66

93 5 7
                                    

"Kenapa lu?" Tanya Rion pada Lion, mereka bertemu di lorong sekolah. Lion berjalan dengan sebelah kaki yang diseret.

"Ditendang anjir sama Ara, ampe bengkak kaki gua." Jawabnya sedikit kesal. Mereka sedang menuju aula, untuk menyiapkan acara yang akan diadakan nanti malam.

Acara untuk nanti malam selalu rahasia kecuali malam pertama festival karena ada penyanyi terkenal, yang tidak bisa datang lebih tepatnya. Ini juga merupakan misi dari Aurora juga Nira saat pemilihan ketua osis. Acara Rahasia.

"Pasti salahnya ada di elu." Lion menoleh menatap Rion sekilas.

"Kok lu tau?!"

Rion mengangkat bahunya sekilas, acuh. "Karena cewek selalu benar."

Lion mangguk-mangguk. "Gak salah sih, tapi gak bener juga."

"Gak jelas."

>_<

"Rasain, beruntung yang jadi gue tendang kaki lu bukan masa depan lu." Cerocos Aurora begitu Lion dan Rion masuk aula.

"Tanggung jawab lo, jadi pacar gua sekarang." Kelakar Lion yang menghampiri Carla. Rion menghampiri Nopal dan lanjut bermain game.

"Najisun." Balas Aurora cepat.

"Jadi acara spesial buat nanti malam apa, Ra?" Tanya Lista.

"Hm, agak bingung sih gue juga. Kalo buat hari terakhir festival kan kita udah fix bakal nampilin drama ya?"

Mereka pun mengangguk. Di aula kini ada anggota osis kelas 11 dan 12. Pendaftaran anggota osis untuk kelas 10 akan dibuka setelah acafa festival selesai.

"Gimana kalo nanti malam kita adain acara kayak acara take me out?" Usul Aurora.

"SETUJU!" Sahut Klaris, Lista, Nopal, dan Lion.

"Karena kemarin gue liat rata-rata yang datang ke festival adalah perempuan. Jadi gue putusin tokoh utama untuk acaranya laki-laki."

"Hmm, Fakhri, Rion, Nopal, sama Zayn yang bakal jadi tokoh utamanya. Anak osis yang cewek juga dipersilahkan untuk ikut jadi peserta, sekian, tidak menerima penolakan." Pungkasnya.

Para siswi osis pun mengangguk setuju dan berseru senang, kecuali sirkel Aurora. Zayn adalah target mereka.

"Lho kok gua gak diajak, Ra?" Tanya Lion.

"Si goblok~ lu kan udah ada pawang anjir," jawab Aurora.

"Lah emang kenapa?"

"Ya gak boleh lah!" Kesalnya. "Gue jelasin sedikit aturannya, jadi nanti begitu acara udah selesai.. kalian para tokoh utama harus date sama peserta cewek yang kepilih, di hari jum'at, sehari sebelum festival berakhir. Titik."

"Anjrit enggak ya Ra, gak setuju gua." Tolak Rion yang diangguki oleh tiga lainnya.

"Tidak menerima penolakan." Balas Aurora santai.

"Ha.. okey. Tapi dengan satu syarat." Lanjut Rion.

"Apa?"

"Lu harus ikut jadi pesertanya juga." Jawab Rion dengan senyum licik.

"Ga-"

"Tidak menerima penolakan," ujar Rion mengikuti ucapan Aurora tadi.

"Setuju," kata Nopal, Fakhri, dan Zayn.

"Ish bukan gitu," bantah Aurora. "Kalo gua ikut jadi peserta terus yang jadi pembawa acaranya siapa?"

Lion merangkul Carla. "Kita," jawab Lion.

𝐎𝐥𝐝𝐞𝐫 𝐌𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang