehernya yang tidak gatal sama sekali.

" Oalah, sini cepetan orang sudah mulai nari tuh sama pasangannya " ujar fajar.

"Guys, kita berdua kesana ya " ujar rifki menggandeng tangan alya menuju ruqng tamu menari.

" Cailah nasip-nasip, gini amat jadi jomblo"
Balas Jo yang membuat yang lainya tergelak tawa.

Mereka berpencar menikmati acara bella, walaupun bella sering mencelakai Sahabatnya namun mereka untuk sekarang ini tidak ambil pikiran negatif.

Alya dan rifki menari bersama dengan tamu yang lainya, secara berpasangan.
Sementara fajar dan Yijo menikmati jamuan dimeja panjang diujung sana, bastian hanya berdiri menonton sesekali melihat para tamu yang lain.

" Mau nari, bersama ? " Tawar varel menatap anggelina dengan lekat.

"Ehmh sorry rel, kepala gue pusing.gue mau istirahat aja disana " tunjuk anggelina kearah sofa dipojok sana.

" Yuk, aku temani kesana " ujar varel mengajak anggelina.

" Ehh ga usah rel, lo nikmati aja acaranya " tolak anggelina yang tidak mau merepotkan varel.

" lagian ini bukan acara kamu, so buat apa aku nikmatin " ujar varel.

" Gausah rel, lihat bastian sendiri gih temenin sana " tolak anggelina lagi.

" Haaa, okee tapi kalo ada apa sama kamu, telpon aku atau ga samperin aku oke ? " Ujar varel menghela nafas panjang.

" Siapp " ujar anggelina mengacungkan jempolnya.

Varel mengangguk mengiyakan, dan pergi meninggalkan anggelina.
Sepeninggalnya varel, anggelina berbalik arah dan berjalan menuju sofa pojok ujung sana. Terdapat lima enam tamu disana.

Memang sedari tadi kepalanya pusing, ingin pulang namun tidak enak hati saat teman nya yang lain menikmati acaranya.
Pikirannya berkecamuk, dan gelisah namun tidak tau karena apa.

Hufftt

Anggelina mendudukan dirinya disofa, serta melepaskan topengnya. rambut wig hitam pendeknya sangat terasi jika dilihat dengan terus menerus di mukanya.

Disisi lain...

Aditya berada ditoilet dengan ekspresi yang sulit diartikan, ia menelpon seseorang.
Cukup lama berbicara dengan sosok laki-laki diseberang sana, semati nya telpon itu aditya menyunggingkan senyuman,
Dan berkaca dicermin.

" Sebentar lagi kamu akan tau, akibat apa yang sudah kamu rebutkan dari aku. Anggelina " ujar nya terkekeh.

Bella yang menguping dari luar, membungkam mulut nya agar tidak bersuara sedikitpun. Sedari tadi ia menguping pembicaraan aditya dengan seseorang lewat telpon nya.

" Apa yang harus gue lakukan " gumam bella Panik disertai keringat dingin.

Disatu sisi ia memang benci  anggelina, karena selalu saja posisi primadona nya direbut oleh anggelina. Terlebih lagi prestasi yang diraih anggelina, sehingga  membuat ayahnya  terus menerus membandingkan dirinya dengan anggelina. Alasan itu lah yang membuat Bella membully anggelina disekolah.

Namun disatu sisi lainnya, ia kasihan dengan anggelina karena berurusan dengan aditya yang bak iblis. Menurutnya nasip anggelina sangat malang dari nya,
Kalau saja ia jadi anggelina. sudah dipastikan ia akan bunuh diri saja dari dulu

GADIS SERIBU MIMPI DAN SEJUTA LUKA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang