DS 11

5.1K 880 144
                                    

***

Mereka semua duduk di ruang tamu yang luas, para suami itu menatap ngeri pada bunga higanbana dan mawar merah tua yang berada di vas bunga. Para wanita itu berusaha duduk di sebelah pria mereka tetapi Taeil menyentak mereka dan membuat mereka berdiri di balik sofa. Lysander menatap itu semua dengan datar, dia duduk di sofa tunggal, kakinya terangkat untuk ia tumpukan di kaki yang lain, kedua tangannya masing-masing berada di lengan sofa.

"Jadi, bisa kita mulai? Waktuku tidak banyak, sebelum para wanita ular berwujud manusia ini datang aku sudah membuat janji dengan seseorang, sshhhtt! Jangan bicara Doyoung hyung." Doyoung yang tadi hendak menyela langsung diam, Lysander menatap datar sebelum ia lanjut bicara, "Aku ada janji temu dengan Lee Jinhyuk dan Kim Kookheon, dua anggota SIXC yang kalian juga tahu benar siapa mereka." Para suaminya tidak bersuara dan hanya mengangguk.

"Setidaknya aku masih menjadi istri berbakti dengan berpamitan pada kalian untuk bertemu dengan seseorang, tidak tiba-tiba menemui seseorang dengan diam-diam. Woah~ siapa itu?" tatapan mencemooh ditunjukkan Lysander terang-terangan pada beberapa suaminya.

"Berani sekali kau memandang rendah Taeyong oppa! Jika bukan karenanya yang menikahimu kau hanya akan menjadi gelandangan!" Eunhee berujar saat melihat Lysander menatap penuh cela pada Taeyong. Maaf saja, dia bukan Choi Jaemin yang akan menatap penuh kasih.

"Baiklah, aku berterimakasih atas itu." Lysander menatap Taeyong tepat di mata, dan jika boleh jujur, Taeyong tidak menyukai tatapan 'Jaemin' padanya, karena tatapan itu terlihat penuh kebenciaan dan amarah.

"Boleh aku bertanya?" tanya Lysander.

"Tanyakan apapun yang ingin kau tanyakan." Ujar Johnny, Lysander menatap pria tersebut beberapa saat sebelum dia menatap yang lain.

"Jika kalian memang menikahiku dan berusaha membina rumah tangga denganku, aku tanya kepada kalian, kenapa kalian memberi izin pada mereka untuk masuk ke dalam mansion sesuka hati mereka padahal mereka bukan pemilik mansion ini. Apa mereka juga kalian izinkan merangkak di atas ranjang kalian?" mendengar pertanyaan terakhir semua menatap 'Jaemin'.

"Kau- LANCANG SEKALI KAU BICARA!" teriak Xia. Lysander menutup matanya, dia tidak suka jika ada seseorang yang lebih rendah darinya berteriak padanya seolah ia yang paling berkuasa. Lysander menatap Xia tajam.

"Tidak ada yang memintamu bicara, Nona. Diam dan tutup mulutmu sebelum kurobek. Kalian, jawab pertanyaanku, aku sedang tidak dalam mode malaikat saat ini, aku (Jaemin) sudah terlalu sakit hati dengan tingkah kalian. Jika memang kalian tidak ingin menikahiku (Jaemin), sejak awal kalian harusnya menolak, kalian bisa bicarakan itu dengan orang tua kalian. Tidak perlu sampai seperti ini, kalian menikahiku, bersumpah di depan Tuhan dan orang tua kalian untuk menjagaku, tapi apa yang aku dapat? Kalian yang diam-diam menemui mantan kekasih kalian?" Jaemin, maafkan aku, tapi aku sudah berada diambang batas emosiku, aku tidak bisa melihat mereka bersikap sesuka hati mereka akan dirimu. Maaf jika suatu saat nanti aku malah melepaskan diri dari mereka.

"Jaemin, tolong tenang sebentar." Bujuk Yuta. Lysander menatap pria tersebut dan mendecih.

"Kami minta maaf, dulu saat appa meminta kami menikahi anak dari temannya, kami tidak bisa berbuat apapun, kami hanya seorang anak yang hanya bisa patuh pada perkataan appa. Terlebih appa sudah berbuat banyak untuk kami dan rasanya sangat kurang ajar jika kami melawannya." Tutur Kun.

"Kalian lebih kurang ajar lagi karena menerima perjodohan itu, kalian menikah, tapi tidak bisa berbuat baik untukku. Hubungan yang kaku dan tidak memiliki rasa romansa di dalamnya, aku (Jaemin) berusaha untuk mencintai kalian secara perlahan, tapi apa yang aku (Jaemin) dapat? Kalian yang menemui mantan kalian di belakangku (Jaemin)?" para suami itu mengepalkan tangan dalam diam.

"Itu hak mereka! Kau hanya orang asing di sini! Ingat Choi Jaemin! Kalau tidak karena mereka kau hanya gel-" – "BISAKAH KAU DIAM WANITA SIALAN!" Lysander sudah sangat murka saat ini.

"Tidak ada yang meminta kalian untuk bicara, tutup mulut kalian! Peringatan terakhir dariku, jika sampai kalian berani membuka mulut lagi, aku benar-benar akan melenyapkan kalian semua, dan itu bukan hal yang sulit untukku." Jaemin, kau bukan gelandangan, kau bukan sosok yang lemah aku tahu itu, kau hanya tidak ingin cari ribut karena kau tidak ingin membebani semua orang, terutama para suami yang kau cintai. Tangan Lysander yang berhias cincin pernikahan itu mengepal erat.

"Tutup mulut wanita kalian!" peringat Lysander.

"Lanjutkan jawabannya." Lysander kembali menitah, dia tidak peduli jika orang di depannya banyak yang lebih tua darinya, amarahnya sudah ada di puncak akibat ucapan para wanita tersebut.

"Kami benar-benar meminta maaf, kami tahu- kau berusaha untuk kami dan kami berusaha membalas itu, maafkan tingkah kami yang membuatmu kesulitan karena mantan-mantan kami. Kami tidak pernah mengizinkan mereka masuk kemari, tapi mereka selalu memaksa, sehingga kami sudah lelah dan membiarkannya, kami benar-benar meminta maaf." Lysander menyeringai, matanya berkilat mengerikan.

"Kun ge, kau bilang apa tadi? Kau- kalian, sudah memberitahu mereka tapi karena mereka bebal dan memaksa kalian lelah dan membiarkannya? KALIAN MEMBIARKAN WANITA INI MASUK DAN MEMBUATKU (JAEMIN) TERLUKA BERKALI-KALI?" Apa ini? Kenapa brengsek sekali? Kau bilang ingin berusaha untuk membalas apa yang Jaemin lakukan, tapi apa ini? Membiarkan mereka masuk karena sudah lelah memperingati? Kalian sedang bercanda?! Lysander menatap tajam mereka semua.

"Aku diam saja saat mereka mengirimiku pesan ancaman, hinaan, dan cercaan, tapi saat ini aku sudah tidak bisa diam lagi, kalian, kalian yang memberi celah pada mereka untuk berbuat. Apa di sini hanya aku (Jaemin) yang berjuang sendirian mempertahankan ini semua?!" Jisung segera berdiri dan mendekati Lysander, dia berlutut di sebelah sofa yang diduduki oleh Lysander.

"Aku tidak, aku sudah memperingati mereka tapi mereka tidak mau dengar, hyungdeul tidak mau dengar apapun yang aku katakan. Maaf membuatmu menjadi berjuang sendirian Jaemin hyung, maaf." Dari catatan yang ditinggalkan Jaemin, hanya Jisung yang begitu memperhatikannya dan mencintainya, bersama dengan Chenle dan Sungchan, karena tiga suami termuda itu tidak memiliki mantan kekasih sama sekali. Yangyang dan Shotaro juga memperlakukan Jaemin dengan baik, meski kadang membuat Jaemin kesal karena keduanya yang terkadang bertindak seperti bayi yang membuat Jaemin lelah sendiri kadang.

Lysander meraih ponsel dari sakunya dan melihat jam yang tertera. Sudah mendekati waktu janjiannya dengan Jinhyuk dan Kookheon. Dia membuat janji semalam tepat setelah selesai membaca semua laporan yang dikirim oleh Jinhyuk.

Mata Lysander menatap para wanita di sana.

"Kalian ingin kumaafkan?" tanya Lysander tanpa menatap mata suaminya.

"Ne" jawab para suaminya. Tatapan Lysander kini beralih pada para suami'nya'.

"Buang para wanita ini juga wanita yang lain jauh-jauh, kalian tahu maksudku dengan baik siapa wanita yang kumaksud, jika ada hubungan kerjasama dengan keluarga mereka, segera putuskan. Jika kalian tidak bisa melakukan itu, jangan harap maafku kalian dapat dan jangan harap rumah tangga ini akan bertahan lebih lama. Permisi." Lysander bangun dan segera pergi ke kamar, dia mengambil jaket, masker, dan topi sebelum keluar.

"Nyonya, butuh diantar?" tanya kepala pelayan.

"Berikan aku kunci mobilnya, aku akan menyetir sendiri." Haechan yang mendengar itu segera mendongak.

"Kau tidak bisa! Kau tidak bisa menyetir, biar aku yang mengantarmu." Lysander menatap ke arah Haechan, dengan sebuah seringai dia berkata-

"Tahu apa kau tentangku, eh?"

_TBC DS 11_

[ALL X JAEMIN] Different SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang