Suatu waktu, terdapat gadis manis yang sedang duduk di tengah hutan Leravelle. Gadis itu kini sedang di kelilingi oleh para orang. Salah seorang darinya menghampiri Ascha secara perlahan.
"Ascha, kau sudah dewasa ya" ucap orang tersebut dengan senyum penuh ketulusan.
"Beirav?! Aku merindukanmu!" Ascha menjawabnya dengan hangat dan membalas senyum tulusnya.
Sebelum menjadi dewasa, banyak hal-hal kejam dan sadis yang dilalui oleh Ascha. Kejadian itu berlalu saat ia masih anak-anak hingga remaja.
Dia, Ascha Leravxie bangsa Lerav yang sedang mengadakan penobatan kedewasaan Ascha Leravxie. Ascha Leravxie atau biasa dipanggil Ascha, dia adalah gadis yang pemalu dan pemurung. Memiliki kecenderungan menyendiri karena ia merasa dirinya tak pantas bagi siapapun. Tetapi, sekarang ia sudah berubah.
Saat itu, terdapat seorang remaja yang menemukan Ascha sedang berada di tepi sungai Leravelle. Remaja itu bertanya-tanya tentang apa yang dilakukan oleh Ascha, padahal hari sudah hampir senja dan seorang gadis malah sendirian di tepi sungai tanpa pendamping.
"Hei nona yang sedang berada di tepi sungai!"
Ascha menoleh ke sisi lain secara bergantian sehingga akhirnya dia mendapatkan seseorang yang memanggilnya itu
"S-saya..?"
"Tepat!"
Remaja itu perlahan mendekat ke Ascha dan akhirnya berada tepat di depannya. Terlihat bahwa remaja itu memiliki tinggi 2 meter dan membuat jarak sekitar 3 meter untuk memberi kesan bahwa dia bukanlah seseorang yang berbahaya.
"Siapa nama nona?"
"Nama saya... Ascha Leravxie, bagaimana dengan...anda?"
"Saya? Saya Beirav"
"M-marga?"
"Saya tidak memilikinya. Apakah anda gagap?"
"Ah! T-tidak sama sekali... Saya hanya malu dan sedikit... Takut"
"Takut? Apa yang membuat nona takut, nona Ascha?"
"A-anda memanggil saya, Ascha?"
"Hum? Tentu saja. Itukan nama anda, nona Ascha"
Ascha menunduk malu dan menggerakkan jari-jemarinya dengan gelisah seolah-olah dia tidak terbiasa dengan orang itu.
"Maaf jika saya tidak sopan, tapi hal apa yang sudah membuat nona Ascha tidak nyaman? Katakan saja, saya tidak akan melakukannya lagi untuk kenyamanan nona saat berinteraksi dengan saya."
Beirav, laki-laki remaja itu cemas dengan ketidaknyamanan Ascha saat mengobrol dengannya. Beirav tidak ingin membuat kesan pertama yang buruk di depan Ascha, apalagi sampai Ascha benar-benar risih dengannya.
"E-engga" Ascha menggelengkan kepalanya sambil bergumam kecil, Beirav bahkan tidak mendengar suaranya itu.
"Maaf nona?" Tanya Beirav dengan ragu
"Tidak apa-apa..."
"Anda terlihat aneh, nona"
"Tidak...tidak ada yang aneh! ini karena saya...s-saya tidak terbiasa dengan orang asing" kepalanya yang menggeleng dengan cepat membuat Beirav terkekeh pelan.
"Benarkah? Kalau begitu bisakah nona menunggu saya sampai nona dewasa?"
"Apa masalahnya dengan menunggu anda sampai aku dewasa?" Tanya Ascha yang mendongak ke arah Beirav dengan tatapan penasaran dengan polos.
"Karena saya akan menikahi anda, nona Ascha"
Mata Ascha terbelalak dan pipinya sedikit merah, dia tidak berharap kata-kata itu keluar dari mulut orang asing yang baru dia kenal beberapa menit lalu. Tapi Ascha menganggap itu hanya candaan kecil agar mencairkan suasana canggung mereka saat ini.
"Haah~ apakah itu termasuk lamaran yang serius, Beirav?"
"Iya, saya serius, nona Ascha"
Sayangnya, Ascha tidak menyangka remaja ini serius. Karena dia benar-benar memberikan cincin dan dipasangkannya tepat pada salah satu jari Ascha. Cincin itu sepertinya baru saja dibuat oleh Beirav karena terbuat dari rantai pohon yang dirangkai dan beberapa tumbuhan alam lainnya, sehingga membuat cincin itu berbeda dari yang lainnya. Sederhana tapi sepertinya Ascha tertarik.
"Tapi aku baru berumur 12 tahun, bagaimana bisa hal seperti ini menjadi serius? Setidaknya anda butuh persetujuan dari keluarga anda, Beirav"
"Tidak apa-apa, nona. Tidak masalah bagi saya, walaupun anda baru mengenal saya tetapi saya sudah mengenal anda sedari lama. Maka dari itu, saya serius dengan anda, nona Ascha."
Tidak lama kemudian beberapa orang meneriakkan nama Beirav terus-menerus tanpa henti di beberapa sekitar sudut. Beirav mendengarnya dan segera bergegas, sebelum itu dia tidak lupa mengucapkan selamat tinggal untuk Ascha.
"Berdoalah pada Dewi Vielvariepl agar kita bertemu lagi nona! Sampai jumpa dan jangan lupakan saya selamanya, nona Ascha!"
Ascha tidak tahu bahwa apakah ini pertunangan resmi ataukah tidak, yang terpenting menurutnya, dia akan menjaga cincin ini sampai kata-kata itu benar terjadi.
Begitulah mereka bertemu. Keduanya saling menyayangi, sayangnya mereka tidak tahu bahwa akan menjadi takdir yang sangat panjang untuk bertemu satu sama lain lagi karena selalu ada hal yang tidak terduga terjadi.
Singkatnya pada musim salju, bangsa Vaoni telah meminta bangsa Woide untuk bekerjasama terhadap perang melawan bangsa Lerav. Tentunya bangsa Woide tidak mudah percaya pada bangsa Vaoni, tetapi karena alasan khusus yang diajukan oleh bangsa Vaoni kepada bangsa Woide, akhirnya peperangan dimulai pada musim semi.
Saat itu, Ascha berulang tahun dan berumur 31 tahun. Bangsa Lerav bersenang-senang, berpesta, hingga berdansa. Sayangnya, ketika para tamu dan keluarga Ascha sedang menikmati pesta hari kelahirannya, terdapat beberapa tembakan meriam yang melaju kearah hutan Lavielle secara spontan dan mengakibatkan beberapa darinya tewas mengenaskan.
Bangsa Lerav lari berhamburan, terburu-buru mencari tempat persembunyian. Keributan yang dihasilkan dari meriam tersebut membuat Ascha yang sedang merayakan hari kelahirannya pun cemas dengan situasi yang terjadi di luar sana. Sebelum Ascha melihat kondisi di luar, Ascha disekap terlebih dahulu dengan seseorang yang tidak dikenalinya.
Beberapa waktu setelahnya, Ascha sadarkan diri dengan lokasi yang tidak dikenalnya. Tempat itu sangat tidak familiar, sempit, dan gelap. Ascha meneriakkan nama-nama bangsa Lerav yang dikenalnya dengan baik, tetapi tidak ada sahutan balik yang terdengar apalagi yang datang menolong Ascha.
Ascha yang saat itu belum dewasa hanya bisa pasrah dengan kondisinya, sehingga pada akhirnya dia kabur dari tempat yang dianggapnya sebagai penjara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OPENING : Nei Universe
FantasyAscha, merupakan bangsa Lerav yang tersisa setelah peperangan. Saat itu ia ingin mandi di sungai Leravelle, sayangnya Ascha terlihat oleh salah satu bangsa Woide yang sedang memburu sekumpulan Lerav lainnya. Ascha berhasil sembunyi di hutan Sevaoni...