prolog

4 3 0
                                    

Bugh

Bugh

Suara pukulan terdengar di tengah lapangan pada malam hari,terdapat sekumpulan remaja yang sedang berkelahi tanpa memperdulikan luka luka di tubuh mereka,berbagai senjata tajam pun tersedia darah darah mulai berceceran di tanah dan suara erangan akibat pukulan pun memecah keheningnya malam hari.

Dari sekian remaja tersebut terdapat satu orang remaja yang sedang memukul lawannya dengan brutal dia adalah Neagra seorang remaja dengan garis wajah yang hampir sempurna dengan kulit putih alis tebal hidung mancung bibir tipis pink alami serta rahang yang tegas yang dapat membuat kaum hawa terpana melihat nya.

Bugh

Satu pukulan mendarat tepat di wajah tampannya membuat Agra naik pitam seketika.

Bugh

Bugh

Bugh

Pukulan bertubi tubi Agra layangkan pada sang lawan yang sudah hampir kehilangkan kesadaraannya.

Krek

Arghhh

Agra berhasil memelintir kedua tangan musuh dengan sekali serangan,erangan dari sang lawan tak membuat dia menghentikan aksinya malahan ia semakin brutal untuk memukulnya.

Bugh

Tendangan kuat itu ia arahkan pada perut lawan yang sudah terkapar tak berdaya,saat agra hendak menyerang kembali sahabatnya itu segara menghentikan pukulan nya dengan memegangi kedua tangannya.

"Anak orang bisa mati ga"ucap Gevano memperingati ia kemudian mengalihkan padangan ke arah dimana teman temannya yang sudah berhenti berkelahi mungkin akibat perkelahian Agra.

"Lo semua jangan diem aja dong bantu bos lo itu yang hampir mati!"teriak Vano dengan emosi bagaimana tidak emosi mereka hanya menonton tanpa membantu bos mereka yang sekarat.

Mereka pun langsung tersadar dan segara memapah bos nya itu dan segera berlalu meninggalkan lapangan.

"Lepasin"dingin agra

Vano yang mendengar nada dingin itu pun sontak langsung melepaskan cekalannya pada kedua tangan agra takut takut ia juga nanti kena tonjok.

"Sabar bos jangan emosi,tarik napas pelan pelan jangan di buang entar mubazir"ucap Zional dengan serius.

Pletak

"Kalo gitu si bos bisa mati anjir"sahut Arkana sambil menjitak kepala Zio.

"Lihat tu bos si Arkanjing doain lo cepet mati"ucap lion memanas manasi.Arka yang mendengar itu pun melotot tak terima.

"Jangan percaya bos maksud gue gak gitu si Lion itu aja yang ngada ngada"sahut Arka saat melihat respon Agra yang terlihat biasa saja tapi tetap mempertahankan wajah datar dan dinginnya.

"Lo itu pernah denger gak sih kalo fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan"lanjut Arka lagi.

"Nyenyenye"cibir Lion dan Zio secara bersamaan mereka berdua memang selalu kompak jika menyangkut tentang menistakan teman.

"Brisik"sela Axle dengan tatapan tajam yang mengisyaratkan mereka untuk tenang.

"Nah lho si kulkas ngamok"bisik Casva yang sedaritadi menyimak mereka.

"Markas"ucap Agra singkat padat dan jelas setelah melihat jika keadaan sudah hampir pagi.

Merekapun kemudian menghampiri motor masing masing dan mulai melaju menuju markas.

••~••

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aodra StrongholdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang