- ᴍᴇ ᴠꜱ ᴍᴀᴍɪ -
"Mami."
"Hm?"
"Katanya kalau rindu itu obatnya temu."
Sowon menyeduh teh hangat yang menjadi teman malam ini, sementara di sampingnya Sinb sedang memegang segelas susu jangkung yang tak kalah hangat juga.
"Rindu siapa, sih?" tanya Sowon.
"Rindu—akh!"
"Sinb?"
Sowon menaruh cangkir yang semula ia pegang, segera dirinya mengambil gelas yang digenggam oleh putrinya untuk disimpan ke meja.
"Sinb?"
Sinb menubrukan dirinya ke tubuh Sang mami, memeluk seolah tidak ingin berbagi rasa sakitnya.
"Sinb, hei!"
Sinb menggelengkan kepalanya, sebelah tangan yang ia gunakan untuk memeluk mulai meremas pakaian Sang mami. Sowon cemas dibuatnya, tetapi dia tidak bisa berbuat apapun karena Sinb terlalu kuat mempertahankan dirinya seperti ini.
"Sinb?"
"Sayang, biarkan Mami melihat keadaan kamu."
"Sinb ah, Mami mohon."
Sinb melipat bibirnya sendiri, merasa sangat tidak tahan dengan rasa sesak di dada. Jemarinya semakin kuat meremas kerah belakang piyama Sang mami, sementara tangan satunya ia gunakan untuk meremas bagian dada.
"Mami," panggil Sinb lirih.
"Kamu kenapa, Sinb?" tanya Sowon kalut.
"Sinb sesak," akunya semakin lirih. "Sinb rindu, Sinb ingin bertemu."
Kini Sowon mengerti, mengapa putrinya tiba-tiba saja memekik kesakitan. Maka Sowon membiarkannya, balas memeluk untuk mengusap-usap punggungnya.
"Kenapa, hm?" tanya Sowon lemah lembut, dia harus tenang agar putrinya tidak semakin panik.
"Sinb tidak tahu," jawab Sinb gemetar. "Tiba-tiba saja Sinb sesak, tiba-tiba saja Sinb sakit di sini, Mi~" isaknya tak tertahan.
"Ya ampun, putriku~" lirih Sowon tersentuh. "Sayangku, kamu adalah kesayangan Mami, jangan sakit seperti ini," bisiknya hangat.
Sinb menggelengkan kepalanya sesenggukan.
"Masih sesak?"
Sinb menganggukan kepalanya.
"Kasih Mami ruang untuk memeriksa keadaan kamu, ya?"
Barulah Sinb mau merenggangkan pelukannya, memperlihatkan bagaimana kondisi sesungguhnya saat ini. Sowon tertegun, kedua tangannya terangkat dan meraih pipi itu.
"Kita pergi ke rumah sakit, ya?" tanya Sowon.
Sinb melipat bibirnya, menahan diri untuk tidak berbicara sekarang. Sowon menurunkan pandangan, melihat ke arah tangan Sinb yang masih meremas bagian dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME vs MAMI
Fanfic[COMPLETED] Sowon berharap seorang anak yang baik dan mudah diatur, lalu Sinb dilahirkan sebagai anak yang sering mencari gara-gara.