[10]

3.5K 354 59
                                    

11 bulan kemudian..

"Ululu.. anak ayah baru selesai mandi hm?" Tanya Jihoon kepada baby Junghwan yang baru berumur 2 bulan.

2 bulan lalu Tara sudah melahirkan seorang anak yang tampan, ia juga sudah resmi bercerai dengan Hyunsuk. Dan sekarang Tara sudah tinggal di apartemennya.

"Ish jangan diciumin mulu, nanti bau jigong lo ji." Ucap Tara menggeser tubuh Jihoon yang tiduran di samping baby Junghwan agar sedikit memberi jarak kepada baby Junghwan.

"Ta.."

Tara yang sedang memberi asi kepada Junghwan langsung menatap Jihoon yang berada disampingnya.

"Naon sia?"

"Gue gak nyangka deh, seminggu lagi bakal nikah sama sahabat sendiri."

"Yah beginilah takdir Ji, kita gak akan tau apa yang terjadi kedepannya. Gue yang pengennya nikah 1 kali dalam hidup gue, tapi takdir berkata lain."

"Hidup yang penuh dengan plot twist." Ucap Jihoon sambil merebahkan diri dikasur.

"Eum.. Ji, gue pengen mengenang masa-masa gue yang bebas dulu deh."

"Maksud lo?"

"Ayo kita jalan-jalan sambil ngendarain motor masing-masing. Balapan gitu." Ucap Tara.

"Yaudah siap-siap sono, Junghwan biar gue yang jagain. Abis itu kita anterin dia ke rumah bunda."

-

Brmm... Brm.. NGUENGG!

Cittt..

Mereka akhirnya sampai kembali diparkiran apartemen, setelah berkeliling sambil ngebut-ngebutan.

"Masih kalah aja lo sama gue Ji." Ucap Tara sambil membuka helmnya.

"Lo kalo nyetir barbar anjir, berasa nyawa lo ada 9." Misuh Jihoon.

"Hehehehe.. udah ayo kita naik, cape gue."

Mereka pun berjalan keluar parkiran dan masuk menuju lift untuk naik ke lantai 8.

"Ta, gue boleh nyium bibir lo?" Tanya Jihoon tiba-tiba.

Tara yang melihat sekitar lift yang hanya diisi oleh mereka berdua lantas mengangguk.

Jihoon tanpa aba-aba langsung menyambar bibir merah Tara dengan lahap. Tara yang awalnya tidak bisa menyeimbangi ciuman Jihoon, perlahan mulai terbiasa dan bisa menyeimbangi nya.

Saat Tara ingin memukul pundak Jihoon karena kehabisan nafas, tiba-tiba pintu lift terbuka.

Ting!

Jihoon melangkah keluar lift tersebut, ia melihat ke sekeliling lorong apartemen. Dirasanya tidak ada orang, mereka pun langsung melanjutkan ciumannya.

Hingga sampailah didepan pintu apartemen Tara. Masih dalam posisi berciuman, Tara memasukkan kode apartemennya.

Mereka masuk kedalam apartemen dan masih dengan bibir yang saling menyatu. Keadaan rambut Jihoon dan Tara sekarang sangat berantakan.

Dengan cepat Jihoon pun membuka pakaiannya dan pakaian Tara. Dan mereka pun melakukan hal 'itu' diruang tamu.

-

1 jam telah berlalu, Tara dan Jihoon masih melakukan 'itu'. Mereka terlalu terbawa suasana, sampai-sampai tidak tau jika ada yang membuka pintu apartemen.

"YAAMPUN! TARA! JIHOON! KATANYA MAU JALAN-JALAN, KENAPA KALIAN MALAH GELUT DIRUANG TAMU?!" Ucap bunda Jihoon yang reflek menutup mata sambil menggendong Junghwan.

Tara dan Jihoon yang sedang berciuman sambil melakukan 'itu' langsung terkaget dan cepat-cepat menggunakan pakaiannya masing-masing.

-

Sekarang keadaannya sangat canggung. Junghwan sekarang sudah berada di gendongan Tara.

"Kalian nih, seharusnya seminggu dari sekarang tuh kalian sudah tidak boleh ketemu. Eh ini malah, main odong-odong." Ucap bunda.

Jihoon dan Tara hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Tara, kamu masih belum mau ngasih tau orang tua mu?" Tanya bunda.

"Tara udah kasih tau, tapi nomor mereka gak aktif. Tara kirim email pun gak ada balasan." Ucap Tara sambil mengelus lembut rambut anaknya.

"Ya sudah, gapapa. Jangan sedih ya sayang? Kan masih ada bunda sama ayah."

"Iya bunda makasi." Ucap Tara sambil tersenyum.

-

"Ji! Gue titip Wawan dulu ya!"

"Mau kemana lo ningsih?!" Tanya Jihoon yang terburu-buru keluar dari dapur.

"Mau ke minimarket, beli cemilan."

"Oh, yaudah sono."

Jihoon pun kembali ke dapur.

Tara yang melihat calon suaminya hanya menggelengkan kepalanya.

-

Sekarang Tara sudah di depan peralatan mandi bayi. Untung saja ia ingat, kalau peralatan mandi Junghwan sudah ada beberapa yang habis.

"Tara.."

Tara yang tadinya fokus mencari barang, langsung menoleh ke samping saat ada yang memanggil namanya.

"Hyunsuk?"















Makin kesini makin kesana deh, makin keluar dari judul ya gak sih?

Eh tapikah judulnya 'dijodohin uke?' Pake tanda tanya, jadi blm pasti bahagia ya kan ya?
Ah gtau lah

maapkeun aja klo makin ngawur alurnya yak, semoga nanti endingnya tdk mengecewakan kalian.

Dijodohin Uke? [ Choi Hyunsuk ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang