13. Cemburu (?)

6.3K 276 8
                                    

WAJIB FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

• • •

2 bulan kemudian.

Rasanya waktu berlalu dengan begitu cepat, tidak terasa ini masih sama seperti mimpi apalagi saat seperti ini melihat si kecil tumbuh dengan sehat bahkan berat badannya pun semakin hari semakin bertambah, itu pun membuat Disha dan Dylan begitu sangat bahagia, keduanya semakin bersemangat untuk menunggu bayi mereka tumbuh besar. Pertengkaran kecil sering terjadi sesekali antara dirinya juga Dylan dikala saat mereka mengasuh Zayn.

"Hhmm … bayi Mami udah wangi," ucap Disha dengan rasa penuh haru sekaligus bangga sambil mengajak bayi kecilnya bermain-main diatas ranjangnya.

"Haaaa … Aaaa …." ucap Zayn dengan bahasa khas bayinya membuat Disha tak melunturkan senyumannya sama sekali.

"Apa sayang? Kamu mau main keluar?" tanya Disha pada Zayn. Bayi itu terus mengoceh seolah ingin mengajak Ibunya untuk main.

"Maaf sayang, tapi Mama sama Papa gak bisa ajak kamu main hari ini soalnya Mama sama Papa harus ke sekolah dulu," ucap Disha dengan menyesal, ia tak tega melihat wajah Zayn yang tampak paham situasi sekarang.

"Buat sementara waktu Zayn dititip sama Suster Gisela lagi ya? Mama janji deh minggu besok kita main keluar sama-sama oke?"

Bayi mungil itu terkikik geli saat Disha mencium habis perut gemulnya, bahkan Bayi itu begitu sangat menggemaskan saat Zayn menghisap jempolnya sebagai penghiburan terkadang ia meraih jari-jemari Disha untuk dihisap dan hal tersebut membuat gadis yang kini sudah berstatus kan Ibu Muda itu terkekeh geli.

Pagi ini Dylan lah yang memasak sarapan untuk mereka karena hari ini memang jadwal Dylan memasak sarapan. Setiap hari Dylan dan Disha bergilir jadwal dalam membuat sarapan, makan siang hingga makan malam.

Disha baru saja turun dari tangga tubuhnya sudah rapi dengan seragam sekolah ia langsung berjalan menuju dapur sambil menggendong Zayn yang sudah ikut rapi juga, sebelum mereka pergi ke sekolah dan menitipkan Zayn ditempat penitipan bayi, gadis itu terpaku takjub saat melihat beberapa menu sarapan pagi ini yang Dylan sajikan.

"Halo bayi kecil Papa, selamat pagi sayang," sapa Dylan lembut pada Zayn yang terkikik geli saat Papa nya mencium habis seluruh wajah mungilnya itu.

Mereka seketika larut dalam aktivitas sarapan, hanya terdengar ocehan-ocehan bahasa bayi yang memenuhi ruangan. Sesekali Disha dan Dylan mengajak Zayn berbicara walau pun mereka tak paham betul tanggapan-tanggapan bayinya.

. .

"Kayanya gue pulang sekolah gak bisa jemput Zayn,"

Disha yang tengah sibuk memainkan gawainya terhenti lalu menoleh pada suaminya sedang fokus menyetir. "Kenapa?" tanya gadis itu dengan dahi berkerut.

"Gue ada rapat sama anak-anak," balas Dylan tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan.

"Tapi seenggaknya kita jemput Zayn dulu,"

Dylan menghela nafas nada bicara Disha terdengar menuntut padanya.

"Kalo lo udah jemput Zayn lo bebas keliaran kemana aja, gue gak bakal larang lo pergi asal lo jemput Zayn dulu,"

Jadi Orang Tua Muda Saat SMA [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang