Prolog

144 11 3
                                    

Maret 2009
( Yasukuni-dori , Kanda - Jimbocho , Tokyo ,Jepang)

"Apa yang ingin kau katakan! Aku tidak ada waktu" wanita dengan balutan mantel coat merah muda itu mencengkram tali tasnya dengan erat. Mencoba melawan rasa amarah dan kecewa yang serasa menusuk di dada.

Pria dihadapannya menghembuskan nafasnya,
"Aku akan menikah"

Gadis itu tersenyum, menyiratkan keperihan yang ia rasakan diantara tatapannya yang tajam "Lalu? Kau ingin aku datang? "

"Tidak... maksudku..." pria itu kembali menghembuskan nafasnya, kemudian menggenggam tangan gadis itu

"Sena... aku tau aku melukaimu, menyakitimu dan membuatmu kecewa tapi aku..." tiba-tiba terdengar ponsel berdering, gadis bernama Sena itu tetap tak bergeming, menunggu kata apa yang selanjutnya akan pria yang pernah atau masih dicintainya katakan.

"Apapun yang terjadi... jangan pernah datang ke Pernikahanku... aku tidak ingin kau terluka lebih dalam... maafkan aku" pria itu pun meninggalkannya.

Sena hanya menatap luluh pria itu yang semakin menjauh dari pandangannya. "dengan kau seperti ini, sama saja kau menyakitiku lebih dalam Dave...."

Sena menangis, ada hal yang tidak bisa ia ungkapkan dengan kata, ia tak ingin menangis karena itu akan membuatnya terlihat lebih lemah. tapi yang bisa ia lakukan hanyalah membiarkan air mata itu jatuh seiring dengan hatinya yang ikut hancur.....

My MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang