AINUN s.2 [On Going]

PROLOG

"NASYA AINUN HAIFA. Apa kamu telah bersedia menerima lamaran saya?" Tanya lelaki itu lagi setelah memberikan waktu pada In untuk berfikir setelah melewati hari yang telah di janjikan.

"Baik, BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN IZIN ALLAH, Saya bersedia menerima lamaranmu" ucap In mantap dengan niatnya.

Sepasang mata menatap haru pada jawaban gadis cantik berniqab indah. Wanita paruh baya itu hanya tersenyum senang setelah mendengar keputusan yang terucap langsung dari In. Karena setelah sekian lama ia menanti dan mencari, kini harapan dan doanya benar-benar telah di jawab.

"Terimakasih untuk jawabannya tuan putri" jawab lelaki itu yang memiliki perawakan tinggi juga berwatak tidak kalah beda dengan In.

Sepasang sandal swalo berwarna putih dengan warna hijau di bagian tali dan pinggirannya kini terpasang jelas di kaki In. Mungkin kini kisahnya lebih mirip seperti kisah Cinderella yang telah di temukan karena sepasang sepatu kaca. Sandal yang dulu sempat In berikan pada wanita paruh baya itu ternyata masih tersimpan rapi pada sebuah kotak berpita, seakan dengan sengaja di simpan rapi. Meski kejadian itu adalah hal sepele dan sudah lama terjadi, namun tidak ada yang bisa menebak takdir Allah yang membawanya kembali dengan kejutan tak terduga.

"Akhirnya mama menemukanmu juga" ucap wanita paruh baya itu menimpali ucapan sang putra.

Wajahnya yang mulai mengeriput tak mengurangi kecantikan pada dirinya. Mereka bertiga masih beradu tatap dalam masjid yang telah menyepi karena kegiatan tauziah Ustadz Yusuf telah usai. Wanita paruh baya beserta sang putra seperti telah sengaja merancang dan datang hari itu untuk menemui In di sana.

Sebuah pertemuan tidak ada yang kebetulan, itu semua hanya jalan yang tak terduga dan tak terbaca dari cara Tuhan untuk menunjukkan takdirnya adalah yang terbaik dan selalu mengejutkan.

"Teruntuk Nahkodaku, terimakasih telah berkenan datang menemaniku, terimakasih karena telah menemukanku sebelum aku meninggalkan pelabuhan dan akan berlayar tanpa tau arah dan tujuan"
_nasya ainun haifa_