37. The Lovers

356 28 10
                                    


[MATURE CONTENT!]

Tatapan Raskal yang semula terkunci dengan mata indah milik Arshe kemudian turun untuk menatap bibir tipis milik Arshe yang baru saja singgah di bibirnya untuk beberapa detik. Raskal ingin merasakan bibir itu lagi yang mana ialah yang akan memulainya lebih dulu. Maka usai mendapatkan persetujuan dari Arshe, maka Raskal memutuskan untuk mengikis jarak antara mereka, mempertemukan kedua belah bibir mereka yang saling menyambut satu sama lain.

Jarak mereka benar-benar tidak terhalang apapun, di mana punggung Arshe telah bersandar sepenuhnya di sandaran kursi, sementara Raskal terus memperdalam ciumannya yang semakin dalam hingga tidak sadar menimbulkan decakan di sana. Keduanya benar-benar menikmati kegiatan mereka kali ini, meyakini jika malam ini akan menjadi suatu malam yang cukup berarti bagi keduanya.

Hingga pasokan oksigen telah menipis, hingga membuat Raskal menjauhkan wajahnya guna memberikan waktu untuk dirinya dan Arshe bernafas di sana. Walau begitu, wajah mereka masih saling mendekat, hingga masing-masing bisa merasakan deru nafas yang menerpa wajah keduanya. Raskal menatap Arshe yang mana sudah memasang wajah memerahnya di sana, begitu pula dirinya yang jelas menunjukan hal yang sama. Namun, bukan berarti Raskal akan menyudahi kegiatan mereka itu, ia masih berkeinginan untuk merasakan apa yang sejak dulu ia inginkan dari wanita itu. Tetapi sebelum melangkah ke arah yang lebih jauh, tentunya Raskal kembali meminta kepastian pada wanita itu. Ia hanya tidak ingin Arshe merasa menyesal kemudian.

"Arshe, kamu yakin melakukan ini?"

Sementara Arshe sejenak menatap Raskal kembali. Meletakan kedua lengannya pada bahu Raskal, seakan memberikan pergerakan yang mana wanita itu tidak akan menolak apa yang terjadi selanjutnya.

"Aku yakin, Kal." Arshe mengatakan dnegan suara serak seakan memberikan kendali sepenuhnya untuk pria di hadapannya itu.

"Tapi kamu tahu ini adalah sebuah kesalahan, kan?" Raskal kembali memastikan akan pilihan Arshe tersebut.

"Kesalahan apa?"

"You his owned."

"Then, make you own me."

Ucapan itu adalah bentuk keseriusan dari Arshe yang menyerahkan seluruhnya untuk Raskal. Keduanya sama-sama berpandangan dengan teduh di sana, sebelum akhirnya Raskal mengambil alih untuk mengangkat tubuh Arshe hingga wanita itu berhasil berada di atas pangkuannya. Keduanya masih saling memandang saat itu, bersamaan dengan tangan Raskal yang naik untuk menyentuh wajah Arshe.

"Aku bisa menghentikannya kalau kamu keberatan, She." Lagi, Raskal memberikan pernyataan yang mana masih meyakinkan Arshe jika perbuatan wanita itu benar-benar tidak akan ia sesali nantinya.

Namun, Arshe nyatanya tidak pernah main-main dalam meyakinkan sesuatu. Wanita itu mengecup kening Raskal dengan penuh ketulusan seakan menjawab jika dirinya tidak ada keraguan sedikit pun untuk merasa menyesal.

"I'm yours, Raskal."

Sekali lagi ucapan penuh keyakinan itu keluar dari bibir Arshe yang mana membuat Raskal tidak akan kembali bertanya lagi, karena dari sini ia sudah bisa melihat jelas jika wanita itu benar bersungguh-sungguh padanya. Hingga tidak lagi pertanyaan yang keluar dari bibir Raskal, digantikan oleh ciuman yang kembali ia berikan pada Arshe yang juga menyambutnya di sana.

Ciuman kedua yang terasa lebih dalam dari sebelumnya, karena kini masing-masing lidah keduanya ikut bermain hingga semakin membuat suara decakan terdengar secara jelas. Raskal begitu lihai dalam melakukan percumbuan bibir ini, hingga membuat Arshe sesekali tidak bisa mengimbanginya atau malah memilih untuk melepas ciuman mereka, membiarkan ciuman Raskal berpindah menuju lehernya sementara Arshe berusaha untuk mengatur nafasnya.

The Chef's Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang