30 - Bertemu orang baru

27.5K 2.7K 146
                                    

Elvio diam memikirkan dia akan bertemu dengan kedua orangtua Reyvan. Dadanya bergemuruh, rasanya sangat gugup dan sedikit takut.

Bagaimana jika orangtua Reyvan tidak setuju dengan hubungan mereka?

Bagaimana jika mereka jijik kepadanya?

Bagaimana jika mereka di paksa putus?

Elvio menggelengkan kepalanya mengehempas jauh-jauh pemikiran buruk itu.

Elvio mengambil nafas lalu membuangnya, begitu seterusnya selama 5 menit.

Reyvan sadar kalau saat ini Elvio begitu khawatir dan gelisah. Ia menggenggam tangan Elvio, mengelus punggung tangannya dengan lembut.

" Jangan khawatir, mereka baik "

" Bener? Aku takut, kenapa tiba-tiba bawa aku ke sana? ". Elvio manyun, ada sedikit rasa kesal kepada Reyvan.

" Karena ingin. Kamu ngga usah takut, mereka beneran baik. Yah kecuali untuk Mommyku, dia agak galak "

Elvio langsung panik, Mommy Reyvan galak. Bagaimana kalau nanti dia di marahi terus sama Mommynya Reyvan?

Reyvan menahan tawanya melihat ekspresi Elvio, dia menikmati setiap perubahan raut wajah Elvio. Menurutnya itu menggemaskan. Rasa ingin menciumi wajah itu jika saja dia tidak sedang menyetir.

Hampir satu jam mereka di dalam mobil, dan belum juga sampai di rumah Reyvan. Elvio mulai bosan di dalam mobil, bokongnya juga lelah duduk terus.

" Kapan sampai? Aku bosen ". Elvio merengut, menyandarkan punggungnya sambil mematap Reyvan.

" Sebentar lagi ". Reyvan mengulurkan tangannya, mengambil sesuatu di dashbor mobil.

" Minum ini ". Reyvan menyodorkan sekotak susu rasa strawberry yang langsung di terima oleh Elvio.

" Hihi makasih ". Elvio menusukkan sedotan dan langsung meminum susu kesukaannya itu

Benar seperti yang di katakan Reyvan, tidak sampai 15 menit mereka sudah sampai di rumah keluarga Reyvan.

Elvio melongo melihat betapa besarnya rumah utama Reyvan ini. Jika rumah Reyvan yang di sebelah Elvio itu besar, maka yang ini lebih besar lagi. Entah berapa orang yang tinggal di dalam sana.

" Waww gila ini rumah apa istana "

Mobil yang mereka tumpangin sudah masuk ke pekarangan rumah Reyvan yang sangat luas.

" Ayo turun ". Elvio mengangguk saja dan mereka turun.

Mata Elvio menelisik sekelilingnya. Banyak sekali bodyguard yang berjaga di rumah Reyvan, mana badannya gede semua.

Elvio jadi ngeri sendiri. Bayangin kalo ada maling yang nyoba nyuri di rumah Reyvan terus ketauan sama bodyguard. Minimalnya babak belur lah.

" Ayo masuk, mereka sudah menunggu kita ". Reyvan menggenggam tangan Elvio.

Elvio hanya mengangguk saja. Rasa gugup dan takut itu kembali datang membuat tangan Elvio yang berada dalam genggaman tangan Reyvan berkeringat.

Jantungnya berdetak sangat cepat membuatnya harus membuang nafas berkali-kali.

Mereka sudah memasuki rumah Reyvan. Rumah bernuansa warna putih dan polesan warna emas langsung menyambut mereka. Banyak lukisan yang Elvio tebak harganya mahal.

Elvio berjalan mengikuti Reyvan, sampai atensinya tertuju dengan adanya banyak orang  di ruang tamu. Jantung Elvio rasanya mau copot, apalagi ketika mereka menoleh ke arahnya dengan tatapan yang errr..mengerikan.

BL Lokal | Awalnya Tantangan [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang