2.

226 65 19
                                    

"hei, bangun.. Nanti kamu bisa terlambat berangkat sekolah. Hei... Ayo ba.."

"HUAAA... SIAPA KAMU?!!"

Sepersekian detik setelah hera berteriak kaget ia langsung melempar segala apa yang bisa ia raih kepada sosok yang baru saja membangunkan nya.

"hei hei, STOOOP!! DENGAR KAN AKU Dulu!!"

Baru setelah barang terakhir yang hera lempar, dia menyadari sesuatu.

Tak ada satupun barang yang mengenai sosok itu, atau lebih tepatnya, semua barang yang hera lempar menembus sosok tersebut.

Hera melongo keheranan, tak ingin percaya dengan apa yang ia lihat barusan, namun hal itu tidak melunturkan kewaspadaan.

Dengan gesit hera membuka laci yang ada di samping nya dan mengambil benda tajam berupa gunting, tanpa seinci pun mengalihkan pandangan pada sosok yang berdiri mematung beberapa langkah dari nya.

"tenang, tenang. Dengarkan aku dulu. Aku sama sekali tidak ada niat jahat padamu. Percayalah"

"Bagaimana caraku bisa mempercayai mu? Kamu siapa? Datang darimana? Apa tujuan mu? Apakah Setan setan itu yang menyuruh mu datang kemari?!! Apa kau berniat membunuh ku?!" suara hera semakin meninggi, dan sedikit ada getaran ketakutan dalam suara nya.

Sosok itu berjalan mendekat,
" Jangan mendekat!!! Selangkah lagi kamu mendekat, aku bisa menghabisi mu!" gertak hera, ia semakin menguatkan genggaman nya pada gunting yang saat ini menjadi senjata satu satu nya.

Pikiran nya sudah kalang kabut, mimpi buruk apa semalam sampai ada makhluk yang entah darimana bisa memasuki kamar nya?

Hyejin, adik kesayangan nya saat inilah yang menjadi kekhawatiran utama nya.

Sosok itu pun berjalan mundur memberi jarak lebih banyak antara ia dan hera.

"maaf, kalau mengejutkan mu. Tapi aku sama sekali tidak berniat buruk"

"katakan namamu dan tujuan mu, setelah itu segeralah pergi" jawab hera terus terang.

"aku tidak tau. Aku tidak ingat" jawab sosok itu lirih.

Emosi hera semakin memuncak. Dia memukul meja kecil di samping nya.

"Jangan berpura pura!!" hera membentak lebih keras lagi. Baginya mustahil ada orang yang bisa masuk tanpa izin jika tidak berniat buruk.

Sosok itu terlonjak kaget, wajahnya menunjukkan raut sedih, takut, dan kecewa.
Lagi, ia menunduk kan wajahnya lebih dalam.

"aku benar benar tidak tahu. Aku tidak ingat apapun bahkan untuk sekedar nama"

"lalu bagaimana kamu bisa sampai sini. Kamu pencuri ya?! Butuh berapa?"

"bukan, bukan begitu... Aku..."


Tok tok tok

Mendengar suara pintu kamar diketuk, hera tanpa pikir panjang langsung berlalu membuka pintu kamar lebar lebar, dan mendapati hyejin adik nya sudah lengkap dengan seragam sekolah.

Hyejin terkejut melihat kakaknya masih berantakan dan terlihat ketakutan, masih dengan gunting yang ia bawa.

"kakak kenapa? Ada apa?" hyejin bertanya dengan sangat khawatir.

Hera menunduk dan mengecek seluruh badan hyejin tanpa menggubris pertanyaan sang adik.

"kau baik baik saja? Apa ada yang luka? Apa sakit?" tanya hera masih sibuk mengecek kondisi adiknya.

OUR STORY- Choi Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang