SWEET 🍖 🍙
Law kali ini natap Sanji, mata yang biasanya teduh memunculkan sebuah emosi yang kekurung bersama heningnya ruangan kali ini.
Sedang Sanji milih diem, ikut membisu.
Kepala Sanji Law tarik dia peluk tubuh itu pelan, seolah kakak yang akan ngelindungin adiknya lewat tepukan hangat yang berusaha Law salurin dibahu lebarnya.
Bertahun-tahun Law 'ngerawat' Sanji. Jaga mental anak itu untuk ga terguncang waktu orang tuanya bersikap seolah ga peduli.
Hanya Law. Selamanya hanya Law.
Law lebih dulu kenal Sanji dari pada dia ngambil Luffy buat ada dibawah kuasanya.
Lebih dulu ngenal Sanji dibanding dia tahu bahwa dirinya punya obsesi tersendiri sama Luffy.
Dia yang akan selalu berlakon jadi kakak, dia yang maju paling depan saat orang-orang mulai ngusik Sanji
Dia pihak paling tersakiti kalau Sanji kalah dalam setiap pertarungannya.
Dia yang akan diam-diam balas dendam waktu Sanji pulang lomba dengan keadaan babak belur.
Ga ada maksud lain, Law cuma anak tunggal yang ngerasa ketemu adiknya.
Cuma anak kesepian yang nemuin Luffy.
Sanji dan Luffy jelas punya kedudukan yang berbeda. Walau semua juga tahu Luffy lebih berharga.
Tapi Sanji, dia kenal anak itu waktu Sanji kelas 5 sd. Sekitar masih umur 10 tahun sedangkan dia udah 15 tahun.
Banyak cerita tentang gimana dia bantu Sanji untuk tetap waras dalam lingkungan keluarganya yang menggila.
"Niichan..." Pelukan mereka melepas.
"Jangan pernah kalah." Kata Law. Itu syarat sekaligus penguat terbaik.
"No i'am not."
"Ya, lo adik Law. Lo adiknya Trafalgar D Water Law. Ga ada yang boleh ngintimidasi lo." Sanji tahu Law akan selalu begitu. Orang yang jarang bicara padanya tapi punya tindakan yang luar biasa.
Sedangkan bagi Law Mengenal Sanji seperti mewujudkan impian kecilnya untuk memiliki kakak.
Bagi Sanji Mengenal Zoro dan Law adalah suatu peristiwa paling menyenangkan dalam hidupnya.
Anak kecil yang kehilangan kasih sayang orangtuanya.
Seorang anak kecil yang kehilangan arahnya.
"Niichan..." Katanya lagi, suaranya melirih. Sanji selalu sensitif kalau Law bawa-bawa kata adiknya Trafalgar D Water Law. Sanji terharu.
Kalimat itu bukan cuma kalimat penyejuk atau suntikan semangat, artinya mendalam banget bagi Sanji. Kalimat itu seolah Law emang kakak kandungnya, dia akan selalu nuntun jalan Sanji. Law terasa lebih dari kakak.
Mata dingin Sanji berkaca-kaca.
"San. Cerai atau engga nya orangtua lo itu gajadi masalah. Selama lo adiknya Law. Lo akan aman."
Sanji natap mata bersungguh-sungguh itu.
"Niichan.."
"Dimana pun lo, lo tetap jadi adik Law. Selamanya, San." Kepala belakang Sanji diusap sama Zoro dari belakang.
Zoro dari tadi membisu. Percakapan kaya gini jarang dia ikutin karna Sanji akan lebih dengerin Law.
Sanji nunduk, berusaha ngehalau air matanya yang mau turun.
Hening sebentar.
"Gue mau tanding."
"Ga hari ini." Kata Law tenang.
"Gue mau hari ini."
"Dan lo pikir gue bakal biarin lo nuntasin emosi lo dengan alibi lomba?" Law ga masalah Sanji mau tanding di manapun. Asal Sanji pulang dengan keadaan ga terlalu parah. Mau menang atau kalah Law ga peduli. Asal Sanji tetap aman dia juga akan tenang.
Lombapun begitu, kalau Sanji pulang dengan keadaan babak belur tapi menang Law tetep ga akan terima. Gada yang boleh bikin sanji, Zoro terlebih Luffy terluka.
Setidaknya lawan Sanji harus dapetin luka lebih dari yang Sanji tanggung.
(Dan dia siap mewujudkannya.)
"Gue engga." Mata tajam keduanya bertemu dengan emosi yang sedih.
Law kehilangan kata-kata
"San" panggil Zoro yang dari tadi milih bungkam.
Sanji nengok.
"Bukan masalah lawan lo yang akan babak belur atau engga sama lo. Kita ga peduli kalaupun dia mati karna dijadiin samsak emosi lo." Gada raut biasa Zoro. Malam ini hanya ada Roronoa.
Roronoa nama panggungnya, image sexy Dan baddas yang ga lepas dari nama itu.
"Yang gue ga mau lo yang ga bisa tahan emosi dan berakhir kalap. Lo kehilangan kontrol yang siapa tau diambil kesempatan sama lawan lo. Kita cuma ga mau lo terluka." Zoro narik napas.
"Jiwa lo udah babak belur, jangan biarin kita ngelihat gimana menyedihkannya fisik lo yang akan pulang dengan babak belur juga."
Percakapan itu terhenti karena teriakan Luffy sama suara tangis anak itu yang ngerasa kalau Law ga ada di sampingnya.
"Gue ke sana dulu." Kata Law.
Zoro ikut bangkit, nepuk bahu itu pelan terus ninggalin Sanji yang diem.
Mata tajamnya natap atap ruangan, pikirannya melayang.
Saat ada notifikasi di hp nya Sanji ngecek dengan buru-buru.
"San, jangan pernah takut. Lo adiknya Roronoa Zoro, lo adiknya aktor termahal di Sabaody. Lo punya kakak dengan masa depan cerah. Ga perlu khawatirin apapun."
Narsis.
Tapi Sanji suka.
Cara Zoro dan Law nunjukin kasih sayangnya itu beda.
Sanji mejamin mata.
Ya, dia adiknya Roronoa Zoro. Aktor yang digadang-gadang punya bayaran termahal dalam satu episode.
Aktor yang dikenal seluruh Sabaody idola para cewek yang bahkan terkenal sampe luar negara mereka.
Dia adiknya Law, pengusah terbesar di negaranya.
Dia lebih dari cukup untuk ada disekitar orang-orang hebat, hebat dalam ekonomi dan cara menjaganya.
Terus kenapa dia harus takut sama bayangan yang bahkan belum pernah dia rasain?
to be continued 🍖 🍙
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET SWEETYY 🙀
Romansahanya menceritakan tetang sebucin dan seposesif seorang law ke luffy 🤡 ! start 25 september 2022 ! end 10 september 2023