—🍺—
Kejadian saat itu benar-benar membekas dan membuat kesal. Mereka harus berpisah di kepulauan Sabaody, Zoro yang terdampar oleh kuma di sebuah pulau dilanda kebingungan. Dirinya ingat jika sebelumnya dia terlempar oleh kuma dari sabaody ketika mencoba melawan, sepertinya sudah beberapa hari berlalu sejak saat itu.
Bagaimana kabar teman-temannya yang lain terlintas di pikirannya, apakah mereka juga di buat terpisah dan apakah mereka selamat? Zoro hanya bisa berharap teman-temannya itu tidak mati. Karena pastinya mereka akan susah untuk masuk surga.
"Tempat apa ini..."
Mata Zoro melirik kesekeliling tempatnya, ketika sadar dirinya berada di sebuah bangunan kastil tua yang tidak terawat. Tetapi cukup bersih jika di perhatikan lebih jelas lagi. Zoro menatap tangan dan badannya, seseorang telah merawatnya. Tubuhnya penuh dengan perban yang terikat dan luka yang telah di tutupi.
Matanya mengerut heran, siapa orang yang hidup di kastil aneh dan tua seperti ini? Dirinya berusaha berdiri untuk mencari jalan keluar, ketika sadar ada yang kurang pada dirinya. Ketiga pedang yang selalu dia bawa menghilang, seseorang sudah mengambilnya.
"Sial! kemana aku harus mencari pedangku...."
"Hmm? kau sudah bangun?"
Sebuah suara mengintrupsi kegiatan zoro yang sedang berdecak dengan keadaannya sendiri. Dirinya menolehkan pandangan kearah suara dengan terkejut, ketika melihat seseorang berdiri di depan pintu dengan nampan yang berisikan obat-obatan serta makanan. Seorang wanita, kenapa dia ada di sini dan siapa dia.
"Ahhh! seharusnya kau tidak bangun dulu dasar bodohhhh!"
Zoro menautkan alisnya kembali, ketika sadar ada perempuan lain disana yang terbang di sebelah wanita tadi. Sepertinya dia pernah melihat perempuan itu sebelumnya, ya atau mungkin tidak. Entahlah, yang membuatnya penasaran adalah dimana dia berada sekarang dan siapa wanita itu.
Wanita yang tadi masuk untuk membersihkan luka zoro, cukup terkejut juga karena melihat pria itu sadar dengan cepat. Dia sempat berpikir jika pria hijau itu telah mati. Matanya melirik pada tingkah zoro yang mencari sesuatu, kemudian menolehkan diri kearah perempuan yang terbang di sekitarnya.
"Perona-san bisakah kau bawakan pedang pria itu kemari?"
"Heee [Name]-chan!"
"Tolong ya...."
Perona gadis hantu itu menggembungkan pipinya, mengangguk ketika [Name] nama wanita yang di sebelahnya itu meminta bantuannya. Sebenarnya dia tidak mau tapi mau bagaimana lagi. Setelah perona pergi, [Name] wanita itu berjalan mendekati zoro membuat pria lumut itu langsung memasang posisi siaga.
Bukan untuk menyerang, [Name] meletakkan peralatan obat-obatannya di meja kemudian terduduk di kasur yang sebelumnya di tempati zoro. Wanita itu menatap zoro datar kemudian menepuk lahan kosong pada sisi kasur menyuruhnya untuk duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece | Roronoa Zoro x Reader | ✅
Casuale[Complete ✅] Hanya kisah singkat tentang seorang pendekar pedang berambut hijau dengan seorang wanita kembaran baboon. Jika seseorang bertanya apa yang menjadi penghalang terbesarmu? maka jawabannya adalah -Sebuah Restu- Start : 7 Juli 2022 End : 1...