Alex pun kembali setelah mengambil obat yang akan diminum Joviar
Pemandangan yang ia lihat adalah Joviar yang menunduk malu, ah ia tau itu karena saat ini Arion tengah memandangnya dengan sangat intens
'Ekhemm'
Semua mata tertuju pada Alex yang kembali
"Dadyyyy"
Joviar memandang Alex dengan puppy eyesnya, tak tau saja jika dari tadi ada seseorang yang ingin menerkamnya"Yes baby, ada apa hm? daddy sudah membawa obatmu dan sekarang minumlah"
"Kenapa daddy sangat lama, aku malu disini dad, aku mau ke kamar saja, ya ya ya?" Joviar berbicara sangat pelan seolah berbisik
"Kkkkk, anak daddy kenapa malu hm, liat disana ada Arion itu adalah calon suamimu"
Rasanya Joviar ingin menghilang saja dari bumi, daddynya ini tidak peka sama sekali, malah berkata dengan sangat lantang dan menunjuk Arion
"Ishh daddyyyy argh" Joviar menatap garang daddynya
Pemandangan itu tak luput dari pandangan Arion, sungguh ia ingin mengecupi seluruh permukaan makhluk manis tersebut
"Bisakah aku membawa Joviar ke kamarnya? Aku akan meminumkanya obat juga" ucap Arion tanpa rasa malu
"Eh, a-aku mau sama daddy aja" Joviar menjawab dengan cepat mengantisipasi agar Alex peka
"Hahaha, tentu Arion kau bisa membawanya ke kamar, dilantai dua dengan pintu berwarna biru muda"
Jawaban itu membuat Joviar melotot garang ke arah daddynya, ia mencubit lengan sang daddy tapi hanya dibalas kecupan di pipinya
"Tidak apa apa baby, dia adalah calon suamimu dan pasti akan merawatmu dengan baik"
'Huffffff' Joviar hanya mengehela nafas panjang terlihat sekali wajah prustasinya
Arion berjalan mendekat dan tanpa aba aba ia langsung menggendong Joviar ala koala
Jantungnya berdegub sangat cepat, wajah keduanya sangat dekat
'Kkkkk, kau sangat imut baby, rasanya aku ingin memakanmu hidup hidup'
Cup
Joviar terkejut atas tindakan tiba tiba dari Arion yang mengecupnya tepat di bibir, ia melotot ke arah Arion dan membisikan
"Dasar mesum"
Tanpa di duga Arion menjawabnya
"Ya aku memang mesum, hanya kepadamu baby" di akhiri dengan senyuman ah lebih tepatnya seringaian yang membuat Joviar mengalihkan pandangannya ke arah lain
Joviar berharap sang daddy peka bahwa ia tidak ingin bersama pria ini, tapi ia melihat daddynya itu tersenyum bersama David seolah merasa puas
Tak lupa Arion juga menyuruh maid untuk membawakan obat Joviar tadi
Kini mereka sudah sampai di kamar sang pria manis tak lain adalah Joviar,
Arion mendudukanya di kasur king size tersebut, lalu mengamati betapa sempurnanya pahatan tuhan tersebut begitu menggoda sangat menggiurkan
Hingga kini Joviar masih enggan menatap mata Arion, ia merasa malu, terlihat dari pipinya yang memerah
"Sekarang ayo minum obatmu baby, atau kau mau menggunakan cara lain, dan itu lebih menyenangkan"
"Huhh, cara lain apa?" kini Joviar akhirnya bersuara karna ia penasaran apa yang dimaksud Arion
Tanpa menunggu lama, Arion memasukkan semua obat kemulutnya, terlihat wajah Jovi yang terkejut, lalu setelah itu Arion meminum air putih, tapi tentu Arion tak meminumnya
Arion menarik tengkuk jovi dan menciumnya, mentransfer obat tersebut sembari melumat bibir ranumnya yang terlihat sangat lembut, dan memang benar lembut lebih lembut dari pada kapas
'Uhukk,uhukkk'
Jovi merasa pasokan oksigennya berkurang lantas ia mencoba mendorong bahu Arion, akhirnya ciuman itu terlepas
Jovi terengah, itu adalah ciuman pertamanya, benar benar membuat darahnya naik, ia memandang Arion dengan aura permusuhan sementara Arion? Ia malah terkikik gemas
Obatnya ternyata begitu cepat bekerja, terlihat mata jovi semakim sayu, Arion yang peka lantas membaringkan Jovi untuk terlentang dan benar mata itu langsung tertutup rapat
Sebelum itu, Arion mendengar gumaman yang keluar dari mulut jovi
"Emhhh aku hanya ingin menikah dengan vivin"
Guratan kemarahan jelas nampak di wajah Arion, tapi tak ada yang menyadari itu
"Siapapun yang ingin kau nikahi, itu hanya akan menjadi khayalanmu saja, kau akan tetap dan mutlak miliku babe"
Lalu Arion mengecup kening jovi dan memeluknya erat mulai ikut menaungi mimpi bersama sang pujaan hati
Arion yakin ia akan tertidur nyenyak jika memeluk makhluk menggemaskan itu setiap hari.
Pandangan itu tak luput dari Alex yang melihatnya dibalik pintu, sebenarnya ia hanya ingin mengecek saja
Sedikit menyunggingkan senyumannya, ia merasa bahagia sekarang karna putra manisnya akan semakin terjaga atau lebih tepatnya terkekang
Itu semua demi kebaikannya.
Tbc
Maaf karna telah menghilang
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Daddy And Husband
RastgeleTentang Joviar dan segala kekangan yang ia dapat dari daddynya, ditambah obsesi dari suaminya 🔞🔞🔞