"Carilah seseorang yang sempurna karenamu, dan menjadikanmu sempurna." — HEE Couple
~0000~
"ARRRGGGHHKKK!!!!"
Ahn Ji Hae berjengit lagi saat mendengar suara berdebum, pecahan kaca, dan teriakan Kim Hee Chul sejak sejam yang lalu. Kim Hee Jin yang sudah di Korea sejak dua hari lalu menatap ibunya yang sudah menangis karena cemas.
"Hee Chul-ah... buka pintunya, Nak. Ada apa? Apa yang terjadi??" Ji Hae mengetuk pintu dan tidak menyerah berbicara dengan putera semata wayangnya yang histeris.
"KA!!!"
"Eommonim..."
Ji Hae berbalik dan langsung menghambur ke pelukan Han Geng dengan berurai airmata. Di sebelahnya, Lee Sang Yoon juga sudah datang. "Han Geng-ah... aku tidak tahu apa yang terjadi padanya. Aku tidak mengerti. Dia baik-baik saja seharian ini, kami bahkan ke butik untuk fitting baju pengantin. Tapi tiba-tiba dia seperti itu."
"Eommonim... tenanglah. Aku dan dokter Lee akan mencoba untuk menanganinya." Han Geng menuntun Ji Hae untuk duduk di ujung lorong.
"Dia mengamuk, berteriak, membanting apapun di dalam sana. Aku juga mendengarnya menangis. Dia tidak pernah seperti ini."
"Arraseo. Eommonim duduk di sini dulu ya. Noona, bisa temani Eommonim?"
Hee Jin duduk di samping ibunya dan merangkul wanita paruh baya yang terlihat tidak berdaya itu. Kemudian Han Geng menghampiri Sang Yoon yang sudah berdiri di pintu.
"Hee Chul-ah...?" panggil Han Geng setelah mendapatkan anggukan dari Sang Yoon. "Hee Chul-ah... ini aku. Bisa kau buka pintunya?"
"Hee Chul-ssi?" panggil Sang Yoon dengan nada biasa.
"KA! Pergi! Pergilah!"
"Hee Chul-ah! Kalau kau begini siapa yang—" Han Geng terhenti saat Sang Yoon menahannya dan menggeleng.
"Bukan. Tidak seperti itu. Tekanan hanya akan membuatnya semakin menyembunyikan diri. Untuk saat ini kita mundur dulu. Nanti ketika dia sudah lebih tenang, kita coba lagi memanggilnya."
Walaupun berat, Han Geng menyetujui ucapan Sang Yoon yang kemudian menunggu Hee Chul selesai melampiaskan amarahnya. Bukan waktu yang sebentar, sebagai sahabat, dirinya hampir saja habis kesabaran dan bersiap mendobrak pintu saat akhirnya tidak terdengar apa-apa lagi dari dalam. Tidak ada teriakan, bantingan, pecahan, bedebum, ataupun isak tangis. Sang Yoon membiarkan hal itu sampai beberapa saat kemudian sebelum dia kembali mengetuk pintu kamar Hee Chul.
"Hee Chul-ssi? Maukah kau membuka pintunya?" panggil Sang Yoon pelan.
"Pergilah. Nanti saat aku butuh, aku akan memanggil. Aku ingin menenangkan diri."
"Menenangkan diri sendiri memang bagus. Tapi akan jauh lebih baik jika kau menceritakannya pada seseorang."
"Apa dengan menceritakannya, aku akan mendapatkan jalan ke luar?"
"Kita bisa memikirkan jalan ke luar yang terbaik untukmu. Tapi aku tidak bisa menyarankan apapun saat aku tidak tahu apa yang belum kau ceritakan."
Setelah interaksi antara Sang Yoon dan Hee Chul itu, tidak terdengar sahutan. Sampai ketika Sang Yoon ingin memanggil pria itu lagi, terdengar bunyi kunci yang di buka. Ahn Ji Hae dan Kim Hee Jin berdiri dari duduknya dan berjalan mendekat, walaupun Lee Sang Yoon memintanya untuk tetap menjaga jarak.
KAMU SEDANG MEMBACA
PREWEDDING
RomanceIni tentang harapan yang mungkin masih tersisa. Pertemuan antara dua orang asing yang saling membutuhkan demi memenuhi kepentingan masing-masing. Yang satu untuk menyelamatkan nyawanya sendiri, dan yang satu lagi untuk menyelematkan ibunya.