10. Pertempuran Langit

27 21 4
                                    

Esok harinya. Sesuai yang telah mereka rencanakan, kelompok Orion menyerang ke dalam gua saat hari masih gelap. Sebagian ksatria yang ada di dalam masih tertidur, sedangkan ksatria yang masih terjaga sudah lumayan letih untuk melakukan perlawanan. Eidia dan Fiora juga ikut dalam penyerangan itu. Orion sebenarnya meminta agar Eidia tetap di penginapan sampai mereka kembali, tapi Eidia bersikeras untuk ikut, dan dengan sedikit dibantu oleh Atalanta, Orion akhirnya mengizinkannya ikut. Saat Orion dan yang lainnya akan berangkat, Fiora yang sebelumnya tidak masuk dalam anggota yang akan menyerang sudah menunggu lengkap dengan pakaian dan tombak tempurnya. Seperti dalam rencana, kelompok Orion berhasil mengalahkan semua ksatria yang ada dan melepaskan rantai yang mengikat para Pegasus sebelum pagi tiba. Kantongan penuh berisi Peluit Putih telah ditemukan dan diserahkan kepada Fiora. Fiora mengambil salah satu peluit dan meniupnya, satu dari banyak Pegasus berjalan mendekati Fiora setelah peluit dibunyikan. Fiora memeluk pegasusnya dan kuda bersayap itu seakan senang melihat tuannya kembali. Pegasus bukan hanya kuda terbang yang dijadikan sebagai tunggangan. Mereka adalah teman bagi para Ksatria Langit Lyonesse, mungkin itulah kata yang cocok ketika melihat kedekatan mereka berdua.

Fiora menaiki Pegasus miliknya, “Aku akan mulai menjalankan tugasku,” ucap Fiora dan Orion mengangguk. Fiora memacu pegasusya untuk berlari keluar gua dan setelah berada di luar, Pegasus itu mulai merentangkan sayapnya dan mulai terbang, semakin tinggi dan semakin tinggi sampai akhirnya mereka terbang menjauh dari tempat itu.

“Cantik sekali,” ucap Eidia yang terpana melihat itu. Tapi tidak hanya Eidia. Long dan Orion juga terpana ketika melihat itu, tapi Atalanta segera menyadarkan mereka akan hal yang penting.

“Sebentar lagi fajar akan terlihat, begitupun dengan musuh.”

Mereka—Orion dengan Taring Putihnya, Atalanta dengan busurnya, Long dengan buku sihirnya, dan Eidia dengan pisaunya—bersiap menunggu para Pengendara Wyvern yang akan menyerang.

Tujuan Fiora adalah akademi Griffon. Sesuai tugas yang diberikan kepadanya, Fiora harus mengantarkan Peluit Putih kepada—seperti yang Orion telah perkirakan—murid-murid Griffon yang telah berkumpul di halaman. Dan tentu saja orang yang telah mengumpulkan mereka, kepala sekolah Martha juga sudah ada di sana.

Murid-murid bersorak ketika melihat Fiora datang dengan menunggangi Pegasus, yang berarti satu hal, Orion dan teman-temannya berhasil melakukan rencana pertama mereka. Fiora mendaratkan pegasusnya ke tanah, lalu turun dan mendekati Martha untuk menyerahkan kantongan penuh berisi Peluit Putih kepadanya. Martha tetap bersikap tenang dan tidak berkata apa-apa sambil mengambil kantongan itu. Bahkan di keadaan yang cukup genting itu, Fiora masih bersikap sopan dengan membungkukkan badannya dan memohon izin untuk pergi.

“Apa kau ingin kembali ke tempat mereka?” tanya Martha yang mungkin maksudnya adalah apakah Fiora akan ikut bergabung bersama Orion dan yang lainnya melawan para Pengendara Wyvern di gua. Martha cukup percaya dengan kemampuan Fiora sebagai Ksatria Terbang—Fiora merupakan satu dari beberapa murid yang memiliki bakat lebih soal itu—tapi sebagai guru, Martha juga mengkhawatirkannya.

 “Ya, tapi ada hal yang harus saya lakukan terlebih dahulu,” jawab Fiora.

Martha terdiam sejenak, dia bisa menebak hal penting yang dimaksud Fiora. Fiora adalah gadis yang polos dan baik, dan kedekatannya dengan Elysia memang sudah sangat dikenal, jadi bagi Martha yang dianggap sebagai Ksatria Terbang jenius, bukanlah hal sulit untuk menebak apa yang dipikirkan oleh Fiora. Martha memberinya izin dan Fiora segera pergi meninggalkan Akademi. Sang Kepala Sekolah membagikan Peluit Putih yang telah diambil kembali kepada para murid. Pada dasarnya semua Peluit Putih itu sama, tergantung orang yang membunyikannya yang hanya bisa memanggil Pegasus mereka sendiri. Semua murid telah mendapatkan peluitnya masing-masing—walaupun masih ada beberapa peluit yang tersisa, Martha tidak ingin memikirkan siapa yang belum mendapatkan peluit—dan dengan sebuah Peluit Putih yang ada di tangannya, Martha menatap murid-murid.

Orion - The Kingdom Of Knights (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang