Chapter 21 - Bagian 2

953 64 8
                                    

Enam tahun kemudian

 

"Rae Hee-ya?"

Rae Hee yang sedang memejamkan matanya, enggan untuk menjawab. Tapi manajer oppanya terus memanggil dan itu sangat menganggu. Apakah pria itu tidak tahu betapa melelahkannya jadwal mereka hari ini?

"Mmm?" Alih-alih menjawab dengan membuka mata, Rae Hee berguling ke samping dan hanya bergumam.

Yang lain, Rae Hee berani jamin, sudah masuk ke alam mimpi. Mereka baru saja selesai syuting acara variety show outdoor musim panas; Summer Camp dan amat sangat melelahkan.

"Kau sudah melihat tawaran untuk drama yang kemarin? Naskahnya ditulis Hong Sisters lho," kata Ki Joon sambil fokus menyetir.

Rae Hee yang sudah tidak bisa tidur kembali akhirnya menegakkan tubuh dan melihat ke luar. Jalan tol sudah lengang, jelas saja, ini sudah lewat tengah malam.

"Nanti aku baca."

"Terlepas dari apa kau memutuskan untuk menerimanya, datang besok. Direktur ingin melihat aktingmu memerankan tokoh utamanya. Kalau menurutnya kau bagus, dia akan mengusahakan agar kau dapat peran itu."

"Memangnya aku ditawari untuk peran apa?"

"Support main-character sebenarnya. Gadis yang tunangannya direbut oleh si tokoh utama."

"Tokoh utamanya bagaimana?"

"Aduh, aku tidak membaca lengkapnya tuh. Tapi sepertinya sosok yang sangat ambisius dan siap mengorbankan segalanya, termasuk keluarganya untuk mencapai apa yang dia inginkan."

Rae Hee melihat Ki Joon yang menatapnya balik dari balik spion. "Tunangannya yang direbut ya?"

Rae Hee tersenyum getir. Tunangannya pun direbut darinya. Bukan oleh seorang gadis ambisius, tapi oleh sebuah kutukan. Rae Hee bahkan berharap lebih baik tunangannya itu direbut oleh gadis yang ambisius. Karena setidaknya, Rae Hee bisa menyatakan perang dengan sosok yang nyata, bukannya dengan kutukan.

Yang bahkan kehadirannya di dunia ini pun diragukan.

***

 

Rae Hee membungkuk terimakasih kepada produser drama PREWEDDING atas keputusannya untuk membiarkan peran utama menjadi miliknya. Gadis ambisius? Dengan bakat akting yang dimilikinya, hal itu tentu mudah. Sejak bangun tadi pagi, Rae Hee sudah melatih perannya, mendalami karakter, dan menjiwainya. Bahkan manajernya yang datang untuk menjemput tadipun juga mengatakan bahwa aura Rae Hee berubah.

Dan setelah menyaksikan aktingnya, dengan bujuk rayu direktur serta manajer, produser Hwang berjanji untuk memberitahu sutradara bahwa peran utama diisi oleh dirinya. Lagipula, bermain peran dengan aktor selevel Kim Nam Gil siapa yang menolak?

Setelah itu Rae Hee berpamitan untuk ke kamar mandi. Hanya saja, dalam perjalanan kembali, Rae Hee melihat sosok yang kini menjadi asing untuknya. Sosok yang bagaikan debu dan tidak bisa tergapai lagi.

PREWEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang