chapter 11

262 53 7
                                    

Shinsuke menghela nafas gelisah. Sudah 10 menit sejak acara tersebut resmi dibuka. Dan kini, mereka sedang berada di sebuah meja bundar dengan makanan kecil tersaji di atasnya, Wakatoshi sendiri sibuk bercengkrama halus dengan Mrs. Agatha.

Shinsuke POV

Entah apa yang membuat ku gelisah dan tidak nyaman, sesekali aku merubah posisi dudukku, mencari kenyamanan. Entah pergi kemana pikiran ku sampai sampai aku tak mendengar inti dari percakapan ini.

"Apa kau baik² saja?" Sebuah Suara membuyarkan kecemasan Ku.

Aku mendongak ke atas untuk melihat lawan bicara ku.

"Semi-san..." Gumam ku tanpa sadar.
"Ya?"

"Boleh aku pinjam ponsel?" Ya, aku tak memegang ponsel lagi semenjak kembali ke Shiratorizawa. Terkadang memang aku memegangnya, itu pun dengan pengawasan ketat Wakatoshi.

Semi mengangkat sebelah alisnya heran, menatapku seakan akan bertanya untuk apa.
"Ada yang harus aku pastikan.." jawabku singkat.

Semi mengangguk, lalu berjalan ke meja sebrang. Mungkin dia akan menemui Wakatoshi dulu.

Sambil menunggu, aku meminum minuman ku. Hanya air putih, aku sendiri dilarang untuk mengonsumsi alkohol.

Diam diam, aku mencuri pandang penasaran dengan apa yang mereka bicarakan. Sejurus Wakatoshi melempar pandangan tiba-tiba kepadaku, aku agak terkejut dengan itu.

"Apa yang ingin kau pastikan?" Sudah ku duga, langsung ke sana.

"Aku.. hanya merasa gelisah.." jawab ku seadanya. Aku menatap kembali ke arah Wakatoshi yang sedang menatap serius ke arah ku.

"Pergilah ke toilet, kau harus menjaga tata krama mu.." dia memberikan ponsel miliknya.

Aku pergi dengan ponsel yang aku masukkan ke saku, tak lupa sedikit pamit kepada Mrs. Agatha yang saat itu duduk bersama kami -dan beberapa orang penting-.

Aku berjalan santai, mendengar seseorang yang mengikuti ku dari belakang, itu Semi-san. Yah, tidak mungkin aku pergi sendiri.

Aku sampai di toilet khusus tamu. Aneh, aku pikir agak lama untuk sampai ke sini.
"Semi-san, bisa tolong di luar saja?" Semi mengangguk.

Aku masuk ke toilet sendiri. Awalnya aku pikir sendiri, tapi salah satu pintu toilet tertutup tanda ada orang di dalamnya.
Aku abaikan, menatap kaca wastafel yang sangat besar mengikuti lebarnya wastafel.

Aku mulai mengetik nomer markas utama. Dan mulai menghubunginya.

"Eh?.." aku bergumam tanpa sadar.

Tidak ada sinyal..
Ini aneh..

Brakk

Aku terkejut, dan langsung menoleh ke belakang. Pintu utama toiletnya tertutup begitu saja.

Perasaan ku buruk..
Aku melangkah cepat, berusaha membuka pintu tersebut.

Percuma..
Aku menggedor sedikit, memanggil nama Semi yang ada di luar sana.

Aku mencoba membukanya lagi, mendobraknya.

Sia sia..

Cklek

Aku menghela nafas dalam, menahan teriakan kaget ku. Mati lampu.. apa yang terjadi..

Krieeet..

Detak jantung ku makin menjadi, kala mendengar pintu toilet yang sedari tadi tertutup, kini terbuka.

Cklek

Together (?) |Π we're mafia 2nd season Π|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang