Akhir-akhir ini, Singapore seringkali mendapat tugas yang sangat menyiksa dari atasannya, membuat dirinya stress akibat tugas itu.
Singapore butuh liburan, dan berniat berlibur di suatu tempat.
"AKU BUTUH LIBURAN!!"
jeritan batin Singapore yang terd...
Cerita berawal di sebuah kantor yang terletak di pusat kota Singapore. Personifikasi Singapore saat ini sedang mengerjakan tumpukkan tugas yang diberi oleh atasannya.
Dengan kantung mata yang sudah hitam dan tebal, Singapore bergelut dengan sebuah laptop yang masih menyala di depannya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, dan ini sudah lewat waktu tidur Singapore. Tapi kali ini, dia benar-benar tidak bisa tidur, bukan malam ini saja. Dia sudah tidak tidur selama 3 hari karena harus menyelesaikan tugas-tugasnya.
Beep!
Singapore memutar bola matanya malas ketika melihat notifikasi pesan dari Malaysia melalui ponselnya. Dia membuka aplikasi pesan tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perempatan siku-siku muncul di dahi Singapore ketika membaca pesan terakhir dari Malaysia. Pesannya terdengar seperti mengejek.
Haahh, sudahlah. Yang penting sekarang dia harus menyelesaikan semua tugasnya malam ini.
Waktu terus berlalu, hingga akhirnya menunjukkan pukul 4 dini hari, Singapore baru bisa mematikan laptopnya. Semua tugasnya sudah selesai.
Singapore bernapas lega. Dia segera berbaring di tempat tidur sebelum waktu untuk rapat dimulai jam 7 nanti.
Iya...
Rapat...
"AKU KAN YANG MENJADI TUAN RUMAH!" Singapore langsung mengigit bantalnya yang tak bersalah dan berteriak. Namun suara teriakkannya tenggelam karena bantal masih menutup mulutnya.
"Aku juga harus menyiapkan sambutan..."
Dan, Singapore tidak jadi untuk beristirahat, dikarenakan dia yang harus mengurus persiapan untuk meeting pagi ini.
