Prolog

1 1 0
                                    

Hidup itu seperti jarum jam, terkadang ada di atas terkadang ada di bawah. Terus berputar, hingga semua energi yang di punya habis. Sakura Alexsandra Nyxsa, gadis beruntung yang terlahir dengan sendok emas di genggamannya. Satu-satunya pewaris Alexsandra Grup dan juga Rose Boutique, putri tunggal Bima Alexsandra dan Marselina.

Semua orang selalu mengagungkannya karna kehidupan mewah yang ia miliki, selalu memuji dirinya karna menjadi kesayangan kedua orang tuanya. Namun, mereka tak tahu rasanya menjadi Sakura. Dirinya selalu sendiri di dalam bangunan megah yang orang lain sebut istana megah itu. Selalu iri akan keharmonisan sebuah keluarga yang sering ia lihat di tv atau di taman ketika ia duduk di cafe.

Ayah dan ibu yang tak pernah ada di rumah, sibuk dengan bisnis mereka. Pagi hari ketika ia bangun mereka telah pergi, malam ketika ia tertidur mereka pulang. Tak ada pertemua yang lama, bahkan sebuah pelukan hangat jarang Sakura dapat. Hanya tatapan prihatin yang selalu ia dapat dari pekerja di istana itu. Akan selalu ada banyak hal yang menghalangi pertemuannya dan kedua orang tuanya.

Ingin rasanya Sakura berteriak lantang di hadapan kedua orang tuanya. "BISAKAH KALIAN ADA DI SISIKU SEBENTAR SAJA? APAKAH AKU HANYA PAJANGAN DI ISTANA MEGAH INI? APAKAH AKU ANAK KALIAN?" namun sayang semua pertanyaan itu hanya akan tertahan di ujung lidahnya.

Dirinya sudah mencoba mengerti, semua yang orang tuanya lakukan saat ini adalah untuk masa depannya nanti. Tapi, apa gunanya semua kemewahan, kedudukan, harta dan kemudahan ini jika dirinya tak bahagia?

Ia hanya ingin merasakan bagaimana disambut ketika pulang sekolah, dipeluk ketika hendak tidur, dan diberikan kecupan ketika berangkat sekolah. Hanya itu, bukankah sangat mudah?

Tapi, sekali lagi. Kebahagiannya ku di masa depan menjadi alasannya.

Semua hal di dunia ini butuh uang, butuh kekuasaan. Sakura akui itu benar adanya, dirinya tak munafik ia bisa mendapatkan apa yang ia mau karna kerja keras kedua orang tuanya itu. Tapi sekali lagi Sakura katakan, apakah kebahagian dan kebersamaan mereka yang harus menjadi bayaran untuk semua ini?

Tolong ... Ayah ... Ibu, katakan sesuatu!

"TOLONG TENANGKAN ANAKMU INI!"

Sakura Neve'ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang