CHAPTER 20

255 34 3
                                    

MATURE CONTENT






Dengan di antar seorang pelayan wanita yang tadi sempat menyambutnya kini Jinhae pun sampai pada satu ruangan di mana tempat pertemuan makan siang itu berlangsung.

"Silahkan nyonya."

"Terima kasih."

Membuka masuk ke dalam setelah dibukakan pintu dan Jinhae pun segera berjalan semakin ke dalam, terdengar jelas jika semua orang telah berada di sana dan menunggunya.

Tetap diam seperti biasa yang setelahnya muncul di antara para dewan di sana seraya membungkukkan badannya sejenak sebagai tanda hormat.

"Oh Jinhae---ani, Byun Jinhae. Kau sudah datang? Kemarilah." Ucap salah satu pria berumur 40 tahunan dengan kumis tipis di wajahnya. Terlihat ambisius dan dingin namun sebenarnya teramat ramah pada semua orang, Jinhae terlalu menghafal akan tingkah laku juga kebiasaan pria paruh satu ini dalam berbagai sisi.

"Selamat siang tuan Yeo." Sapa Jinhae ramah.

"Gaeurae..kita sudah lama tidak bertemu. Benarkan?"

Jinhae yang masih mengulas senyum mengembang pun hanya bisa mempertahankan senyum terbaiknya itu sebelum arah netranya kini menangkap sosok Baekhyun di sana tengah menatapnya.

Kening Jinhae mengernyit bingung mengapa Baekhyun berada di pertemuan perusahaannya dan bahkan justru terlihat akrab dengan para anggota dewan di pertemuan kali ini.

"Jinhae--ya duduklah di samping suamimu. Aku sudah menempatkan kursimu di sampingnya sebelum kau datang." Ucap pria tua lainnya mulai memperlakukannya dengan baik.

"Gamsahamnida." Ucap Jinhae dengan sedikit tersenyum kaku merasa canggung akan situasi yang baru saja terjadi.

Duduk di samping Baekhyun seperti ini sungguh di luar rencananya. Jinhae bahkan masih mencoba paham apa yang sebenarnya tengah terjadi saat ini.

"Kenapa kau ada di sini?" Bisik Jinhae pada Baekhyun.

"Nanti aku akan ceritakan padamu." Jawabnya.





××××





"Sampai jumpa, tuan Yeo." Ucap Jinhae tersenyum hangat membungkukkan tubuhnya.

Pria paruh itu pun hanya menepuk bahu Jinhae pelan seraya terkekeh sebelum pada akhirnya masuk ke dalam mobilnya.

Setelah mobil hitam itu melaju meninggalkan area barulah di saat itu juga Jinhae menegakkan tubuhnya sambil mendatarkan ekspresi wajahnya berdecih sebal. Mengusap-usap pada bahunya yang sempat mendapatkan tepukan sebelumnya seolah tengah membersihkan kuman dari tubuhnya.

"Aish jinjja! Pria tua berkumis itu." Gumamnya kesal.

Baekhyun yang sejak tadi hanya diam di sampingnya pun kini langsung merangkul Jinhae dengan erat sambil mengecup bahu yang wanita itu sebalkan sejak tadi.

"Kau melakukan hal yang baik hari ini." Puji Baekhyun di tengah kegiatannya masih mengecup bahu istrinya itu mesra.

"Kenapa kau hanya diam saat pria-pria tua itu berusaha menyentuhku?---ck! Demi Tuhan kau adalah suamiku sekarang, Baek." Gerutunya mempautkan bibirnya lalu berjalan menghentak-hentakkan tubuhnya menuju mobilnya yang terparkir meninggalkan Baekhyun yang kini tengah terkekeh seraya mengikuti istrinya itu dari belakang. Merasa lucu akan tingkah wanita itu saat ini.

"Naiklah ke mobilku." Ucap Baekhyun sambil menahan tangan Jinhae sebelum wanita itu masuk ke dalam mobilnya.

"Wae?"

SILLY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang