Akhirnya selesai sudah prosesi yang begitu melelahkan, hari ini aku resmi berstatus sebagai seorang istri, aku resmi menjadi Nyonya Hermawan, ya suamiku adalah Hermawan Susanto, dia adalah seorang Pegawai Negeri Sipil di suatu kementerian yang menterinya perempuan itu loh.
Namaku Susan, usiaku saat ini baru 24 tahun, sebenarnya aku sendiri baru saja lulus kuliah, dan belum kepikiran untuk married, namun karena mas hermawan akan pindah tugas ke suatu daerah di jawa tengah, maka kedua belah pihak orang tua mendesak kami untuk segera meresmikan hubungan ke pernikahan.
Mas hermawan adalah pacarku selama 5 tahun belakangan ini, dia adalah sahabat dari abangku Indra, ceritanya dulu dia sering main kerumah, ngeband bareng ama kakakku saat kuliah, hingga akhirnya kemudian kami berdua saling jatuh cinta, hampir 2 tahun kami menyembunyikan hubungan kami dari bang Indra, tapi kemudian akhirnya bang Indra tahu hubungan kami, awalnya bang indra entah kenapa tidak setuju, namun lambat laun Bang Indra akhirnya menyetujui hubungan kami.
3 tahun lalu Mas Hermawan diterima sebagai pegawai negeri sipil, walau gosipnya orang tua mas hermawan mengeluarkan uang yang sangat besar agar mas Hermawan diterima jadi PNS, namun aku tahu sendiri kemampuan mas Hermawan, dia adalah pria yang rajin, ambisius dan pintar, buktinya dia mampu meraih kariernya dengan cepat.
Masa pacaran kami dilewati secara normal saja, kami tidak pernah melakukan perbuatan di luar batas, kencan yang kami lakukan hanyalah sebatas makan malam, nonton, jalan-jalan tanpa tujuan di malam minggu, bergandengan tangan thats it hanya itu saja, kami hanya pernah melakukan kissing dan petting saja, tidak pernah sampai ke hubungan seks, Aku dan Mas Hermawan sepakat untuk menunggu hingga kami menikah.
Mas Hermawan sendiri adalah pria yang lembut dan sangat sabar, sedangkan aku sangat kelewat manja, dan spontan, sejak mas Hermawan menjadi PNS, intensitas kencan kami memang agak berkurang, dia sangat workaholic, kerja..kerja kerja terus yang ada di pikirannya, bahkan jika sedang kencan saja, dia tak sungkan untuk menyudahi momen kencan kita, saat atasannya memerlukannya, hal itu membuatku sebagai wanita gusar. Kalau sudah begitu aku akan ngambek panjang, namun mas Hermawan selalu sabar menghadapiku, dia tahu bagaimana melunakkan hatiku lagi, anehnya setiap pertengkaran, malah membuat hubungan kami tambah erat, aku menjadi semakin mencintainya.
Hubunganku dengan pihak keluarga mas Hermawan sangat dekat, orang tua mas Hermawan sudah menganggapku sebagai menantunya, mereka sangat menyayangiku, begitupula dengan kedua orangtuaku, mereka juga sangat menyayangi mas Hermawan layaknya menantu mereka, padahal kami berdua baru sebatas pacaran.
Itulah sebabnya, ketika mas Hermawan mendapat surat tugas untuk mutasi ke Kota B di jawa Tengah, kedua belah pihak orang Tua mendesak kami untuk segera menikah, mereka khawatir hubungan kami akan hancur jika berjauhan, Akhirnya dengan bujuk rayu papah dan mamah, serta kedua orang tua mas Hermawan, aku menyetujui pernikahan tersebut. Dan kini, sejak hari ini aku resmi menyandang status sebagai istri PNS
***
“Yank, kita nanti di kota B tinggal dimana? Apa jauh dari Mall?” tanyaku pada suamiku saat kami sedang bersiap-siap mengemas barang-barang pribadi kami.
“Disana aku di kasih rumah dinas yank, katanya sih bagus, sebentar..” Mas hermawan kemudian mengambil Hpnya dan memperlihatkan gambar rumah padaku.
“Lumayan juga kan yank..” Ujar mas Hermawan kemudian, aku mengangguk, gambar rumah yang diperlihatkan cukup lumayan untuk kami berdua, sepertinya tidak terlalu besar, namun juga tidak terlalu kecil.
“Disana ada mal gak sih yank, kaya di jakarta sini.” Tanyaku, aku memang tidak tahu apa-apa soal kota B itu, bahkan mendengar namanya saja baru sekarang ini.