-- Chapter 1 - Bulu pertama --

30 2 2
                                    

Namaku Rad. Aku adalah anak dari seorang petani dan peternak. Ibuku bekerja sebagai petani yang menanam padi di sawah. Sedangkan Ayahku bekerja sebagai seorang peternak sapi dan domba. Aku tinggal di sebuah desa yang bernama Desa Malana. Desa Malana terletak hampir di ujung pulau Marina. Jadi beberapa penduduk desa ada yang bekerja sebagai nelayan juga. Kehidupan di desa ku seperti desa pada umumnya. Ya... Ada yang berjualan di pasar, ada yang bekerja sebagai petani dan peternak, dan lain lain. 600 Tahun yang lalu, Desa kami adalah desa dari sebuah kerajaan. Namun beberapa hari setelah raja baru dilantik, Dia menghilang. Tiada yang tahu sang Raja menghilang kemana. Kerajaan pun mulai rusuh. Semua keluarga bangsawan yang ada dikerajaan pun ikut menghilang satu persatu. Termasuk 5 orang Putri sang raja. Hari demi hari, Bulan demi bulan, Tahun demi tahun, keadaan kerajaan pun kembali normal. Sampailah di hari ini.

Oh ya, aku mempunyai satu impian. Aku sangat ingin sekali memimpin sebuah kerajaan sebagai seorang Raja. Ya! Seperti cerita yang diceritakan oleh nenekku dahulu. Setiap hari, sampai tertidur pun aku membayangkan "bagaimana jika aku menjadi seorang Raja yang memimpin satu kerajaan?".

Malam ini agak sedikit aneh. Udara malam ini agak sedikit menusuk. Dibalik cahaya rembulan yang terang ku tertidur di kasurku yang empuk ini. Tak beberapa lama setelah ku terlelap dalam tidur, Aku bermimpi bahwa aku duduk di Ujung tebing dibawah cahaya terang rembulan. Tiba-tiba, dalam samar samar muncul makhluk berbentuk angsa dengan mata biru menyala. Bulunya berkilauan dan sayapnya yang amat sangat indah. Angsa itu sangatlah menawan. Bak patung angsa yang diselimuti perak putih yang berkilauan.

"Hai Rad...". kata si Angsa

Aku kaget ketika melihat seekor angsa yang dapat berbicara tersebut. Apalagi ketika ia menyapaku dan memanggil namaku. "Tunggu sebentar... Darimana dia tahu namaku..?" Gumamku.

Aku pun bertanya kepada angsa aneh tersebut. Aku bertanya siapa dia sebenarnya dan apa maksudnya datang ke mimpiku.

"Wahai angsa ajaib, katakanlah siapa dirimu dan Apa maksudmu datang kepadaku?" ujarku.

Angsa itupun menjawab. "Aku adalah Angsa Conqueror, Makhluk mitologi yang mendiami wilayah ini"

Akupun sontak kaget. Teringat bahwa desaku Memiliki cerita legenda dimana ada seseorang yang dikutuk menjadi Angsa dan mendiami desa tempat tinggalku ini. Setelah mengatakan itu, Sang Angsa pun menghilang dari pandangan secara perlahan. Meninggalkan satu bulu angsa yang bersinar bak cahaya sang purnama. Aku yang tak tahu apa maksud dan kegunaan dari bulu angsa ini mengambil bulu tersebut dan kusimpan.

Pagi harinya aku terbangun. Suara ayam berkokok menandakan hari sudah pagi. Aku terbangun dan kaget bahwa ditanganku terdapat satu bulu angsa ajaib yang berkilauan. Aku yang baru sadar bahwa angsa tersebut hanyalah mimpi belaka pun lantas kaget. "Kenapa bulu angsa ini bisa ada di tanganku..?" Gumamku.

Kusimpan bulu angsa ajaib ini di sebuah peti kayu di bawah kasurku. Aku pun bergegas untuk mandi dan bersiap untuk memulai hari.

Pagiku berjalan seperti biasa seperti warga lain pada umumnya. Aku biasa membantu ayahku menggembalakan domba dan memberi makan sapi-sapi di peternakan Ayahku. Aku juga membantu ibu ku di sawah. Kami menanam padi bersama-sama, bercanda ria di tengah sawah, sembari berjalan mundur menanam benih padi, yang nantinya akan menjadi beras yang dapat dijual dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan kami.

Tak terasa hari sudah sore, Ibu memanggilku untuk segera pulang ke rumah. Sesampainya dirumah, aku bergegas mandi dan segera berjalan ke arah meja makan karena ibu ku sudah menyiapkan makanan enak untuk makan malam. Ayah yang baru pulang pun langsung mengambil kursi di meja makan, untuk ikut makan malam bersama aku dan Ibu ku.

5 Bulu Angsa ConquerorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang