***
Pagi itu, Lysander terbangun dengan Winwin yang masih memeluknya. Winwin menyambutnya dengan hangat, seolah tidak pernah terjadi pembicaraan lumayan berat semalam.
"Ge, kalau kau mau bersikap berbeda padaku tidak masalah." Winwin terkekeh dan menggeleng.
"Kau tetaplah istriku, aku sudah kehilangan istriku gara-gara pulang dan mengalami kecelakaan karena keributan yang kami buat, saat ini, aku diberi kesempatan kedua untuk berubah, jadi aku akan menjagamu, bukan sebagai Choi Jaemin, tapi Na Jaemin." Entah karena pagi ini sangat cerah, atau apa, hati Lysander menghangat saat mendengar itu.
"Terlalu manis." Lysander kabur ke kamar mandi dengan muka yang memerah, Winwin melihat itu terkekeh gemas.
'Benar, biarkan aku menebus dosaku dengan menjagamu dan mencintaimu, Na Jaemin. Choi Jaemin sayang, aku tahu kau punya alasan dengan mengirim Na Jaemin, selain untuk melakukan apa yang kau minta, kau pasti punya alasan lain, aku akan menjaga malaikat yang kau kirim untuk menjaga kami menggantikanmu.' Batin Winwin, dia bangun dan segera membereskan kamar Lysander sebelum akhirnya keluar kamar dan pergi mandi di kamar mandinya sendiri.
***
Lysander duduk tenang menonton tv pagi itu sembari menunggu sarapan selesai dimasak. Dengan tubuh yang merosot dia mengganti-ganti kanal tv.
"Kau kenapa?" Haechan datang dan bertanya.
"Tidak ada tontonan menarik" jawab Lysander lesu.
"Tidak menonton home shopping atau acara memasak?" tanya Haechan lagi.
"Malas, mau nonton yang lain." Jawab Lysander.
"Perbaiki dudukmu" Lysander pun segera memperbaiki duduknya. Dia tidak mau pagi ini ribut atau marah-marah, dia berharap para suami itu tidak memancing amarahnya.
"Nyonya, mau kue dan kopi hitam?" tanya bibi pelayan yang menghampiri Nyonyanya.
"Boleh! Kue apa?" tanya Lysander.
"Kue stroberi" wajah Lysander langsung mendatar. Bibi yang melihat itu terkekeh.
"Bercanda Nyonya, saya sudah siapkan muffin untuk Anda." Haechan terkekeh geli melihat wajah Lysander yang masam tadi.
"Bibiiiii!!!!" Bibi terkekeh dan segera pergi ke dapur.
"Sudah, segera dimakan" Lysander dengan wajah merengut segera memakan muffin buatan bibi dapur yang enak, sangat cocok dengan lidahnya.
"Kenapa bibi tidak buka toko kue ya?" gumam Lysander yang terdengar oleh Haechan, dan pria kembaran Jeno itu terdiam mendengarnya.
'Apa Jaemin lupa kalau Bibi memang punya toko kue?' namun Haechan memilih diam dan membiarkan Lysander makan, meski hati dan pikirannya bertanya-tanya.
***
"APA MAKSUDMU?! AKU TIDAK PERNAH MENJUAL TANAH ITU!" teriak Taeyong pada Jaehyun dan Sungchan.
"TAPI BUKTINYA ADA DAN ITU ATAS NAMAMU!" balas Jaehyun.
"DEMI TUHAN! AKU TIDAK PERNAH ADA NIAT MENJUALNYA!" urat leher Taeyong terlihat. Lysander yang sejak tadi menonton hanya geleng kepala, yang lain sibuk memisahkan ketiganya agar tidak terjadi baku hantam.
"Mau sampai kapan kalian tarik urat, hah?" tanya Lysander, lelah dia mendengar mereka saling berteriak.
"Apa kalian tidak bisa bicara baik-baik?" tanya Lysander lagi.
"Duduk!" titah Lysander karena melihat para suami Jaemin itu terdiam di tempat mereka. Saat mereka semua duduk, Lysander berdiri dan meraih ponsel Jaehyun. Dia melihat bukti yang dikirimkan oleh seseorang yang diberi nama 'Mr. Jang'.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ALL X JAEMIN] Different Soul
Fiksi Penggemar⚠️‼️ B X B ‼️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ "Takdir yang membawa mereka bertemu" [NCT X JAEMIN] Start : 12/06/2022 End. : -